Dirut Pertamina Akhirnya Buka-bukaan soal Penyebab Kebakaran Kilang
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan lima penyebab kebakaran di kilang-kilang milik Pertamina beberapa waktu lalu. Salah satu disebabkan perubahan iklim yang membuat musim penghujan lebih lama dari biasanya.
Nicke menuturkan perubahan iklim membuat intensitas dan kekuatan petir menjadi sangat tinggi. Untuk itu pihaknya kini tengah memperkuat sistem penangkal petir (lightning protection system) yang ada di kilang-kilang Pertamina.
"Walaupun sudah ada kita bangun lagi sampai tiga lapis, sekarang yang dua lapis sudah selesai di kilang-kilang. Sekarang lapis ketiga sedang kita bangun, jadi lightning protection system kita perkuat baik di kilang terminal, dermaga seluruh aset," kat Nicke saat ditemui di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
-
Apa efek petir pada air? Meskipun petir bisa mencapai suhu hampir lima kali lebih panas dari permukaan Matahari, yaitu sekitar 27.760 derajat Celsius. Suhu tersebut dengan cepat didinginkan oleh air yang dingin. Ini berarti air tidak akan mendidih saat terkena petir.
-
Apa fungsi penangkal petir? Sebenarnya, penangkal petir bukanlah alat untuk mencegah terjadinya petir.
-
Siapa yang bilang petir bisa mengubah orang? "Jadi begitu Anda tersambar petir, Anda bukanlah orang yang sama lagi," kata Ryan Blumenthal, Ahli Patologi Forensik dari University of Pretoria, Afrika Selatan.
-
Bagaimana cara memadamkan kebakaran tiang listrik? Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran tiang listrik di Jalan Prof M Yamin menuju Taman Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Kebakaran kilang Pertamina juga disebabkan adanya overflow sebagaimana yang terjadi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Sehingga Pertamina terus memperkuat kontrolnya agar tidak terjadi overflow.
Di sisi lain kebakaran kilang juga disebabkan tekanan temperatur yang tinggi dan hidrogen attack. Nicke mengungkapkan dampak dari hidrogen sangatlah dahsyat dan mampu menyebabkan getaran hingga radius sejauh 1 kilometer.
"Hidrogen ini dahsyat kalau kita lihat dampaknya getarannya itu. Kalau api kita bisa langsung padamkan sembilan menit di Dumai itu, tapi dampak getarannya itu 1 km dari lokasi kejadian," ujarnya.
Menurutnya, buffer zone atau zona penyangga sangat penting untuk mencegah terjadinya dampak dari insiden kebakaran kilang-kilang Pertamina terhadap pemukiman warga. Utamanya terkait jarak dengan pemukiman warga yang harus menjadi perhatian penting.
"Jadi yang namanya buffer zone, ini memang penting sekali kalau kita bicara 50 meter buffer zone untuk api kalau getaran yang kemarin. Kemudian di Dumai ada 600 rumah yang kacanya pecah, ini karena getaran sembilan kali itu hampir langsung besar sekali langsung satu kilo," katanya.
Selain itu, kebakaran kilang juga disebabkan sulfidasi dan korosi dibawah insulasi (corrosion under insulation). Kedua penyebab kilang terbakar ini sangat teknikal.
Sulfidasi merupakan reaksi kimia dari zat padat seperti logam atau paduan dengan belerang dalam beberapa bentuk di lingkungan kerjanya.
Sedangkan korosi di bawah insulasi merupakan kondisi terparah dari korosi eksternal lokal yang terjadi pada peralatan baja karbon dan paduan rendah yang telah diisolasi.
"Yang kelima ini kita antisipasi juga karena material yang berubah, ini sangat teknikal tapi kurang lebih lima hal ini yang kita lakukan improvement berdasarkan risiko yang terjadi," kata Nicke.
Berbagai penyebab kebakaran kilang ini yang perlu diantisipasi ke depannya oleh Pertamina.
Reporter: Tira SantiaSumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dwikorita mengatakan puncak El Nino diprediksi terjadi pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaSeribu kasus kebakaran terjadi di DKI Jakarta dalam kurun waktu satu tahun.
Baca SelengkapnyaTerdapat 1.112 kebakaran yang terjadi di Ibu Kota pada Januari sampai pertengahan Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPeremajaan alat pabrik jadi salah satu hal penting untuk meminimalisir risiko. Menurutnya, kondisi peralatan pabrik terus menurun seiring waktu dan penggunaan.
Baca SelengkapnyaSinergi yang kuat antar subholding juga mempertegas langkah Pertamina untuk menjalankan komitmen.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaAset Pertamina penting bagi hajat hidup masyarakat umum, sehingga keamanannya menjadi salah satu fokus utama bersama.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaPetir terjadi akibat perbedaan muatan listrik dalam awan, yang kemudian menghasilkan pelepasan energi dalam bentuk cahaya dan bunyi (guntur).
Baca SelengkapnyaPertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi karhutla.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya