DPR akui heran masih ada pegawai Ditjen Pajak nakal
Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR RI Edison Betaubun mengaku heran masih adanya kecurangan di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Edison mengatakan selama ini penghasilan pegawai lembaga tersebut tergolong lebih besar dibandingkan lembaga lain.
"Membuat kita harus bertanya apakah gaji dan tunjangan masih kecil? Padahal masih lebih besar dari pada yang lain," ujar Edison di Ruang Rapat Komisi XI, Komplek Senayan, Jakarta (28/11).
Edison mengatakan dibalik gencarnya ajakan pemerintah untuk mengikuti Tax Amnesty masih tersimpan keragu-raguan akan keberhasilan dari program tersebut.
-
Siapa yang memberikan pembebasan pajak? Prasasti Rukam berisi tentang penganugerahan sebuah desa yang dibebaskan pajaknya atas Wanua I Rukam oleh Sri Maharaja Rake Wakutura Dyah Balitung Sri Dharmmodya Mahasambhu.
-
Kenapa ada program pemutihan pajak sepeda motor? Pemutihan pajak kendaraan ini berada di bawah wewenang pemerintah daerah dengan tujuan meningkatkan kepatuhan pemilik kendaraan terhadap pajak serta meningkatkan pendapatan daerah.
-
Siapa pelopor pajak penjualan? Romawi Kuno disebut sebagai pelopor aturan pajak penjualan (kini PPN di Indonesia). Aturan ini diterapkan oleh penguasa Romawi Kuno saat itu, Julius Caesar yang menerapkan pajak penjualan dengan tarif tetap 1% di seluruh wilayah kekaisaran.
"Tanpa kita sadari yang selalu dikomentari oleh pemerintah baik oleh Presiden maupun Kemenkeu. Sebagian besar ikut dan sebagian besar tidak ikut atau mereka ragu ragu," katanya.
Selain hal itu, Edison juga menyoroti pengawasan yang dilakukan terhadap pegawai Dirjen Pajak selama ini. Edison menegaskan Kemenkeu perlu melakukan pengawasan efektif kepada pegawai pajak dengan memberi sanksi internal jika pegawainya terbukti melakukan pelanggaran.
"Dalam rangka melakukan pengawasan terhadap direktorat pajak maupun beacukai. Apa pengawasan dilakukan secara efektif? Maka seharusnya pengawasan terhadap di atasnya harus diberi sanksi internal," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, jika ingin menjadi kaya, jangan menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dia menyarankan anak muda menjadi pebisnis jika ingin menjadi miliuner.
"Dan saya mengatakan kepada pegawai Kemenkeu, kalau tujuan kaya bukan di Kemenkeu, jadi pebisnis saja di luar silakan," tuturnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tax amnesty ini akan memberikan rasa ketidakadilan terhadap wajib pajak yang telah patuh.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih ada pemilik usaha yang takut dikejar pajak
Baca SelengkapnyaPahala saat ini belum bersedia membongkar identitas pihak-pihak yang diperiksa harta kekayaannya itu.
Baca SelengkapnyaHakim juga menjatuhkan pidana tambahan berupa kewajiban membayar uang pengganti sebesar Rp3,7 miliar.
Baca SelengkapnyaRafael bersama-sama dengan Ernie Meike didakwa melakukan TPPU ketika bertugas sebagai PNS di Direktorat Jenderal Pajak sejak tahun 2002 hingga 2010.
Baca SelengkapnyaGanjar menjelaskan strateginya untuk meningkatkan rasio pendapatan pajak.
Baca SelengkapnyaAngin Prayitno didakwa menerima gratifikasi dan melakukan tindak pidana pencucian uang.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menghormati proses hukum terhadap jubirnya, Indra Charismiadji yang terjerat kasus dugaan penggelapan pajak.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Mendikbudristek RI pada Rabu (6/5).
Baca SelengkapnyaPemblokiran rekening wajib pajak merupakan bagian dari penagihan aktif.
Baca SelengkapnyaIndra saat ini berstatus caleg NasDem dapil Jawa Tengah 1.
Baca Selengkapnya