Dirut Pertamina: Bisa saja harga BBM naik terus
Merdeka.com - PT Pertamina ikut angkat bicara soal naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Gejolak harga minyak dunia dan anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS jadi kambing hitam.
"Harus diketahui, kita beli minyak dan gas bumi dengan Dolar. Kalau saat ini Dolar naik, tentu harus disesuaikan pula dengan pasar di dunia untuk pembelian bahan bakar minyak dan gas bumi," ujar Direktur Utama Dwi Soetjipto saat membuka acara Forum Sharing Teknologi Hulu, di Patrajasa Kuta Bali, Senin (30/3).
Harga minyak dunia saat ini berada di kisaran USD 60 per barel. Diprediksi bakal terus berfluktuasi. Hal ini diyakini bakal berimbas pada Indonesia. "Kisaran minyak khususnya untuk BBM di negara kita bisa saja akan terus naik," tegas Dwi.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
Dia tidak segan menyebut Indonesia dalam kondisi kritis sektor energi. Indikatornya, produksi minyak nasional menurun dan tidak sejalan dengan lonjakan konsumsi bahan bakar di dalam negeri yang terus tumbuh.
"Di tahun 2030 nanti, permintaan energi mencapai 16 quad BTUS. Situasi ini sudah dapat dipastikan akan membawa Indonesia dalam keadaan kritis," katanya.
Namun Dwi tetap mengklaim kinerja perseroan dalam meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, Perseroan mengklaim sukses meningkatkan produksi minyak dan gas bumi mencapai 7 persen.
"Ini suatu hal yang luar biasa di tengah penurunan produksi nasional. Ini merupakan hasil dari pemanfaatan teknologi Hulu oleh insan Hulu pertamina," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca Selengkapnya