Dolar tembus Rp 14.700, ini prediksi Bank Mandiri soal posisi Rupiah di akhir tahun
Merdeka.com - Dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan terus mengamuk hingga akhir tahun ini. Nilai tukar Rupiah diproyeksikan berada pada level Rp 14.635 per USD di akhir 2018.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan mengungkapkan faktor ketidakpastian global masih akan terus menekan Rupiah di pasar. "Terutama sekali di AS masih akan terus berlanjut dan kita tidak tahu ending trade war dengan China bagaimana. Karena sekarang makin tidak main-main saling memberikan serangan balasan, jadi masih bisa berlanjut lebih buruk atau setop, jadi itu masih uncertainty," kata Anton dalam acara Macroeconomic Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8).
Anton menjelaskan depresiasi atau pelemahan Rupiah meleset dari perkiraan awal pihaknya. Rupiah terdepresiasi lebih dalam dibandingkan dengan prediksi awal Bank Mandiri yaitu Rp 13.800 per USD.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
Salah satu pendorong anjloknya Rupiah adalah adanya sentimen perang dagang AS dengan beberapa negara hingga pelemahan mata uang Turki, Lira menyeret Rupiah lebih dalam lagi hingga saat ini menyentuh level Rp 14.700-an. Rupiah diperkirakan masih akan terus melemah hingga tahun depan.
"Saat ini ada di Rp 14.650 per Dolar AS rata-rata, tapi ini angka sementara bukan rata-rata. Tapi tahun depan diperkirakan Rp 14.600 per Dolar AS," ujarnya.
Selain itu, Rupiah juga akan terpengaruh oleh faktor internal yaitu membengkaknya defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) serta tingkat inflasi yang diprediksi masih akan meningkat. Kendati demikian Anton menegaskan CAD Indonesia masih sehat meskipun tercatat defisit sebesar USD 8,02 miliar pada kuartal II 2018 atau sebesar 3,04 persen dari GDP.
Tidak hanya itu, pemerintah juga diminta untuk waspada terhadap kondisi neraca pembayaran. Sebab, neraca modal dan pembiayaan atau capital and financial account Indonesia terus tergerus. Pada kuartal II 2018 posisi neraca modal dan pembiayaan sebesar USD 4,01 miliar turun dari kuartal II 2017 sebesar USD 5,52 miliar.
"CAD di bawah 3 persen masih relatif oke, cuma yang jadi masalah dari sisi financial capital account cenderung menurun."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca Selengkapnya