Dolar AS melemah, harga minyak dunia kembali naik
Merdeka.com - Harga minyak kembali menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB) seiring dengan reli di pasar ekuitas global. Kenaikan ini dipengaruhi karena peningkatan risiko dan pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) sehingga membantu meningkatkan permintaan di pasaran.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 93 sen menjadi berakhir di USD 45,68 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, menetap pada USD 47,37 per barel, naik USD 1,11 dari penutupan Rabu.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
"Pasar secara global telah memperoleh sedikit lebih banyak selera risiko (risk appetite)," kata Analis TD Securities Bart Melek seperti dilansir Antara, Jumat (15/7).
Dia menegaskan pelemahan mata uang Dolar AS juga membantu kenaikan harga minyak dunia. Dari semua mata uang dunia, Dolar AS alami pelemahan. Terhadap Euro, Dolar AS melemah hampir 0,3 persen pada penutupan perdagangan sebelumnya.
"Pasar ekuitas cukup baik dan dolar sedikit merosot, yang biasanya merupakan cerita bagus bagi komoditas," katanya.
Pasar telah jatuh pada Rabu, setelah data resmi AS menunjukkan penurunan lebih kecil dari perkiraan dalam stok minyak mentahnya. Penambahan pasokan global yang berlimpah mungkin tidak akan berkurang secepat yang diharapkan.
Selama sebulan terakhir, minyak telah berfluktuasi antara USD 44 hingga USD 52 per barel, setelah mencapai dekat dengan posisi terendah sejak 13 tahun.
"Kami akan melihat kembali ke faktor-faktor yang membantu kita ke USD 50," jelas Analis Tradition Energy, Gene McGillian.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaKondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca SelengkapnyaUtang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,
Baca Selengkapnya