DPR: makan daging kerbau bukan budaya konsumen Indonesia
Merdeka.com - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Firman Soebagyo mengatakan dirinya tidak setuju dengan rencana pemerintah untuk mengimpor daging kerbau dari India sebagai upaya menurunkan harga daging. Meski harga yang dibanderol lebih murah dari daging sapi impor, yakni sebesar Rp 60.000, namun keputusan tersebut bertentangan dengan budaya konsumen di Indonesia.
"Jika pemerintah ingin melakukan impor daging kerbau, harus betul-betul memenuhi sesuai mekanisme aturan yang ada. Selain itu, masyarakat Indonesia tidak biasa dengan makan daging kerbau," kata Firman Soebagyo seperti dilansir Antara, Jakarta, Sabtu (16/7).
Menurutnya, tidak benar apabila pasar Indonesia ingin dijadikan seperti Malaysia yang biasa memakan daging kerbau, dan memiliki kebutuhan dan struktur pasar niaga daging yang sangat berbeda. Firman menilai, jika pemerintah tetap bersikeras untuk mengimpor daging kerbau, maka pemerintah akan merugikan masyarakat yang masih menggantungkan hidupnya kepada sektor peternakan karena akan mematikan posisi penghasilan petani lokal.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Apa saja dampak buruknya? Akibat menonton TV terlalu dekat bagi kesehatan diketahui dapat menyebabkan mata tegang, mata kering, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
"Pemerintah selama ini tetap saja tak mempertimbangkan terhadap nasib para peternak-peternak lokal. Karena pada akhirnya nanti, ada pemaksaan kehendak dari pemerintah terhadap masyarakat yang terbiasa makan daging sapi untuk mengonsumsi daging kerbau," imbuhnya.
Sehingga dia mengimbau agar pemerintah mempertimbangkan untung rugi khususnya yang bersentuhan dengan dapur rakyat kecil, sebelum mengeluarkan suatu kebijakan.
Sebelumnya, pemerintah berencana untuk melakukan impor daging kerbau untuk menekan harga daging sapi di Indonesia. Sebab, daging kerbau tersebut didatangkan dalam bentuk tanpa tulang serta harganya lebih murah dan bisa membuat eksportir negara lain ikut menurunkan harga.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya sudah melakukan impor secara bertahap hingga mencapai target impor daging kerbau sebanyak 10.000 ton daging. Nantinya, daging ini akan dijual dengan harga Rp 60.000 per kilogram.
"Awal-awal seminggu ini sudah bergerak hampir 20 hari. Perjalanan loading perjalanan kurang lebih 3 minggu sudah masuk," kata Djarot di Jakarta.
Dia berharap, 10.000 ton daging tersebut bisa segera didatangkan dalam waktu dekat ini. Hal ini agar masyarakat bisa beralih untuk mengkonsumsi daging kerbau yang lebih murah.
Untuk itu, lanjut Djarot pihaknya akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi daging kerbau. Sebab, masih banyak masyarakat yang belum terbiasa untuk mengkonsumsi daging tersebut.
"Kita harapkan lebih cepat datangnya, supaya bisa mengintervensi pasar. Semakin cepat semakin bagus. Kami harus mensosialisasikan bahwa daging kerbau tetap daging sehat," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daniel juga menyoroti sikap pemerintah yang belakangan semakin suka impor.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaAktivis dari Dog Meat Free Indonesia (DMFI) dan para pecinta hewan menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR
Baca SelengkapnyaDewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaMengimpor sapi perah berarti Indonesia harus menanggung biaya yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaDoli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes kebijakan Presiden Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.
Baca SelengkapnyaDalam aksi protes ini aktivis PETA turut mengampanyekan gaya hidup vegan.
Baca SelengkapnyaPengaturan sepihak tersebut seakan hanya memandang pengaturan tembakau dari pertimbangan isu kesehatan semata.
Baca Selengkapnya"Saat ini KPPU sedang mengkaji aturan yang melarang eksportir membeli daun gambir tersebut," kata Ridho.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya