Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dorong Program Reforma Agraria, 978.000 Hektare Lahan Hutan Siap Diberikan ke Rakyat

Dorong Program Reforma Agraria, 978.000 Hektare Lahan Hutan Siap Diberikan ke Rakyat Hutan Reforma Agraria. © Instagram/pututpriambodo

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, memimpin rapat koordinasi mengenai Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya.

Ditemui usai rapat, Menteri Siti Nurbaya mengatakan, pemerintah akan menyerahkan lahan hutan tidak produktif yang masih bisa dikonversi seluas 978.000 hektare (ha) kepada masyarakat. Lahan-lahan tersebut terletak di 20 provinsi seluruh Indonesia.

"Tadi itu rapat tentang reforma agraria yang sumber tanahnya dari kawasan hutan negara yang bisa dikonversi namanya hutan produksi yang dapat dikonversi dan sudah tidak produktif. Indikasi yang paling umum forest cover nya sudah di bawah 30 persen. Kita sudah punya 978.000 ha di 20 provinsi," ujarnya di Kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (7/5).

Orang lain juga bertanya?

Adapun lima wilayah terbesar di Indonesia yang memiliki hutan tak produktif tapi masih dapat dikonversi antara lain Papua 271.105 hektare, Kalimantan tengah 225.436 hektare, Maluku 160.473 hektare, Maluku Utara 97.695 hektare dan Sumatera Selatan 45.712 hektare.

Menteri Siti mengatakan, pemerintah daerah hingga kini masih melakukan penataan batas-batas lahan hutan yang akan diberikan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah juga tengah membahas landasan hukum pemberian lahan ini sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

"Sekarang penataan batasnya sedang berlangsung. Nah tadi dibahas tentang bagaimana mekanisme untuk melakukan redistribusinya. Nah SK pencadangannya sudah ditetapkan oleh Menteri LHK tapi itu berupa pencadangan yang kita tegaskan ini diberikan pencadangannya kepada gubernur mana, dan itu tentu dari hasil penelitian terpadu analisis di tingkat teknis," katanya.

Lahan-lahan tersebut nantinya akan dikelola menjadi berbagai macam sumber pendapatan baru. Beberapa di antaranya pembangunan fasilitas umum, fasilitas sosial, peternakan, perikanan, peternakan serta wisata alam.

"Kan harus jelas programnya, harus ada proposalnya, kan dari pemerintah daerah. Itu apa saja programnya, macam-macam, termasuk pertanian terpadu, fasum fasos, perikanan, pertenakan, wisata alam. Itu nanti proposalnya setelah gubernurnya tahu dia punya berapa, mereka menyiapkan agendanya, proposalnya didiskusikan di sini," jelasnya.

Menteri Siti menargetkan, pembagian lahan reforma agraria tersebut dapat dilakukan tahun ini dengan syarat semua standard yang telah ditetapkan bisa diselesaikan secepatnya. "(Target dibagikan kepada masyarakat) segera, jangan-jangan sebelum Lebaran," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
15 Ribu Warga Banyuwangi Bakal Dapat Sertifikat Lahan dari Program TORA
15 Ribu Warga Banyuwangi Bakal Dapat Sertifikat Lahan dari Program TORA

Program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) digulirkan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
20 Juta Hektare Hutan Dibabat untuk Ketahanan Pangan Perparah Perubahan Iklim, ini Solusi Alternatifnya
20 Juta Hektare Hutan Dibabat untuk Ketahanan Pangan Perparah Perubahan Iklim, ini Solusi Alternatifnya

Pemerintah berencana membuka lahan hutan seluas 20 juta hektare atau yang diperkirakan dua kali lebih luas Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Airlangga Dorong Penyelesaian Penggunaan Tanah dan Kawasan Hutan
Airlangga Dorong Penyelesaian Penggunaan Tanah dan Kawasan Hutan

SK Hijau Hutsos yang mengatur pemanfaatan hutan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Baca Selengkapnya
2.086 Lahan di IKN Habis HGU
2.086 Lahan di IKN Habis HGU

Nusron menjelaskan, dari luas 2.806 hektare itu, ada sebagian lahan yang ditempati oleh penduduk.

Baca Selengkapnya
Refleksi Reforma Agraria, Kolaborasi Penataan Aset & Akses untuk Memakmurkan Rakyat
Refleksi Reforma Agraria, Kolaborasi Penataan Aset & Akses untuk Memakmurkan Rakyat

Dirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Baca Selengkapnya
2.500 Desa Masuk Kawasan Hutan, Menteri ATR/BPN: Harus Selesai dalam GTRA Summit 2023
2.500 Desa Masuk Kawasan Hutan, Menteri ATR/BPN: Harus Selesai dalam GTRA Summit 2023

Permasalahan ini harus diselesaikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Baca Selengkapnya
Pembangunan 3 Juta Rumah Ternyata Butuh 26.000 Hektare Lahan, di Mana Lokasinya?
Pembangunan 3 Juta Rumah Ternyata Butuh 26.000 Hektare Lahan, di Mana Lokasinya?

Angka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.

Baca Selengkapnya
Ini Dilakukan Pemerintah Jokowi Agar Perhutanan Sosial Bisa Diberdayakan Masyarakat
Ini Dilakukan Pemerintah Jokowi Agar Perhutanan Sosial Bisa Diberdayakan Masyarakat

Jokowi mengarahkan agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan sudah diberikan sesegera mungkin

Baca Selengkapnya
Hadi Tjahjanto: Inisiatif Masyarakat Kunci Suksesnya Konsolidasi Tanah Pertanian di Lombok Barat
Hadi Tjahjanto: Inisiatif Masyarakat Kunci Suksesnya Konsolidasi Tanah Pertanian di Lombok Barat

Masyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.

Baca Selengkapnya
Menteri Hadi Bagikan Sertifikat Redistribusi di Jambi: Tidak Bisa Dijual Selama 10 Tahun
Menteri Hadi Bagikan Sertifikat Redistribusi di Jambi: Tidak Bisa Dijual Selama 10 Tahun

Menteri ATR/Kepala BPN menyerahkan 279 sertifikat redistribusi tanah secara door to door.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sasar Tanah Terlantar Buat Program 3 Juta Rumah
Pemerintah Sasar Tanah Terlantar Buat Program 3 Juta Rumah

Adapun pendataan tanah terlantar itu disiapkan untuk realisasi pembangunan 3 juta rumah.

Baca Selengkapnya
KLHK Serah Terima Hasil Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Seluas 27 Hektar di Bangka Tengah
KLHK Serah Terima Hasil Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Seluas 27 Hektar di Bangka Tengah

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa KLHK, Muchtar Effendi menjelaskan, ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya