Diwarnai aksi jotos, munas pengusaha muda berakhir deadlock

Merdeka.com - Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke XV berakhir ricuh. Pembahasan pleno III tentang AD-ART menemui jalan buntu.

Salah satu calon Ketua Umum (Caketum) HIPMI Periode 2015-2018, Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan kejadian ricuh dalam munas baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah berdirinya HIPMI.

"Iya betul memang, ini baru pertama kali deadlock," ujar Bayu yang ditemui di Munas HIPMI, Bandung, Rabu (14/1).

Ketua Umum BPC HIPMI Ponorogo Aldi Karmawan menuturkan, ketegangan Munas terjadi sejak awal pembukaan. Puncaknya, saat sidang pleno III yang membahas tentang AD-ART dihujani interupsi bahkan diwarnai aksi adu jotos peserta Munas.

Pendiri HIPMI Abdul Latief sempat turun tangan mengatasi kisruh ini. Tetapi, kehadiran pendiri dan jajaran dewan kehormatan serta dewan pembina tidak dapat menyelesaikan konflik dalam Munas HIPMI.

Aldi mengatakan hingga saat ini banyak anggota BPD dan BPC yang memilih pulang ke kampungnya masing-masing. Dengan deadlock ini, otomatis kursi pimpinan organisasi pengusaha muda ini kosong.

Ketua Pimpinan Sidang Alex Yahya Datuk mengatakan sambil menunggu kursi Ketua Umum HIPMI yang baru, untuk sementara pimpinan pengusaha muda tersebut dipegang Steering Committee yang beranggotakan lima orang pimpinan sidang.

"Kepemimpinan steering committee berlaku hingga HIPMI memiliki ketua umum baru melalui munas yang diharapkan bisa terwujud dalam waktu secepatnya," ujarnya.

Dia menampik jalan buntu Munas tersebut lantaran adanya faktor kesengajaan untuk mengembalikan kepengurusan sebelumnya. Menurut dia, jalan buntu tersebut lantaran adanya perbedaan pendapat dari para anggota Munas yang merupakan para pendukung calon ketua umum. "Ini murni beda pendapat," kata dia.