Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Kritik Ada Bank BUMN Masih Kejar Untung Ketimbang Pikirkan UMKM saat Pandemi

DPR Kritik Ada Bank BUMN Masih Kejar Untung Ketimbang Pikirkan UMKM saat Pandemi Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mengkritik kinerja salah satu bank BUMN yang masih belum sepenuhnya menjalankan komitmen restrukturisasi kredit untuk membantu debitur usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya peserta program KUR.

"Kami melihat di lapangan, Bank ini seolah-olah memprioritaskan marjin dirinya sendiri daripada membantu kelangsungan hidup UMKM dan ekonomi rakyat. Banyak sekali yang mengeluhkan, UMKM-UMKM tetap ditagih untuk bayar kredit," ujar Mufti Anam saat dikonfirmasi seusai rapat virtual dengan bank-bank BUMN, Kamis (30/4/2020).

Bahkan, lanjut Mufti, pejabat Kementerian Perindustrian pun mengeluhkan hal yang sama karena industri kecil menengah (IKM) binaan mereka di berbagai daerah tetap dipungut cicilan KUR. "Di rapat terbuka disampaikan betapa kecewanya IKM-IKM masih dipungut cicilan KUR dalam suasana sulit saat ini," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

"Padahal, sudah jelas-jelas ada kebijakan pemerintah untuk pending dulu. Clear instruksi Presiden Jokowi dan juga sudah diumumkan beberapa menteri, termasuk Menkeu Ibu Sri Mulyani. Ini keputusan Presiden Jokowi lho, maka semua bank BUMN harus berkomitmen," imbuh Mufti.

Dia menambahkan, banyak rekan maupun konstituen yang di lapangan mengeluhkan komitmen Bank BUMN terhadap kebijakan restrukturisasi kredit. "Banyak pengusaha muda juga yang mengeluh, mohon ini manajemen Bank BUMN benar-benar memperhatikan suara jeritan ekonomi rakyat yang sudah berdarah-darah sepi order di masa pandemi Covid-19," ujar Mufti yang juga ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim.

Menurut Mufti, salah satu bukti restrukturisasi kredit usaha rakyat belum berjalan optimal adalah keterangan resmi bank tersebut per 29 April 2020 yang menyatakan bahwa 125.000 nasabah KUR dengan total pinjaman Rp1,9 triliun telah menerima restrukturisasi kredit. Padahal, jumlah nasabah KUR Bank BUMN mencapai jutaan orang dengan kredit hingga ratusan triliun.

Mufti juga mengkritik Bank BUMN tersebut yang masih terlalu mengandalkan pendapatan bunga dalam struktur bisnisnya. Padahal, sudah banyak bank lain yang mulai lebih banyak mengandalkan pendapatan nonbunga (fee based income) melalui berbagai inovasi layanan transaksi dan digitalisasi.

"Net interest margin (NIM) Bank tersebut termasuk yang paling besar di industri perbankan di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. NIM Bank BUMN tersebut sekitar 7 persen, sedangkan rata-rata bank lainnya 4,9 persen," ujar Mufti.

Seharusnya, kata dia, di tengah pandemi Covid-19, bank tidak melulu mengejar marjin. Justru, yang menjadi hal utama yang harus dikejar bank adalah kelangsungan hidup nasabahnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi

Disertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya

Banyak tantangan yang bakal dihadapi bila keuangan negara tak digodok matang.

Baca Selengkapnya
Siasat BPR dan BPRS Agar UMKM Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan
Siasat BPR dan BPRS Agar UMKM Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan

Indonesia dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya

Transformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah

Sekjen Partai Golkar ini menambahkan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Baca Selengkapnya