Dirut PLN: Seluruh Masyarakat Indonesia Bisa Rasakan Terang 24 Jam
Merdeka.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN, Darmawan Prasodjo mencatat rasio elektrifikasi Indonesia sampai semester I-2022 telah mencapai 97,4 persen. Untuk mencapai 100 persen, PLN masih terus berupaya mengaliri listrik ke wilayah Indonesia Timur dan wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
"Kami berkomitmen untuk bisa meningkatkan terus rasio elektrifikasi ini sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan terang 24 jam," kata Darmawan dalam Peringatan Hari Listrik Nasional ke-77 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/11).
Saat ini, rasio desa berlistrik secara nasional mencapai 99,73 persen dengan total 83.202 desa sudah mendapatkan akses listrik. Salah satu upaya yang dilakukan melalui Program Listrik Desa. Ini merupakan langkah akselerasi, sehingga masyarakat bisa menikmati listrik secara cepat.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program Listrik Desa? Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama dari target menerangi Indonesia ini.
-
Bagaimana Ganjar menyelesaikan masalah air dan listrik di desa itu? Ganjar mengaku akan segera mencari solusi atas persoalan air tersebut bekerja sama dengan camat setempat. Ia meminta camat untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan agar bisa mengalirkan air bersih ke permukiman warga.
Selain mengaliri listrik, elektrifikasi berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin dari pertumbuhan konsumsi listrik yang terus meningkat.
Hingga September 2022, konsumsi naik 7,46 persen dengan total penjualan listrik 201,78 Terawatt hour (TWh), dibandingkan September 2021 mencapai 187,8 TWh.
"Listrik adalah jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hadirnya listrik mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat, industri dan sektor bisnis," ujar Darmawan.
Dia merencanakan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor bisnis sebesar 35,5 GWh hingga September 2022. Angka ini meningkat 13,82 persen dibandingkan September 2021 sebesar 31,06 GWh.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem, PT PLN, Evy Haryadi mengatakan rasio elektrifikasi di Tanah Air saat ini sudah hampir 100 persen. Hanya tinggal sedikit lagi wilayah di Indonesia yang belum teraliri listrik atau masih gelap.
"Elektrifikasi kita sudah 99,6 persen, masih 0,4 persen yang belum. Tentunya ini akan jadi PR (pekerjaan rumah) bersama," kata Evy saat ditemui usai Peringatan Hari Listrik Nasional ke-77 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/11).
Evy menjelaskan untuk mengaliri listrik ke wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) membutuhkan investasi yang besar. Sebab wilayah-wilayah tersebut memiliki tingkat kerumitan yang tinggi sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Ini berkaitan dengan tingkat kerumitannya dan PR yang kita targetkan ini akan selesai 1-2 tahun ke depan," kata dia.
Salah satu sumber dana yang untuk mengaliri listrik ke wilayah 3T berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun ini PLN mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp 5 triliun.
Evy memastikan, dalam waktu dekat semua wilayah di Indonesia akan terang dalam waktu dekat. Sebab untuk program elektrifikasi, tahun depan pemerintah menganggarkan Rp 10 triliun. "PNM kita lebih besar dari tahu 2022 yang hanya Rp 5 triliun dan di 2023 ini jadi Rp 10 triliun dna ini bisa untuk penyelesaian elektrifikasi tadi," kata dia.
Tahun depan, Evy menambahkan elektrifikasi akan difokuskan ke 3 wilayah yakni, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Sinyal Aktivitas Bisnis Mulai Menggeliat
Hal ini menjadi sinyal positif geliat aktivitas bisnis yang mulai tumbuh. Selain itu konsumsi listrik di sektor industri, hingga September 2022 tercatat sebesar 66,32 GWh atau meningkat 13,15 persen dibandingkan September 2021 yang sebesar 58,66 GWh
"Di mana ini menjadi sinyal positif pasca sektor industri dan bisnis yang bertahan karena badai Covid-19 bisa mulai bangkit dan menunjukan tren pertumbuhan yang positif," ujar Darmawan.
Darmawan berkomitmen PLN akan terus memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program yang langsung menyentuh peningkatan perekonomian masyarakat seperti Electrifying Agriculture, Electrifying Marine dan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mampu mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas.
Total pelanggan Electrifying Agriculture sejak dimulai dari tahun lalu, sudah mencapai 188.963 pelanggan dengan total daya terpasang 3.117,45 Megavolt Ampere (MVA). Darmawan berharap dengan program ini bisa meningkatkan produktivitas dan perputaran roda perekonomian.
Program ini kata Darmawan menjadi lompatan besar bagi sektor agriculture di Indonesia. Program yang digagas PLN ini terbukti telah membawa sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan menjadi lebih maju serta modern sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Energi Berdikari telah menghasilkan energi lebih dari 249 KWh per tahun dan 609 ribu M3 biogas per tahun.
Baca SelengkapnyaTJSL IDSurvey terus melaksanakan upaya mendukung peningkatan taraf hidup, kesejahteraan dan produktivitas masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertamina menghadirkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Program Rumah Kreatif Tamiang di Desa Tanjung Karang.
Baca SelengkapnyaPertamina akan terus melanjutkan perjalanan dalam memberikan akses Energi Terbarukan bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca Selengkapnya“Kami ucapkan terima kasih terhadap award ini, semoga kita semua dapat berkolaborasi untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah,”
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca Selengkapnya