Dolar menguat, BI nilai wajar jelang putusan Trump soal bos baru The Fed
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memilih Gubernur Bank Sentral, Federal Reserve (The Fed) baru. Gubernur The Fed akan diumumkan pada awal November tahun ini.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengatakan sikap Presiden Trump sangat memengaruhi pasar global. "Kejelasan terkait Gubernur Bank Sentral Amerika karena kan pasar masih menunggu Gubernur Bank Sentral Amerika-nya siapa, apakah masih Yellen (gubernur The Fed saat ini) apakah ganti itu kan sekarang dibicarakan," ungkapnya di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/10).
Pasar, menurut dia, saat ini sedang melakukan adjustment (penyesuaian) sembari menunggu keputusan dan kemungkinan kebijakan fiskal yang akan dia ambil. "Pasar sedang meneliti apakah beliau-beliau ini alirannya dovish atau alirannya hawkish. Hawkish itu yang dianggap bahwa seneng dengan moneter yang ketat. Dovish itu senengnya dengan moneter yang longgar," jelas Mirza.
-
Mengapa pergantian presiden dianggap penting untuk ekonomi? Pergantian kepemimpinan ini seharusnya bisa dijadikan momen untuk memperbaiki ketahanan ekonomi.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Siapa yang akan ditetapkan sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Siapa yang dilantik menjadi Presiden? Pelantikan Mikhail Gorbachev Sebagai Presiden Uni Soviet pada 15 Maret 1990
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
Oleh karena itu, jika saat ini ada sedikit penguatan terhadap dolar, menurut Mirza, merupakan hal lumrah. "Menurut kami hal yang normal-normal saja pada waktu market lakukan adjustment. Kemudian kita lihat ada sedikit outflow di pasar SBN menurut kami itu juga suatu yang normal," ujarnya.
"Setelah clear siapa Gubernur Bank Sentral Amerika setelah dicalonkan presiden Trump, pasar akan kembali stabil," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaDiprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaPerbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaMata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.
Baca SelengkapnyaMahendra menyebut, terpilihnya Trump sebagai Presiden AS mau tidak mau akan mengubah bisnis industri kripto.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut mencerminkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa politik AS terhadap harga Bitcoin.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca Selengkapnya