Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR minta Jokowi tak kurangi jatah Rp 100 miliar per kabupaten/kota

DPR minta Jokowi tak kurangi jatah Rp 100 miliar per kabupaten/kota Jokowi bekerja di tengah pernikahan Gibran. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Saat pembukaan musyawarah rencana pembangunan nasional (musrenbangnas) 2015, Presiden Joko Widodo berjanji mengucurkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk kabupaten/kota. Dana tersebut diharapkan menjadi stimulus atau pendorong pembangunan di tingkat daerah.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Presiden Jokowi tak ingkar janji. DPR meminta tidak ada pengecualian, program ini merata untuk kabupaten/kota demi mendorong laju perekonomian daerah. Karena itu implementasi janji Jokowi harus dikawal dan diawasi.

"Ini bagus. Sebagai stimulus anggaran di daerah. tapi ini harus konsisten," kata anggota Komisi V DPR Roem Kono kepada merdeka.com, kemarin.

Dia menegaskan, seharusnya Jokowi bersikap adil dengan mengedepankan pemerataan penyebaran dana ini. Harus dipastikan dana tersebut menyasar sampai daerah terpencil.

Pihaknya juga mengingatkan pemerintah tidak mengurangi dana bagi daerah terkecil. "Saya berharap Rp 100 miliar itu untuk daerah-daerah tertinggal, tidak boleh dikurangi," tegasnya.

Dana itu diharapkan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan air bersih. Sebab, persoalan ini mendasar dan paling dibutuhkan masyarakat. "Itu kenyataannya di kota-kota kecil banyak yang tidak menikmati air bersih," terangnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah tengah mengkaji pemberian dana Rp 100 miliar untuk kabupaten dan kota guna menggenjot pembangunan. Pemberian dana tambahan ini rencananya akan mulai digelontorkan pada 2016 mendatang.

"2016 setiap kabupaten kota diberi tambahan Rp 100 M. Kemungkinan," ujarnya saat pidato pembukaan Musrembangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (29/4).

"Kita akan kurangi belanja di pusat dan diarahkan ke provinsi dan daerah," tandas Jokowi.

Namun, presiden menuturkan, besaran dana ini tidak merata untuk tiap daerah. Besaran dana didasarkan sejumlah indikator mulai dari tata kelola pemerintahan, pembangunan bidang pendidikan kesehatan dan infrastruktur dasar, serta luas wilayah dan jumlah penduduk.

Pemberian tambahan dana daerah ini akan diserahkan melalui instruksi presiden (inpres) berdasarkan usulan pembangunan daerah. Jokowi mencontohkan seperti inpres pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK), pasar, atau jalan.

Selain itu, Jokowi belum menjanjikan bahwa dana ini akan diberikan setiap tahun. "Ini tidak bersifat permanen. 2016 diberikan belum tentu 2017 diberikan," jelas Jokowi.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas

Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.

Baca Selengkapnya
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD

Minimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.

Baca Selengkapnya
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara

DPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik

Jokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Realisasi APBD: Masih 31 Persen Kecil Sekali
Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Realisasi APBD: Masih 31 Persen Kecil Sekali

Realisasi APBD masih sangat kecil baru sekitar 31 persen untuk kabupaten/kota dan 41 persen untuk provinsi.

Baca Selengkapnya
DPR Ajak Kades Perbaiki Pengelolaan Dana Desa
DPR Ajak Kades Perbaiki Pengelolaan Dana Desa

Kemenkeu mengalokasikan tambahan Dana Desa tahun 2023 sebesar Rp2 triliun untuk Desa yang berprestasi dalam mengelola Dana Desa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Desak DPR Selesaikan RUU Perampasan Aset: Ini Penting untuk Beri Efek Jera Koruptor
Jokowi Desak DPR Selesaikan RUU Perampasan Aset: Ini Penting untuk Beri Efek Jera Koruptor

Jokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar

Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Anggaran hingga Rp200 Juta Sesuai Kebutuhan Berbeda Setiap RW
Ridwan Kamil: Anggaran hingga Rp200 Juta Sesuai Kebutuhan Berbeda Setiap RW

Menurut Ridwan, urusan di Jakarta terlalu luas untuk diputuskan hanya melalui Balai Kota atau di tingkat gubernur.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit

Jokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani

Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya