DPR heran subsidi listrik dicabut tapi Jonan minta tambah anggaran
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (10/7).
Rapat yang dipimpin oleh Mulyadi ini hanya dihadiri oleh 26 anggota dari 9 fraksi. Rapat yang sedianya membahas asumsi dasar RUU RAPBN-P 2017 ini berlangsung panas saat anggota Komisi VII mulai melakukan interupsi terkait kebijakan pencabutan subsidi listrik.
Dalam RABNP-P 2017, Menteri ESDM Ignasius Jonan, mengusulkan kenaikan alokasi subsidi listrik jadi Rp 51,99 triliun atau naik Rp 7 triliun dibanding alokasi dalam APBN 2017 yang sebesar Rp 44 triliun.
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Kapan Pertamina menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Apa tugas Pertamina terkait subsidi energi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
"Menaikkan anggaran subsidi untuk energi dan listrik namun di sini tidak dirincikan. Tujuan pemerintah perlu didetailkan ke mana arahnya? Ini penting agar subsidi betul-betul tepat sasaran dan memberi dampak bagi penerima (subsidi)," kata Mulyadi.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golkar, Eni Maulani Saragih juga menegaskan bahwa selama ini pemerintah belum mensosialisasikan pencabutan subsidi listrik. Akibatnya, masyarakat kebingungan dan menimbulkan asumsi bahwa tarif listrik mengalami kenaikan.
"Mohon maaf perlu menginterupsi ini karena ada beberapa yang ingin saya sampaikan mengenai tarif listrik yang kita sama-sama tahu beberapa kali Pak Menteri mengatakan tarif listrik tidak naik. Kita semua memang tahu bahwa tarif listrik tidak naik, tapi perlu Pak Menteri tahu yang perlu penjelasan adalah rakyat kecil," kata Eni.
Eni menjelaskan, masyarakat khususnya menengah ke bawah tidak memahami bahwasanya subsidi listrik dicabut. Yang mereka pahami adalah tarif listrik mengalami kenaikan.
"Subsidi dicabut harus disosialisasikan melalui PLN, dan ini tidak ada sama sekali (sosialisasi) seolah-olah pemerintah menyepelekan. Yang diresahkan oleh masyarakat listrik naik, mereka tidak paham subsidi dicabut. Kalau perlu berikan surat yang subsidinya dicabut," ujar Eni.
Selain itu, Eni juga mengkritisi terkait aturan yang membolehkan warga tidak mampu yang subsidinya dicabut untuk melaporkan status tidak mampunyai agar subsidinya dikembalikan. Kata Eni, informasinya tidak diterima secara jelas, sehingga masyarakat kebingungan "Mereka tidak punya tempat yang pas untuk mengadu," ujarnya.
Kemudian, anggota lainnya memprotes ketidakhadiran jajaran direksi PLN dalam rapat tersebut. "Interupsi, kita membicarakan asumsi makro dan listrik tapi satupun direksi PLN gak ada yang di depan malah direksi Pertamina."
Komisis VII mencecar Kementerian ESDM untuk menjelaskan terkait pencabutan subsidi listrik tersebut. Sebab, kenaikan tarif listrik haruslah seizin DPR dan mereka merasa tidak pernah menyetujui kebijakan kenaikan tarif listrik.
DPR hanya mengizinkan pencabutan subsidi listrik. Sedangkan isu beredar adalah tarif listrik naik. "DPR gak pernah menyetujui kenaikan tarif listrik. Sehingga tentu harus mmberikan (informasi) yang lebih clear kepada masyarakat tentang ini pencabutan subsidi atau kenaikan tarif listrik. Ini perlu diverifikasi agar masyarakat tidak bingung dan kami pun tidak bingung saat ada yang bertanya," kata salah satu anggota komisi VII.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan menjelaskan bahwa kenaikan dana subsidi listrik sebesar Rp 7 triliun dikarenakan adanya penundaan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran untuk pelanggan 450 VA yang berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sebenarnya ada 3,7 juta pelanggan yang dinilai mampu dan tidak layak disubsidi. Tapi pemerintah belum mencabutnya, masih ditunda. Total penundaan ini sebesar Rp 3,58 triliun.
"Ini awalnya subsidi listrik yang 450 VA tidak berubah tetap disubsidi oleh pemerintah. Sedangkan golongan 900 VA jumlahnya 4,1 juta yang disubsidi," kata Jonan.
Setelah dilakukan pengecekan ulang, dari 23 juta pengguna listrik 900 VA hanya 4,1 juta yang masih menikmati subsidi. Padahal, seharusnya sebanyak 6,4 juta warga masih berhak menikmati subsidi listrik.
Berdasarkan data tersebut, artinya masih ada sekitar 2,4 juta pelanggan listrik yang harus disubsidi. Hal itu membutuhkan tambahan anggaran Rp 1,7 triliun.
Selain itu, Jonan mengaku bahwa selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi pencabutan subsidi listrik. "Kalau sosilaisasi, kami memang setiap kali meminta PLN sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Jonan berjanji akan meminta PLN untuk menjelaskan secara rinci kepada Komisi VII. "Nanti PLN akan mengirim tim nya," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minat masyarakat untuk membeli motor listrik masih rendah. Untuk itu, pemerintah masih melakukan pengkajian terhadap syarat subsidi tersebut.
Baca SelengkapnyaBantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah sebagai bantalan dalam penerapan PPN 12 persen.
Baca SelengkapnyaSikap bungkam Sri Mulyani terkait isu kenaikan PPN 12 persen bukan hal yang baru. Sejak isu ini mencuat, ia cenderung memilih diam ketika ditanya.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, aliran listrik di Jambi sudah pulih 100 persen sejak hari Rabu (05/6) sekitar pukul 23:50 WIB malam hari.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPercepatan realisasi anggaran subsidi untuk pembelian maupun konversi motor listrik penting untuk meyakinkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSepeda motor listrik dinilai masih sepi peminat. Untuk itu, pemerintah kini mengkaji persyaratan pemberian subsidi motor listrik. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Maman Abdurrahman sebagai calon menteri UMKM.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaKenaikan subsidi listrik itu berisiko muncul karena aturan power wheeling memperbolehkan pembangkit swasta untuk menjual listrik EBET.
Baca Selengkapnya