Diresmikan Jokowi, PLTP Lahendong unit 5 dan 6 listriki 80.000 rumah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 yang dimiliki oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Pembangkit ini melengkapi PLTP unit 1-4 yang sudah terlebih dahulu commercial operation date (COD).
Direktur Utama PGE, Irfan Zainuddin mengatakan, keberadaan PLTP Lahendong unit 5 dan 6 diklaim dapat melistriki 80.000 rumah tangga di wilayah Minahasa. Dengan demikian, rumah tangga di Minahasa akan menikmati energi bersih dari PGE.
"Ini bisa (melistriki) untuk 80.000 rumah. Jadi total Bisa 240.000 kepala keluarga (KK) menikmatinya," ujarnya di Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (28/12).
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa proyek PLTS PLN di AIPF? Di depan investor global, PLN akan menjelaskan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan juga langkah transformasi digital yang menjadi kekuatan PLN selama tiga tahun terakhir ini.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Apa yang diapresiasi Pertamina dari pemerintah? Pertamina Apresiasi Pembayaran Dana Kompensasi BBM oleh Pemerintah PT Pertamina (Persero) mengapresiasi dukungan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM sehingga terlaksana pembayaran dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama tahun 2023 sebesar Rp132,44 triliun (termasuk PPN) atau Rp119,31 triliun (tidak termasuk PPN).
Proyek yang menelan anggaran sebesar USD 282,07 juta atau setara Rp 3,3 triliun ini, nantinya akan di evaluasi oleh perusahaan. Andai memberi multiplier effect yang positif, pihaknya tidak memungkiri akan mengembangkan PLTP unit 7 tahun depan.
"Nanti kalau bisa kita lihat 2017 kalau bagus akan kita lanjutkan di daerah sini. Mudah-mudahan," kata dia.
Jika tidak ada banyak gangguan, pihaknya memperkirakan pada triwulan IV sudah bisa melakukan pengeboran di titik yang sudah di tentukan nanti."Mungkin di akhir-akhir tahun triwulan IV akan kita usahakan," katanya.
Tak hanya itu, keberadaan PLTP Lahendong unit 5 dan 6 diklaim mampu mengurangi emisi karbon di wilayah Sulawesi Utara. Hal ini lantaran energi panas bumi merupakan energi bersih (clean energy) yang tidak akan merusak lingkungan.
Dikatakan Irfan, keberadaan PLTP Lahendong unit 5 dan 6 akan mengurangi emisi karbon mencapai ratusan ribu CO2. Menurutnya, ini akan sejalan dengan rencana Indonesia untuk melakukan pengurangan emisi karbon sebesar 29 persen dari total 1,5 juta metrik ton CO2.
"Emisi yang bisa kita reduce setahun untuk 5 dan 6 bisa 150 ribu ton per tahun untuk mengurangi emisi," ujarnya.
Menurut dia, pengembangan PLTP sangatlah penting di Indonesia. Sebab, jika dibanding Batubara, energi panas bumi dinilai lebih menguntungkan lingkungan di sekitarnya.
"Sama sekali tidak ada pembakaran di sini. Kalau batu bara dan yang lainnya itu kan ada pembakaran apalagi minyak bumi. Kalau ini tidak. Panas bumi untuk gerakkan turbin. Jadi sama sekali tidak ada emisi," kata dia.
Tidak hanya itu, energi panas bumi juga dianggap lebih cocok di sinergikan untuk mendukung aktivitas pariwisata di wilayah sekitarnya. Sebab, selain memberi efisiensi, panas bumi juga tidak akan merusak lingkungannya.
"Jadi Lahendong ini akan sangat mendorong kegiatan pariwisata dengan energi bersihnya. Kegiatan pariwisata kalau di support dengan panas bumi akan sangat relevan dengan kegiatan pariwisata itu sendiri. Menurut saya kalau ini dihubungkan dengan pariwisata akan sangat tepat ya dan yang cukup besar dari Sulawesi Utara resourcesnya dari Sulawesi Utara adalah dari panas bumi," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaPembangunan LRT Jakarta Phase 1B akan memakan waktu tiga tahun dari 2024 hingga 2026. Dengan total dana Rp5,5 triliun.
Baca SelengkapnyaSumber energi terbarukan di Indonesia yang potensi ketersediaannya mencukupi dan melimpah untuk dijadikan sumber listrik .
Baca SelengkapnyaBila dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, ini setara dengan penambahan sekitar 1 gigawatt per tahun.
Baca SelengkapnyaPLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung bauran EBT, terutama dengan sumber daya air.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, progres pembangunan pabrik dari industri PT Lotte Chemical Indonesia mencapai 73 persen.
Baca Selengkapnya"Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi USD 4,83 miliar atau Rp72,45 triliun," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca Selengkapnya