Ditanya soal impor, Menteri Amran justru banggakan pertumbuhan ekspor pertanian
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman enggan menanggapi soal izin impor beras yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sejauh ini Kemendag telah mengeluarkan izin impor beras sebesar 1 juta ton untuk Perum Bulog.
Menteri Amran mengatakan, tugas dari Kementerian Pertanian (Kementan) adalah soal produksi beras. Sedangkan untuk impor bukan ranah dari kementerian tersebut.
"Kami ini fokus pada produksi. Produksi kita pada sektor pertanian diumumkan BPS baru-baru ini Alhamdulillah meningkat. 2017 Itu 10 tahun terakhir ekspor tertinggi kita, naik 24 persen setara dengan Rp 440 triliun," ujar dia di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (21/5).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Apa target Kementan terkait beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Apa target Kementan untuk produksi beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.
-
Bagaimana Kementan menjaga ketersediaan beras? Sebagai contoh, bulan Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada Bulan September selanjutnya.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
Menurut dia selain beras, masih ada 400 komoditas pangan lain yang perlu dijaga pasokannya. Oleh sebab itu, Menteri Amran meminta masyarakat tidak hanya sibuk memikirkan beras.
"Soal impor, tidak impor lagi bawang merah, jagung tidak impor. Jangan melihat pertanian cuma beras, karena ada 400 komoditas yang dijaga siang dan malam," ungkap dia.
Untuk beras, Menteri Amran menyatakan sebenarnya pasokan saat ini sudah lebih baik dibandingkan dulu. Saat ini sudah ada sekitar 41.000 ton beras yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang setiap hari.
"Suplai di Cipinang, dulu 15.000 ton, hari ini 41.000 ton. Kenapa harga tinggi? Itu pertanyaan kami juga, makanya kami imbau pedagang jangan menaikkan harga di bulan Ramadan," tandas dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra sekaligus Ketua MPR Ahmad Muzani menjelaskan terkait impor beras yang rencananya akan dihentikan mulai tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempercepat impor beras di tengah ancaman dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI KH. Maruf Amin menyebut sektor pertanian Indonesia selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mengkaji berbagai langkah untuk meminimalkan impor.
Baca SelengkapnyaWapres Ma’aruf Amin menyebut kegiatan ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan upaya hilirisasi di bidang pertanian.
Baca SelengkapnyaAmran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaPetani yang akan menanam lebih dari satu kali maka akan diberi kuota yang juga lebih dari satu kali.
Baca Selengkapnya