Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diprediksi melebar, ini strategi persempit defisit transaksi berjalan

Diprediksi melebar, ini strategi persempit defisit transaksi berjalan

Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan neraca transaksi berjalan (CAD) Indonesia pada tahun ini diperkirakan melebar dibandingkan 2017. Menurutnya, hal ini dikarenakan berbagai sentimen global yang terus timbul di tahun ini.

Dia menjelaskan pada 2017 defisit neraca transaksi berjalan ini sebesar USD 20 miliar. Di mana meski defisit angka itu masih tidak lebih dari 3 persen dari Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia.

"Defisit tahun lalu USD 20 miliar dan tahun ini mungkin lebih dari USD 25 miliar. Itu juga di bawah 3 persen (PDB)," kata Mirza di DPR RI, Rabu (25/7).

Untuk mempersempit hal tersebut, maka pemerintah pun menyiapkan berbagai strategi. Berikut ulasannya.

Tingkatkan sektor pariwisata

Mirza menjelaskan, salah satu cara untuk mempersempit defisit transaksi berjalan adalah dengan meningkatkan sektor pariwisata. Sebab, pariwisata diyakini mampu menghasilkan devisa yang besar bagi khas negara. Tentu saja hal itu, untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

"Pemerintah sudah benar mendorong pariwisata. Sehingga bisa mengundang pariwisata. Pemerintah sudah ke arah yang benar memperkenalkan 10 destinasi. BI fokuskan keempat dari 10 itu. Kemudian sudah bicara juga perkembangan ekspor dan lain-lain," katanya.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo pun mengimbau agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah bekerja sama untuk mendorong sektor pariwisata.

"Kita harus bisa mengendalikan defisit transaksi berjalan. Antara lain, koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong pariwisata, meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, itu jadi sangat penting," Perry menukaskan.

Tunda sejumlah pembangunan proyek infrastruktur

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI),Mirza Adityaswara menyatakan pemerintah tengah mengkaji ulang proyek-proyek infrastruktur yang banyak mengandung bahan baku impor. Jika tidak mendesak maka proyek tersebut akan dihentikan sementara.

"Jadi memang terkait neraca pembayaran internasional jadi ekspor impor barang dan jasa kita kan memang biasanya memang selalu defisit karena kita impor lebih banyak daripada ekspor," kata Mirza di Kompleks Gedung BI, Jakarta Pusat, Minggu (20/7).

Mirza menjelaskan membangun banyak infrastruktur sangat penting untuk masa depan Indonesia. Namun, saat ini perbedaan ekspor dan impor sangat lebar, sehingga penundaan beberapa proyek pembangunan infrastruktur akan menyiasati neraca perdagangan yang kian defisit.

Kendati demikian, pemilihan proyek yang akan dihentikan sementara harus selektif. Dia menyatakan pemerintah akan menseleksi beberapa proyek tersebut. Proyek yang bersifat prioritas dan proyek yang bisa ditunda.

"Lebih selektif melihat mana yang proyek-proyek yang punya kandungan import besar bisa sedikit ditunda supaya akselerasi impornya itu agak tertahan," imbuhnya.

Genjot ekspor produk halal

Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro membeberkan strategi memperbaiki defisit transaksi berjalan, salah satunya yaitu dengan dengan menggenjot produk ekspor. Pemerintah secara jeli dan cermat akan memantau komoditas yang permintaannya tinggi, salah satu di antaranya adalah permintaan akan produk halal.

Menurut Bambang, berdasarkan data dari Halal Industry Development Corporation (2016) diperkirakan besaran pasar produk dan jasa halal mencapai USD 2,3 triliun. Produk dan jasa halal ini mencakup beberapa sektor di antaranya yaitu, makanan, bahan dan zat additive, kosmetik, makanan hewan, obat-obatan dan vaksin, keuangan syariah, farmasi dan logistik.

"Potensi produk halal terbesar meliputi sektor industri makanan, minuman dan turunannya, sektor industri farmasi, dan sektor industri kosmetika. Potensi produk dan jasa halal ini merupakan bagian dari penyusunan ekonomi halal," kata Menteri Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/7).

Jika melihat data dari Comtrade tahun 2017, peran ekspor produk halal Indonesia mencapai 21 persen dari total ekspor secara keseluruhan. Walaupun besaran peran tersebut masih relatif kecil, namun perkembangan ekspor produk halal Indonesia mengalami peningkatan sebesar 19 persen dari tahun 2016. Di masa mendatang, peran ekspor produk halal ini harus ditingkatkan.

"Dalam hal ini, kita harus dapat meningkatkan ekspor produk dengan memaksimalkan pemanfaatan permintaan dari negara tujuan ekspor produk halal serta potensi ke negara anggota OKI seperti Mesir dan UAE," ujar Bambang.

Tingkatkan diplomasi dagang

Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) pada 2018 ini akan membengkak di atas USD 25 miliar, akibat kenaikan angka impor yang terlampau tinggi dibanding upaya ekspor. Pemerintah pun diminta untuk membuka keran ekspor ke negara alternatif.

"Dari sisi ekspor perlu ditingkatkan dengan cara memperkuat diplomasi dagang ke negara alternatif, insentif fiskal yang spesifik ke sektor penyumbang ekspor dan mempermudah perizinan," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada Liputan6.com, seperti dikutip Senin (30/7).

Bhima melanjutkan, pemerintah dapat menyikapi keadaan ini dengan membuat kesepakatan dagang dengan negara-negara yang secara prospek bagus, mulai dari yang berada di kawasan Asia Tengah, Afrika hingga Rusia.

"Asia Tengah dan Rusia butuh minyak nabati dalam jumlah banyak untuk suport industri makanan minuman dan oleokimia termasuk kosmetik. Untuk Afrika ekspor makanan minuman, bahan baku dan pakaian. Jadi masih besar celahnya," imbuhnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar

NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.

Baca Selengkapnya
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram

Transaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.

Baca Selengkapnya
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun

Defisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD 150,2 Miliar di Agustus 2024
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD 150,2 Miliar di Agustus 2024

Adapun posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif

Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp266 Triliun Hingga 31 Juli 2024, Lebih Tinggi Dibanding Realisasi Tahun Lalu
Pemerintah Tarik Utang Rp266 Triliun Hingga 31 Juli 2024, Lebih Tinggi Dibanding Realisasi Tahun Lalu

Realisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.

Baca Selengkapnya
Amerika Terancam Resesi, Dampaknya akan Mengerikan bagi Indonesia
Amerika Terancam Resesi, Dampaknya akan Mengerikan bagi Indonesia

Penurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.

Baca Selengkapnya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya

Cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Selengkapnya