DPR ingatkan potensi naiknya inflasi Juni, ini penyebabnya
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Mei 2017 sebesar 0,39 persen dan 4,33 persen. Sedangkan, inflasi sampai akhir tahun diprediksi mencapai 3,96 persen.
Anggota Komisi XI DPR RI, Donny Imam Priambodo mengatakan, inflasi Juni nantinya akan sedikit meningkat. Tiidak saja karena dampak puasa dan Lebaran yang berakibat kenaikan permintaan (inflasi inti), tetapi juga karena kenaikan tarif listrik 900 VA tahap III (terakhir) untuk pelanggan paska bayar.
"Perkiraan awal IHK juni dapat meningkat sekitar 0,8 persen-0,9 persen mtm (month to month)," katanya di Jakarta, Minggu (4/6).
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
-
Kapan inflasi diukur? Inflasi diukur dalam periode waktu tertentu, biasanya bulanan atau tahunan.
-
Bagaimana menghitung inflasi dengan IHK? Metode yang paling umum digunakan untuk menghitung inflasi adalah dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK).
-
Apa yang ditekankan Mendagri terkait inflasi? 'Faktanya terjadi inflasi, kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,' ungkap Mendagri.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
Selain itu, Doni mengingatkan bahwa inflasi tahunan 2017 bisa naik jika ada penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam rangka menyehatkan fiskal. Meski demikian, inflasi tersebut dinilai hanya bersifat sementara, dan kembali rendah tahun depan.
"Oleh karena itu, sangat penting membangun komunikasi yang kontinyu dan kredibel dengan pasar (market)," sambungnya.
Jika komunikasi berhasil dilakukan dengan baik, serta mampu menjelaskan naiknya inflasi karena kebijakan BBM adalah sesuatu yang positif, maka diharapkan ekspektasi inflasi dapat ditekan.
"Seandainya ada kenaikan harga BBM dan LPG, maka penting untuk menjaga dampak lanjutan dari kenaikan harga tersebut kepada kenaikan ongkos angkutan minimal."
Umumnya angkutan dalam kota dan angkutan antar kota yang paling tinggi melakukan penyesuaian harga setiap ada kenaikan harga BBM. Hal ini bisa berakibat harga barang lainnya termasuk pangan juga akan naik karena ongkos transportasi yang ikut naik atau menjadi mahal.
"Oleh karena itu Pemda dan instansi terkait perlu membatasi maksimal daripada kenaikan ongkos angkutan," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaTinggiya harga tersebut berdampak pada tekanan inflasi yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN menjadi 12 persen semakin mencekik masyarakat.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaSimak cara menghitung inflasi beserta panduan lengkapnya.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBPS belum dapat menangkap dampak kenaikan PPN 12 persen dalam rilis inflasi Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa inflasi tahunan atau year-on-year (YoY), pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi YoY 3,00 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan upah minimum provinsi (UMP) Jakarta pada 2025 akan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta, Hari Nugroho belum bisa memastikan berapa besaran kenaikan UMP 2025.
Baca SelengkapnyaInflasi secara nasional rata-rata mencapai 0,44 persen secara bulanan pada Desember 2024.
Baca Selengkapnya