DJP: Sosialisasi pajak seharusnya mulai dari anak-anak
Merdeka.com - Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Hestu Yoga Saksama mengatakan, salah satu cara meningkatkan kesadaran Wajib Pajak (WP) adalah dengan gencar melakukan sosialisasi. Dia meminta semua pihak agar mengenalkan pajak sejak dini.
"Dari sejak kecil bahwa normalnya (disosialisasikan). Anak-anak sudah harus dapat pembelajaran," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (15/11).
Dalam dunia pendidikan, setiap pelajaran seharusnya disertakan materi tentang pajak, minimal satu kali dalam seminggu. Sayangnya, masih banyak mata pelajaran yang tak menyertai pajak dalam materinya.
-
Mengapa penting mengajarkan anak soal keuangan? Mempelajari cara mengelola uang dan merencanakan masa depan dapat membantu memastikan kesejahteraan finansial dan kesejahteraan umum seseorang.
-
Mengapa penting mengajarkan anak tentang keuangan? Bijak mengelola keuangan merupakan sebuah pondasi yang perlu diterapkan sejak dini terhadap anak-anak.
-
Kenapa anak ini harus kerja? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Apa yang penting untuk anak sebelum sekolah? Keterampilan dasar seperti pergi ke toilet, memakai sepatu, makan bekal sendiri, dan menyiapkan perlengkapan sekolah perlu diajarkan sebelum anak mulai proses belajar di sekolah.
-
Kenapa mengajarkan anak tentang uang? Memberikan uang jajan dengan keterlibatan pada tugas rumah tangga akan membantu anak-anak belajar bagaimana mengelola uang dengan bijak. Anda bisa memilih tugas-tugas yang tidak hanya membantu anak-anak, tetapi juga membantu rumah tangga secara keseluruhan.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak tentang keuangan? Cautero menuturkan, pengelolaan keuangan bisa dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari antara orang tua dan anak, berikut 4 cara bijak mengajarkan anak tentang kelola uang sebagaimana dilansir dari Business Insider.
"Contoh, di buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Uang itu apa saja? Ada uang Kartal dan Uang Giro. Tapi sayang, saya buka bukunya tidak ada yang ngomongin pajak," kata dia.
"Saya dulu kuliah di Akuntansi. Tapi teman-teman lain di jurusan Teknik, Sosiologi tidak ada materi berkaitan pajak. Di SMP atau SMA juga tidak ada. Tapi mungkin sekarang ada," tambahnya.
Menurut dia, pendidikan pajak sejak dini seharusnya sudah menjadi prioritas. Harapannya, tingkat kepatuhan dan kesadaran pajak dalam beberapa tahun ke depan akan meningkat serta memberi pengaruh terhadap pendapatan negara.
"Ini adalah sesuatu yang kita butuhkan. Saya tidak ingin anak saya yang kelas 4 SD, dalam 10 tahun lagi kerja tidak ngerti apa itu pajak, gunanya untuk apa dan akhirnya tidak bayar pajak. Ini kita harus bangun dari usia dini, dari pendidikan. Ini investasi penting ke depannya. Kita tidak ingin 10-15 tahun lagi kepatuhan pajak masih rendah. Ini harus kita bangun, harus kita optimalkan. Kita bentuk budaya yang penting," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli menyebut bahwa anak-anak sebenarnya dapat memahami ide-ide keuangan sejak usia 6 tahun.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaSebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca SelengkapnyaKemampuan numerasi termasuk dalam kemampuan fondasi peserta didik PAUD untuk memasuki satuan pendidikan SD.
Baca SelengkapnyaPembangunan PAUD di desa sebenarnya bisa menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaBiarkan anak membuat kesalahan dalam mengelola uang. Setelah itu, gunakan kesalahan tersebut sebagai momen yang bisa diajar.
Baca SelengkapnyaMengenalkan habit finansial kepada anak akan memengaruhi sifat dan tingkah laku anak-anaknya ketika dewasa kelak.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI Jakarta menggaet pelajar untuk mencegah terjadinya tawuran dan tindakan melanggar aturan lainnya di DKI.
Baca SelengkapnyaSejumlah murid Taman Kanak kanak mengikuti edukasi perkenalan profesi petugas pemadam kebakaran di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaAnak yang masuk ke jenjang SD sebelum waktunya bisa menyebabkan mereka mengalami dampak negatif secara psikososial.
Baca Selengkapnya