Dirjen Kementan sebut Indonesia bisa ekspor beras akhir tahun ini
Merdeka.com - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto menyebut Indonesia mampu mengekspor beras akhir tahun ini bila target tanam 2,5 juta hektare pada Agustus dan September 2016 tercapai.
Pada Februari hingga Maret 2016, tanaman padi telah mencapai 8,7 juta hektare, kemudian disusul pada Juni dan Juli target tanam mencapai 4,6 juta hektare, dan diharapkan pada Agustus dan September, target tanam bisa mencapai 2,5 juta hektare.
"Bila target tanam tersebut bisa tercapai, saya optimistis tahun ini kita bisa menyimpan bahkan melakukan ekspor beras," katanya seperti ditulis Antara, Kamis (4/8).
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
Menurut Sumarjo, saat ini adalah waktu yang tepat bagi kepala daerah yang ingin mencatat sejarah dan bisa diingat oleh masyarakat Indonesia dalam ekspor beras, sebagai bukti bahwa Indonesia telah mampu swasembada pangan.
Salah satu daerah yang diharapkan untuk mampu mendukung target tersebut adalah daerah yang memiliki banyak potensi rawa, termasuk Kalimantan Selatan.
Pada bulan ini, akan terjadi Lanina, di mana pada musim kemarau akan banyak terjadi kekurangan air, sehingga lahan rawa sangat potensial dan memiliki peran besar untuk memenuhi target luasan tanam tersebut.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.
Baca SelengkapnyaTarget ini seiring pemerintah menjamin tidak melakukan impor beberapa komoditas pangan di tahun 2025.
Baca SelengkapnyaMentan Amran membeberkan Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis
Baca SelengkapnyaSektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Baca SelengkapnyaMentan Amran terus mematangkan rencana peningkatan produksi padi di masa tanam I oktober-maret.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan cadangan pangan Indonesia kini sudah cukup karena mendekati 2 juta ton.
Baca SelengkapnyaAmran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan cuaca baik yang bakal mendongkrak tingkat produksi pertanian.
Baca SelengkapnyaImpor terpaksa dilakukan karena tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca Selengkapnya