DPR: Gejolak politik tak pengaruhi program Tax Amnesty RI
Merdeka.com - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Misbakhun menilai kegaduhan politik yang terjadi saat ini tidak terlalu memberi pengaruh dalam upaya pemerintah mensukseskan program Tax Amnesty atau pengampunan pajak. Misbakhun berpendapat, kondisi pemahaman masyarakat Indonesia akan situasi politik saat ini sudah berbeda dibanding pada saat reformasi.
"Indonesia sangat berbeda dengan masa reformasi, lalu ada masa konsolidasi. Orang saat sudah bisa pisahkan mana masalah ekonomi dan politik. Sehingga gejolak politik yang tidak terlalu dalam, saya yakin pengaruhnya ke ekonomi belum terasa," ujarnya dalam Talkshow di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (30/11).
Sebagai bukti, lanjutnya, pada saat Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru, masyarakat cenderung tidak ketar-ketir dalam menyikapi dampaknya ke perekonomian Tanah Air.
-
Apa reaksi para bos teknologi atas kemenangan Trump? Beberapa CEO terkemuka memberikan pernyataan positif mengenai kemenangan Trump, menunjukkan adanya perubahan sikap di kalangan pemimpin industri seperti dikutip dari The Verge, Kamis (7/11).
-
Bagaimana respon CEO teknologi tentang kemenangan Trump? Beberapa CEO terkemuka memberikan pernyataan positif mengenai kemenangan Trump, menunjukkan adanya perubahan sikap di kalangan pemimpin industri seperti dikutip dari The Verge, Kamis (7/11).
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
-
Mengapa pergantian presiden dianggap penting untuk ekonomi? Pergantian kepemimpinan ini seharusnya bisa dijadikan momen untuk memperbaiki ketahanan ekonomi.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kenapa Donald Trump dianggap membawa angin segar untuk kripto? Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi, mengatakan kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dinilai membawa angin segar bagi industri kripto. Lantaran, selain dilihat dari sisi transaksi, semakin banyak pemerintah yang mulai melihat potensi teknologi dan aset kripto untuk tujuan yang lebih positif.
"Kemarin kita alami gejolak, sempat orang bicara soal Trump efek. Sehingga lebih kepada pengaruh luar, bukan dari dalam. Pengaruh politik global ini hanya sesaat saja. Dan saya yakin orang Indonesia semakin bisa memisahkan antara pengaruh politik dan ekonomi. Publik sudah dicerahkan," katanya.
Tidak hanya itu, kematangan masyarakat dalam menyikapi permasalahan politik dalam negeri juga ditunjukkan dengan mengabaikan isu penarikan uang beramai-ramai atau rush money. Kegaduhan dalam isu tersebut, kata Misbakhun, nyatanya tak membuat masyarakat panik seperti pada era reformasi terdahulu dimana saat ada demo besar, masyarakat langsung menarik uangnya di bank.
"Dulu demo sedikit orang sudah narik uang di bank. Sekarang, mekanisme politiknya sudha berbeda. Saat ada masalah politik menyikapi dengan tenang," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika indeks dolar naik, hal ini berpotensi melemahkan mata uang negara lain, termasuk Rupiah Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat telah menunjukan sinyal kuat untuk satu putaran, maka tingkat kepastian ekonomi juga akan kembali.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaBerikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.
Baca SelengkapnyaBahlil mencontohkan ketika Jokowi dituduh memberikan bansos untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu capres.
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan. Jika semula 33,7 persen, kini menjadi 42,9 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, masyarakat di desa dan daerah justru santai-santai saja menghadapi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga menilai Pemilu 2024 lebih adem dan damai
Baca SelengkapnyaPerbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.
Baca Selengkapnya