Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituduh jadi kartel motor, ini kata bos Yamaha

Dituduh jadi kartel motor, ini kata bos Yamaha Motor matic paling laku. ©2014 Otosia.com

Merdeka.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) membantah adanya surat elektronik (email) yang berisi tentang koordinasi dengan PT Astra Honda Motor (AHM) untuk menaikan harga motor‎ matik dengan kapasitas mesin 110 cc - 150 cc.

Executive Vice President ‎YMMI, Dyonisius Betty mengaku, dirinya setiap hari menerima email dari berbagai pihak, namun tidak ada koordinasi dengan pihak AHM. Menurutnya, dokumen yang ditemukan oleh tim investigasi KPPU ‎adalah email yang berasal dari internal YMMI sehingga tidak bisa dijadikan bukti 'selingkuh'.

‎"Saya ingin sampaikan setiap hari terima email puluhan. Email dari berbagai pihak, apa itu jadi bukti selingkuh? Tidak kan. Itu email internal. Bukan email Yamaha sama Honda. Sama sekali bukan. Kalau email janjian itu email dua belah pihak. Kita taruh email salah gitu? Itu enggak bener," kata Dyon usai sidang di kantor KPPU, Jakarta, Selasa (26/7).

Orang lain juga bertanya?

Lanjut Dyon, dua perusahaan sebesar Yamaha dan Honda tidak mungkin melakukan kartel. Alasannya, dua pabrikan otomotif asal Jepang tersebut telah mengeluarkan modal besar untuk promosi, bahkan sampai melakukan kampanye hitam.‎

"‎Biaya untuk promosi itu enggak sedikit, biayanya cukup besar. Bahkan, di Indonesia biaya promosi itu nomor 6 pada industri dibanding industri lain. Kartel itu tidak perlu biaya promosi besar-besaran. Buat apa perang promosi. Sampai black campaign. Konsumen juga melihat jelas bahwa terjadi diskon besar-besaran," pungkasnya.

‎Diberitakan sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mensinyalir PT Astra Honda Motor (AHM) dan PT Yamaha Motor Indonesia (YMI) melakukan praktik kartel sepeda motor matik 110-125 cc. Hal ini usai pihaknya mendapat bukti dokumen surat elektronik di mana kedua perusahaan melakukan komunikasi mengenai harga.

"Karena komoditi paling banyak diminati masyarakat. Penguasaan pasar di skutik tersebut perusahaan besar, kita monitor terus perilakunya," ujar Syarkawi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (21/7).

"Mereka berkoordinasi buktinya dokumen yang membuktikan email-emailan untuk koordinasi harga," tambah dia.‎

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pegawai KPK Gadungan Beratribut Lengkap Peras Pegawai Pemkab Bogor Rp300 Juta hingga Mobil Porsche
Pegawai KPK Gadungan Beratribut Lengkap Peras Pegawai Pemkab Bogor Rp300 Juta hingga Mobil Porsche

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan salah seorang pria inisial YS yang pegawai antirasuah yang memeras salah seorang pegawai Pemkab Bogor.

Baca Selengkapnya
Modus Sindikat Penggelapan Motor di Sidoarjo hingga Sewa Gudang TNI Rp20 Juta/Bulan: Pakai Identitas Palsu buat Kredit
Modus Sindikat Penggelapan Motor di Sidoarjo hingga Sewa Gudang TNI Rp20 Juta/Bulan: Pakai Identitas Palsu buat Kredit

Kendaraan bermotor yang dititip parkir di gudang TNI berjumlah ratusan mobil dan motor

Baca Selengkapnya
Ini Nama SYL di Kontak Ponsel Biduan Nayunda, Pakai Singkatan
Ini Nama SYL di Kontak Ponsel Biduan Nayunda, Pakai Singkatan

Nayunda diangkat menjadi pegawai honorer bergaji Rp4,3 juta oleh anak SYL tapi cuma 2 kali masuk kerja

Baca Selengkapnya
IPW Minta Polisi Telusuri Sumber Uang Rp700 Juta ASN Pemkab Bogor yang Diperas Pegawai KPK Gadungan
IPW Minta Polisi Telusuri Sumber Uang Rp700 Juta ASN Pemkab Bogor yang Diperas Pegawai KPK Gadungan

Polres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Penangkapan Pegawai Gadungan, KPK Bakal Dalami Dugaan Korupsi di Pemkab Bogor
Berawal dari Penangkapan Pegawai Gadungan, KPK Bakal Dalami Dugaan Korupsi di Pemkab Bogor

Seorang pegawai Pemkab Bogor yang diperas oleh pegawai KPK gadungan inisial YS.

Baca Selengkapnya
Kasus Penggelapan Ratusan Kendaraan hingga Sewa Gudang TNI Sidoarjo, Tersangka Tentara Dibayar Rp2 Juta
Kasus Penggelapan Ratusan Kendaraan hingga Sewa Gudang TNI Sidoarjo, Tersangka Tentara Dibayar Rp2 Juta

Kasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.

Baca Selengkapnya
Protokol Ungkap Ada Grup WA Bernama 'Saya Ganti Kalian', Sindir SYL?
Protokol Ungkap Ada Grup WA Bernama 'Saya Ganti Kalian', Sindir SYL?

Dalam ancamannya itu SYL meminta kepada ASN Eselon untuk mengundurkan diri

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Rumah Mantan Kepala Bea Cukai Yogya Eko Darmanto, Tas hingga Mobil Mewah Disita
KPK Geledah Rumah Mantan Kepala Bea Cukai Yogya Eko Darmanto, Tas hingga Mobil Mewah Disita

KPK juga menelusuri aliran uang mengusut kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Penyelundupan Ribuan Motor ke Vietnam hingga Rusia, Tujuh Tersangka Ditangkap
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Penyelundupan Ribuan Motor ke Vietnam hingga Rusia, Tujuh Tersangka Ditangkap

Dari hasil penggeledahan di enam Tempat Kejadian Perkara (TKP), Bareskrim Polri menemukan 675 sepeda motor.

Baca Selengkapnya
KY Beberkan Progres Beberapa Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Hakim
KY Beberkan Progres Beberapa Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Hakim

Mukti mengatakan, proses penyelidikan laporan tersebut masih berlanjut hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Awas Penipuan, Polda Metro Hanya Pakai 5 Nomor Ini untuk Kirim Surat Tilang via WhatsApp
Awas Penipuan, Polda Metro Hanya Pakai 5 Nomor Ini untuk Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Ditlantas Polda Metro Jaya menegaskan hanya memakai lima nomor resmi untuk mengirimkan surat tilang.

Baca Selengkapnya