Dirut BEI: Kami bingung mau dibawa kemana negara ini
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulisto mengkritik pemerintahan Jokowi-JK yang terlihat tak memiliki rencana pembangunan jangka panjang. Ini membuat pelaku pasar seperti dirinya bingung menebak arah perkembangan Indonesia.
"Kami bingung mau dibawa kemana ini. Kami minta Bappenas untuk membikin satu rangkaian kerja jangka panjang yang kami jadi tahu negara ini mau di bawa kemana," katanya di Jakarta, Senin (7/9).
Pemerintahan dahulu, kata Tito, memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Namun, itu dihapus sehingga membuat Indonesia menganut sistem presidensial.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
Dimana kebijakan ekonomi tak perlu lagi mendapat persetujuan parlemen.
"DPR hanya lihat anggarannya. Tapi karena tidak ada kewajiban praktis kita tidak lihat (dan) tahu mau kemana? Sampai saat ini gak ada. Coba tunjukan rencana 25 tahun yang di-approve dan pernah disosialisasikan."
Kata Tito, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah merancang rencana kerja 2004-2025. Rencana itu kemudian disepakati pada 2007. Kala itu Menteri Keuangan dipegang Sri Mulyani Indrawati.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China disebut membutuhkan waktu yang masif dalam perbaikan negaranya hingga 18 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala Otorita IKN Mundur, Puan: Jangan Sampai Investor Semakin Tidak Tertarik
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaTransformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.
Baca Selengkapnya