DJKN Ungkap Ciri-Ciri Modus Penipuan Lelang
Merdeka.com - Direktur Lelang DJKN Kemenkeu, Joko Prihanto meminta masyarakat lebih waspada terhadap penipuan dengan modus lelang yang mengatasnamakan pejabat lelang. Masyarakat juga diingatkan agar tidak tergiur dengan tawaran harga murah.
"Namanya manusia tergiur dengan barang bagus tapi murah, kemudian lengah di masyarakat itu tentunya banyak ada beberapa yang tidak bertanggungjawab," kata dia dalam bincang DJKN, Jumat (8/1).
Dia mengungkapkan, ada beberapa ciri-ciri penipuan lelang yang bisa dikenali oleh masyarakat. Pertama jika ada orang sms atau telepon kemudian menawarkan barang dengan harga yang tidak wajar itu patut dicurigai.
-
Bagaimana cara mendeteksi penipuan? BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber (cyber crime) telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa saja jenis penipuan yang dilakukan? Dalam makalah penelitian ini, peneliti mengkaji berbagai jenis penipuan, termasuk transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, serta pencurian kredensial akun media sosial atau Gmail.
-
Kenapa penipuan terjadi? 'Kelalaian adalah pemilik data Ataupun korban biasanya itu lengah dengan hal seperti ini. Contohnya seperti ini, maka kelalaian itu juga menyebabkan terjadinya suatu kejahatan cyber karena kelalaian kita sendiri kita tidak wearnes,' ujarnya.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
Kedua, biasanya mengaku pegawai Kementerian Keuangan atau DJKN dan menyampaikan bisa membantu untuk memenangkan pada saat lelang. Biasanya mereka menggunakan media yang palsu dan tidak resmi.
"Kemudian biasanya meminta transfer uang ke rekening pribadi. Kalau pejabat kelas 1 dan 2 tidak ada minta setor ke rekening pribadi, kalau lelang yang benar pasti rekening kantor bukan rekening pribadi," jelas dia
"Demikian juga pejabat kelas 2. Bagaimana mengetahui pejabat kelas 2 asli atau tidaknya bisa melihat ke 140 pejabat kelas 2, profilnya ada semua di lelang.go.id," sambung dia.
Terakhir, kalau lelang penipuan itu biasanya sering sekali SMS. Mereka biasanya gencar meminta kita untuk menyetor ke rekening.
"Biasanya ibu-ibu yang tergiur dengan barang bagus harga murah, ada ibu sambil nangis ke komplain kita, mobil CRV 120 juta, jadinya tertipu, banyak kejadian di lapangan. Kalau mau ikut, lewat yang resmi, kalau ragu bisa konsultasi ke KPNKL," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minat masyarakat untuk mengikuti penawaran lelang dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Baca SelengkapnyaHindari penipuan saat beli kendaraan bekas online dengan panduan aman. Pastikan transaksi Anda bebas risiko dari oknum tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPerkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaKemenkeu menyebut ada salah satu perusahaan yang melakukan transaksi jual dan beli lelang ilegal.
Baca SelengkapnyaAdapun modus penipuan yang sering terjadi saat bulan Ramadan, antara lain transfer dana secara tiba-tiba yang dilakukan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Baca SelengkapnyaDengan diniatkan untuk ibadah dan mendapatkan manfaat sebagian umat muslim pun banyak yang berkurban.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaPelamar harus mengecek keaslian nomor telepon atau sms/whatsapp. Jangan merespons nomor yang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Pajak (DJP) mengimbau masyarakat berhati-hati saat menerima pesan atau informasi yang mengatasnamakan DJP.
Baca SelengkapnyaPeningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaModus penipuan dengan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi. Biasanya, menyasar para penjual dan pembeli barang dari luar negeri.
Baca Selengkapnya