Distribusi BBM Pulau Jawa gunakan pipa di 2019
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) tengah menuntaskan Front End Engineering Design (FEED) proyek pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Jawa sepanjang 956 kilometer (km). Pipa tersebut nantinya akan mendistribusikan BBM ke seluruh daerah di Pulau Jawa dan selesai pada 2019.
Vice President Technical Services Direktorat Pemasaran Pertamina Sofyan Yusuf, mengatakan pada tahap awal, Pertamina akan membangun pipa sepanjang 401 km, yakni Lomanis-Rewulu sepanjang 180 km, Lomanis-Tasikmalaya 128 km, dan Cikampek-Plumpang II sepanjang 93 km.
"Mudah-mudahan akhir tahun ini konstruksi sudah bisa dimulai karena harus proses lelang dulu dan menyesuaikan dengan phasing out anggaran investasi 2016 yang disetujui," ujar Sofyan dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/3).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kenapa Pertamina perlu menjamin ketersediaan BBM subsidi? 'Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi disetiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok,' tukas Riva.
-
Apa saja manfaat tanki BBM & LPG untuk Pertamina? Selain sebagai bentuk penguatan dan efisiensi rantai distibusi energi nasional, Riva mengatakan bahwa proses pembangunan tanki BBM dan tanki LPG juga berdampak besar bagi industri dalam negeri serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
Lahan untuk jalur pipa menurut rencana menggunakan lahan eksisting Cirebon-Bandung dan Cilacap-Yogyakarta, selain memanfaatkan lahan di sisi jalur kereta api. Pipa yang dibangun nantinya mengalirkan BBM jenis premium, diesel, pertalite, dan pertamax.
"Jalur pipa nantinya multipurporse. Kami juga akan memprioritaskan local content sepanjang material tersedia di dalam negeri dan harganya cukup kompetitif," kata dia.
Pertamina berencana menambah jaringan pipa untuk menyalurkan BBM saat ini yang sepanjang 1.283 km. Total kebutuhan pengembangan pipa di seluruh Jawa mencapai 2.239 km.
Selain untuk mendukung pipa yang sudah ada, penambahan jaringan pipa ini untuk mengantisipasi risiko pendistribusian BBM ke pelosok daerah.
Risiko menggunakan truk untuk mendistribusikan BBM lebih besar karena masalah kemacetan di jalan raya dan potensi bahaya kebakaran. Untuk membiayai pembangunan pipa tersebut, Pertamina memperkirakan kebutuhan dana sebesar USD 400 juta, termasuk biaya pembebasan lahan di sekitar jalur pipa.
Vice Presient Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, mengatakan penambahan jaringan pipa itu merupakan bagian dari rencana jangka panjang Pertamina untuk meningkatkan cadangan BBM nasional. Apalagi, hingga saat ini Indonesia belum memiliki cadangan penyangga energi nasional. Hanya ada cadangan operasional Pertamina selama 22 hari untuk BBM dan 12 hari untuk LPG.
"Tanpa cadangan penyangga, ketahanan energi Indonesia bisa terancam," kata Wianda.
Sementara itu, Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro, mengatakan rencana pembangunan pipa BBM oleh Pertamina sangat bagus bagi ketahanan energi dan perekonomian nasional. Dampak utama terbesarnya bagi masyarakat di sekitar area poyek adalah penciptaan lapangan kerja pada saat proses pipanisasi tersebut.
"Selain penyerapan tenaga kerja langsung, tentu juga akan membuka lapangan kerja baru lainnya. Yang sederhana saja, sebagai penunjang seperti industri makanan. Ada warung makan atau restoran di daerah proyek," jelas Komaidi.
Menurut dia, pembangunan pipa BBM dari sisi biaya dan waktu distribusi juga akan lebih baik. Apalagi dengan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan besarnya investasi untuk pembangunan pipa akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian.
"Pembangunan pipa BBM akan meningkatkan efisiensi Pertamina, khususnya dalam distribusi BBM, jika dibandingkan menggunakan truk-truk tangki BBM sehingga semakin cepat proyek tersebut direalisasikan akan lebih baik buat Pertamina," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindakan ini tidak hanya membahayakan bagi diri sendiri, namun juga masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaPipa baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Pipe Industries dengan bahan baku baja hot rolled coil (HRC) dari Krakatau Steel.
Baca SelengkapnyaVapour cloud atau uap yang timbul dari rembesan minyak dari pipa Tuban sudah tidak terdeteksi lagi.
Baca SelengkapnyaBeberapa industri besar yang saat ini menggunakan gas tersebut di antaranya PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim dan PT Rumah Keramik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedua kapal ini, lanjut Baron, merupakan small tanker yang akan dioptimalkan untuk memperkuat keandalan distribusi BBM.
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan jangan hanya fokus di jalan raya, namun dapat mengoptimalisasi angkutan kereta api.
Baca SelengkapnyaUji emisi dilakukan untuk mendukung upaya menekan polusi udara.
Baca SelengkapnyaUntuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.
Baca SelengkapnyaPipa BBM yang dibangun PGN Solution tersebut akan turut mengakomodasi stok BBM yang aman untuk masyarakat Boyolali.
Baca SelengkapnyaProyek strategis ini mencakup pembangunan jaringan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) baru sepanjang 120 kilometer.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pertagas telah mengoperasikan 63 ruas pipa sepanjang 2.930 km di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Baca Selengkapnya