DPR diklaim dukung upaya impor sapi selain dari Australia
Merdeka.com - Revisi Undang-undang peternakan dan kesehatan hewan nomor 18 Tahun 2009 saat ini sedang dibahas oleh Kementerian Pertanian bersama DPR. Diperkirakan, upaya pengubahan beleid itu bisa tuntas Januari 2014, karena tinggal menyisakan pembahasan Daftar Isian Masalah (DIM).
"Jadi saat ini sedang dalam pembahasan intens. Tinggal kira-kira 100-an DIM lagi yang belum tuntas," ucap Menteri Pertanian, Suswono usai Rakor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12).
Mentan percaya UU peternakan sebetulnya membuka ruang adanya impor berbasis zona. Suswono mengatakan selain mendatangkan daging atau sapi bakalan Australia, beberapa negara latin juga potensial. Organisasi internasional seperti OAI sudah menyatakan negara seperti Brasil, sebagian daerahnya bebas dari penyakit mulut dan kuku.
"Ada beberapa negara sebenarnya (potensial jadi pengganti Australi), seperti Brasil memang ada sebagian zona bebas kuku dan mulur. Ada beberapa negara juga seperti itu. Jadi nanti kita mendasari pada hasil dari revisi uu peternakan yang akan datang seperti apa basisnya," jelasnya.
Suswono menegaskan, DPR mendukung keinginan pemerintah agar Indonesia bisa mengimpor daging sapi selain dari Australia. Sekalipun demikian, importasi ke banyak negara itu nantinya akan dijaga, agar peternak dalam negeri tetap diuntungkan.
"Kita harapkan ada ruang yang terbuka tetapi tentu kepentingan peternak jangan diabaikan karena dia harus ada harga yang kira-kira petani bisa memacu mereka bisa berternak," terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik Sutarto Alimoesso mengatakan harga daging sapi fluktuatif, meskipun sumbernya hanya dari Australia.
Dia mendukung bila nantinya Indonesia boleh mendatangkan sapi dari negara selain Australia. Pilihan alternatif juga cukup banyak. "Waduh sebenarnya banyak. Kalau bebas (penyakit kuku dan mulut) Brasil, India, dan sebagainya," kata Sutarto.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.
Baca Selengkapnya