Dorong Ekonomi 2021 Tumbuh 5 Persen, Jokowi Minta Jajarannya Kerja Keras
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama satu tahun, membuat kinerja perekonomian nasional menjadi terganggu. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi nasional anjlok di angka minus 2,19 persen di 2020.
"Akibat pandemi selama setahun ini kinerja perekonomian kita sangat terganggu. Kita tahu growth di tahun 2020, pertumbuhan ekononomi kita jatuh di minus 2,19 (persen). Akibat pandemi selama setahun ini kinerja perekonomian kita berada dalam situasi yang tidak mudah, berada dalam situasi yang tidak gampang," kata Jokowi saat meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdanganan Tahun 2021 dari Istana Negara Jakarta, Kamis (4/3.
Untuk itu, dia meminta jajarannya bekerja keras mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat tumbiih positif di angka 5 persen pada 2021.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Dalam kaitan ini, saya minta kita semuanya sekali lagi bekerja keras dan saya minta agar kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan perekonomian nasional kita," katanya.
Menurut dia, kebijakan perdagangan harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Kemudian, menjamin stabilitas harga hingga menghidupkan sektor perekonomian yang sempat terganggu akibat krisis.
"Kita harus bekerja lebih detail, sektor-sektor mana yang terganggu dan harus diapakan. Apakah diberi insentif, atau diberi stimulus," imbuhnya.
Selain itu, dia meminta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi agar tidak bekerja normatif dan memiliki terobosan yang inovatif. "Saya meminta jajaran kementerian perdagangan tidak bekerja normatif, harus ada trobosan inovatif," pintanya.
Dia juga menekankan, kunci pertumbuhan ekonomi adalah dengan mengundang investasi baru, dan membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya untuk masyarakat. "Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat. Karena sudah ada sekarang ini hampir 10 juta pengangguran di negara kita baik karena pandemi dan juga angkatan kerja baru," tandasnya.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Indonesia merupakan angka kedua tertinggi di negara-negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca Selengkapnya