Ditunjuk jadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, Ini Sepak Terjang Chatib Basri
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan kepengurusan. Dalam RUPS tersebut Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Chatib Basri untuk menduduki posisi Wakil Komisaris Utama Perseroan.
Nama Chatib Basri sudah dikenal di dunia ekonomi maupun pemerintahan. Adik angkatan Sri Mulyani di Universitas Indonesia (UI) ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Chatib lahir di Jakarta pada 2 Agustus 1965 dan merupakan seorang akademisi yang aktif di dalam dan luar negeri. Menurut situs resmi UI, Chatib pertama kali menjabat sebagai dosen di Fakultas Ekonomi UI pada tahun 1995.
-
Kapan Chatib Sulaiman aktif di PDRI? Ia dulu cukup aktif dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlangsung di bawah pimpinan Syafruddin Prawiranegara pada tahun 1948-1949.
-
Siapa pemimpin De Javasche Bank di Cirebon? Dulu Dipimpin Seorang Warga Belanda Setelah diresmikan, bank ini menjalankan fungsinya sebagai pengedar uang, penjamin para pengusaha dengan emas sampai pendanaan bagi warga yang membutuhkan.Pemimpinnya adalah P.J. Janssens, seorang notaris berkebangsaan Belanda serta posisi komisaris dan wakil komisaris diisi oleh J.W. Peter dan P. van Waasdjik.
-
Siapa Chatib Sulaiman? Nama Chatib Sulaiman mungkin tidak banyak orang ketahui dan terdengar asing di telinga kita sekarang. Namun, dirinya merupakan salah satu dari sekian ratus tokoh pejuang Indonesia di era Kemerdekaan.
-
Apa yang di paparkan oleh Menteri Bahlil? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa yang memimpin BPIP? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut, perlu penguatan Ideologi Pancasila bagi masyarakat dan pelajar di wilayah lintas batas negara.
Karier Chatib Basri tercatat sukses ketika menjabat sebagai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ekonom Destry Damayanti (kini Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia) juga pernah memuji kecerdasan Chatib sehingga pantas menjadi Menkeu di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Integritas dan kapabilitas beliau oke dan punya jaringan dalam dan luar negeri yang cukup banyak. Dia juga pintar, kredibilitas bagus, profesional," ujar Destry pada tahun 2013 lalu.
Chatib meraih gelar Phd bidang ekonomi dari Universitas Nasional Australia pada tahun 2001. Di universitas tersebut, dia juga pernah menjabat Asisten Peneliti Asisten Peneliti di Department of Economics, Research School of Pacific and Asian Studies.
Chatib Basri pernah memimpin Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) pada tahun 2004-2009. Situs resmi LPEM menyebut keahlian utama Chatib ada di bidang makroekonomi, perdagangan internasional, dan ekonomi politik.
Kemampuannya membuat sang ekonom dipercaya berbagai jabatan penting seperti penasihat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2004-2005), Deputi Menteri Keuangan untuk G-20 (2006-2010), merepresentasikan Indonesia (sherpa) di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Washington (2008), dan sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Presiden RI (2010-2012).
Kata Pengamat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan kepengurusan. Dalam RUPS tersebut Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Chatib Basri untuk menduduki posisi Wakil Komisaris Utama.
Direktur Eksekutif Sinergi BUMN Institute, Achmad Yunus mengatakan, dengan ditunjuknya Chatib Basri menjadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, terbukti bahwa regenerasi tidak berjalan dengan baik.
"Banyak ekonom-ekonom muda yang fresh dan ahli di bidang perbankan bisa mengisi posisi tersebut. Sementara Pak chatib keahliannya di bidang makro ekonomi, dia bukan orang perbankan, tidak punya pengalaman di bank, tapi dia politik ekonomi," ujar Achmad saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (8/12).
Menurutnya, kebijakan-kebijakan Chatib Basri saat menjabat Menteri Keuangan atau kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sangat melayani kepentingan asing dan jaringan internasional. Sedangkan Indonesia selalu menjadi objek yang justru semakin jauh dari keberpihakan pada kesejahteraan rakyat.
Lanjut Achmad, Bank mandiri adalah BUMN, yakni sebagai instrumen ekonomi kerakyatan. Maka seharusnya menjadi benteng, untuk menghalangi dari serangan kapitalisme dan kepentingan asing, yang justru menjerumuskan ekonomi nasional.
"Diperlukan sosok ekonom nasionalis yang paham perbankan. Saya khawatir penempatan beliau cenderung akan melayani dan berpihak pada kepentingan-kepentingan asing, hal ini untuk mencegah terjadinya "penggadaian" bank mandiri ke depan," pungkasnya.
Butuh Komitmen Kuat
Berbeda pandangan, pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto mengatakan bahwa Chatib Basri cocok untuk menjadi wakil komisaris utama Bank Mandiri.
"Chatib Basri punya track record yang sangat memadai, dia pernah jadi Menkeu dan berpengalaman juga sebagai Komisaris di beberapa perusahaan raksasa, seperti Astra International dan kelompok Axiata di Malaysia," ujar Toto kepada Liputan6.com.
Jadi secara kompetensi menurutnya sudah cukup bagus, tinggal komitmen waktu yang bersangkutan untuk bisa cukup efektif dalam menjalankan tugas, dalam monitoring dan pengawasan Bank Mandiri.
Sementara, menurut ekonom Direktur Core, Piter Abdullah, untuk posisi Wakil Komisaris Utama (Komut) Bank Mandiri, Chatib Basri sudah memenuhi semua syarat.
Tugas Posisi wakil Komutkan tidak terlalu berat, untuk pak Chatib Basri bukan masalah, ia sudah punya banyak pengalaman. Tugas utama para komisaris lebih kepada pengawasan bukan pada eksekusi kebijakan, kata Piter, saat dihubungi Liputan6.com.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Chatib mengaku belum menerima tawaran masuk dalam bursa Menteri Keuangan pemerintahan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPenunjukan Mari Elka sesuai dengan latar belakang dan pengalamannya sebagai seorang ekonom, ahli moneter dan dosen.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Tom Lembong, sosok yang menjadi pembicaraan publik pasca debat cawapres kedua pada Minggu (21/1) lalu.
Baca SelengkapnyaLembong menerima gelar Bachelor of Arts di bidang arsitektur dan desain perkotaan dari Universitas Harvard pada tahun 1994.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari dunia politik dan pendidikan Indonesia, ekonom, dosen, sekaligus politisi Faisal Basri meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal sebagai ekonom, Faisal Basri ternyata pernah menjajal panggung politik
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Bahlil menjabat Menteri Investasi merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca SelengkapnyaPenunjukan Mari Elka sesuai dengan latar belakang dan pengalamannya sebagai seorang ekonom, ahli moneter dan dosen.
Baca SelengkapnyaPembentukan Dewan Ekonomi Nasional diantaranya untuk lebih menunjang keberhasilan Kabinet Persatuan Nasional.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaTom Lembong dengan nama lengkap Thomas Trikasih Lembong lahir pada 4 Maret 1971. Dia merupakan putra dari seorang dokter Ahli Jatung dan THT.
Baca Selengkapnya