DPR bakal panggil Pertamina soal kerugian jual Premium Rp 15 triliun
Merdeka.com - Komisi VII DPR RI berencana akan memanggil PT Pertamina (Persero) terkait kerugian penjualan BBM jenis Premium. Adapun kerugian yang ditanggung Pertamina mencapai Rp 15,2 triliun.
"Besok kita rencana ada rapat internal untuk memanggil Pertamina dan juga menteri ESDM," ujar Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian dalam Diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (13/12).
Menurut dia, pihaknya akan mempertanyakan soal kerugian dari BUMN migas tersebut. "Kalau mereka ada rugi kok ke publik rugi, memang di sektor mana," jelas dia.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
Direktur Energy Watch, Ferdinand Hutahaean menambahkan pemerintah perlu meneliti kerugian yang ditanggung Pertamina. Sebab, bisa saja Pertamina merekayasa kerugian.
"Perlu meneliti klaim ruginya dari sektor mana, cermati jual beli bbm atau sektoral jangan-jangan sektor lain tapi jual beli BBM untung, ini secara global atau sektoral saja," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina mengaku penjualan Premium masih merugi sekitar Rp 12-Rp 15 triliun. Itu menjadi dasar pihaknya tak kunjung menurunkan harga Premium mengikuti kemorosotan harga minyak dunia.
"Bahwa sejak sekitar Mei, kami tidak ada perubahan atau tidak ada penyesuaian. Nah ini yang harus kami perhitungkan. Kami sudah lakukan exercise dengan harga rata rata yang sebulan saja," ujar Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto di kantornya, Jakarta, Jumat (28/8).
Seharusnya, kata Dwi, premium di jual seharga Rp 8 ribu per liter. Namun, Pertamina masih menjualnya seharga Rp 7.400 per liter sehingga rugi Rp 600 per liter.
"Kami lihat lagi sebulan-dua bulan yang akan datang. Kalau memang hasilnya hitungannya di bawah itu, tentu saja Pertamina akan menerima," jelas dia.
"Kalau solar sudah mulai untung. Kami lihat ya mana-mana saja yang sudah mulai untung. Kami berikan masukan kepada pemerintah." (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.
Baca SelengkapnyaProses pemindahan dan pengisian dinilai berbahaya lantaran tidak sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaAda pun wilayah pemasaran BBM dan Liquified Petroleum Gas (LPG) di Bali berada di bawah koordinasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaDPR mendukung upaya Pertamina memperluas distribusi BBM hingga pelosok Nusantara.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap operator SPBU tersebut.
Baca SelengkapnyaDugaan mark up impor beras ini ditaksir menyebabkan kerugian negara hingga Rp8,5 triliun.
Baca Selengkapnya