Disperindag Jateng Akui Distribusi Minyak Goreng Belum Maksimal
Merdeka.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah, Arif Sambodo mengakui bahwa perkembangan distribusi minyak goreng curah belum maksimal. Dari pantauan di sejumlah pasar ditemukan harga minyak goreng curah masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp11.500 per liter.
"Harganya sudah membaik walaupun masih di atas HET. Pedagang jual minyak curah kisaran Rp13.500 per liter. Kita coba pakai orientasinya jangka panjang, kita akan lebih banyak distribusi minyak curah ke pasar-pasar. Sebab curah mayoritas dikonsumsi pedagang mikro," kata Arief Sambodo, Senin (14/3).
Bahkan, saat ini banyak ritel modern mengalami kekosongan stok minyak goreng. Kekosongan terjadi karena para pedagang pasar beralih membeli minyak goreng ke ritel modern untuk mencukupi kebutuhannya.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa minyak goreng jadi keruh? Proses penggorengan, terutama makanan yang bercita rasa, dapat meninggalkan residu pada minyak. Akibatnya, minyak goreng menjadi keruh.
-
Siapa yang paling banyak konsumsi minyak goreng? Yohan merujuk pada studi yang menyebutkan Indonesia sebagai negara dengan pengonsumsi minyak goreng terbesar.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
"Memang benar pedagang pasar itu larinya ke ritel modern. Makanya, kita saat ini kerja sama dengan BUMN di Semarang yaitu PT RNI dan PT PPI untuk memasok minyak goreng curah ke pasar-pasar," ungkapnya.
Selama bulan Februari kemarin, total pasokan minyak goreng curah sebanyak 325.500 liter. Di bulan Maret dari PT PPI mendistribusikan minyak goreng kemasan sederhana dan curah masing-masing sebanyak 24.000 liter. Sedangkan PT RNI mendistribusikan minyak goreng kemasan premium sebanyak 2.400 liter.
"Upaya ini semata untuk memperbanyak dan melancarkan distribusi ke pasar. Agar harga dapat disesuaikan dan ketersediaan ada," ujarnya.
Sedangkan seorang pedagang tradisional Suwandi mengaku memilih mencari pasokan minyak goreng di kawasan Dargo Semarang. Meski Pemrov Jateng telah melakukan operasi pasar, para pedagang masih mengalami kesulitan mencari minyak goreng. Ia terpaksa beli minyak goreng lewat CV Sawit Juara merupakan distributor minyak goreng curah yang menjadi rekanan dari Disperindag Jateng.
"Ini saya bela belain beli minyak curah riwa riwi bawa jerigen. Isinya kurang lebih 200 liter," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca SelengkapnyaBulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaAlasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaStok beras di sejumlah mini market, seperti Alfamart, Indomaret hingga Alfamidi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur langka.
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca Selengkapnya