DPR: Meski ada HET, harga beras di pasaran masih tinggi
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Herman Khaeron mengatakan terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pemenuhan pangan di Indonesia. Salah satunya penentuan harga pangan yang saat ini masih bergejolak meski sudah ada kebijakan harga pangan.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan resmi memasang Harga Eceran Tertingi (HET) untuk komoditi beras, diberlakukan per 1 September mendatang. Namun, penentuan ini dinilai belum efektif karena belum bisa menyejahterakan petani dan menurunkan harga beras dipasaran.
"Bahwasannya pembatasan harga eceran tertinggi (HET) bisa memengaruhi harga eceran di tingkat petani," ujar Herman dalam FGD Evaluasi Pelaksanaan Pangan di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (22/9).
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
Dia menambahkan, harga pangan bisa melonjak dikarenakan jalur distribusi beras dari petani ke pasaran sangat panjang dan berliku. Sehingga, meski harga beras di tingkat petani rendah, namun harga beras di pasaran bisa jadi melonjak tajam.
"Sehingga yang biasa jadi korban adalah petani. Apalagi petani lagi disergap-sergap oleh Bulog. Jadi petani tidak boleh harganya tinggi tapi di pasar bisa saja harganya jadi tinggi meski ada HET," jelas Herman.
Dengan demikian, dia berharap Satuan Tugas (Satgas) bisa mengendalikan harga pangan agar tidak terjadi fluktuasi harga.
"Kalau tidak ada satgas pangan pasti fluktuasi akan cenderung meningkat dan tidak terkendali. Jadi kami di DPR sering mengatakan berikan apresiasi kepada satgas pangan atas kinerjanya untuk memepertahankan harga di tingkat konsumen," pungkas Herman.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPuan juga meminta Pemerintah mengoptimalkan operasi pasar.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca Selengkapnyapenetapan regulasi HET beras ini menguatkan kebijakan relaksasi yang telah diberlakukan melalui Keputusan Kepala Bapanas sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam mengatakan, kondisi beras yang mahal dan langka
Baca Selengkapnya"Bansos itu enggak ada kaitannya sama harga (beras)," ketua Bapanas) Arief Prasetyo
Baca SelengkapnyaBeberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga adalah beras, daging, gula dan garam dapur.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengaku belum bisa menurunkannya karena ada tiga faktor besar yang membuat harga beras mahal.
Baca Selengkapnya