DPR minta Jokowi tak kurangi jatah Rp 100 miliar per kabupaten/kota
Merdeka.com - Saat pembukaan musyawarah rencana pembangunan nasional (musrenbangnas) 2015, Presiden Joko Widodo berjanji mengucurkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk kabupaten/kota. Dana tersebut diharapkan menjadi stimulus atau pendorong pembangunan di tingkat daerah.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Presiden Jokowi tak ingkar janji. DPR meminta tidak ada pengecualian, program ini merata untuk kabupaten/kota demi mendorong laju perekonomian daerah. Karena itu implementasi janji Jokowi harus dikawal dan diawasi.
"Ini bagus. Sebagai stimulus anggaran di daerah. tapi ini harus konsisten," kata anggota Komisi V DPR Roem Kono kepada merdeka.com, kemarin.
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Jokowi desak DPR selesaikan UU Perampasan Aset? 'Menurut saya, UU perampasan aset tindak pidana ini penting segera di selesaikan. Karena ini adalah sebuah mekanisme untuk pengembalian kerugian negara dan memberikan efek jera,'
Dia menegaskan, seharusnya Jokowi bersikap adil dengan mengedepankan pemerataan penyebaran dana ini. Harus dipastikan dana tersebut menyasar sampai daerah terpencil.
Pihaknya juga mengingatkan pemerintah tidak mengurangi dana bagi daerah terkecil. "Saya berharap Rp 100 miliar itu untuk daerah-daerah tertinggal, tidak boleh dikurangi," tegasnya.
Dana itu diharapkan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan air bersih. Sebab, persoalan ini mendasar dan paling dibutuhkan masyarakat. "Itu kenyataannya di kota-kota kecil banyak yang tidak menikmati air bersih," terangnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah tengah mengkaji pemberian dana Rp 100 miliar untuk kabupaten dan kota guna menggenjot pembangunan. Pemberian dana tambahan ini rencananya akan mulai digelontorkan pada 2016 mendatang.
"2016 setiap kabupaten kota diberi tambahan Rp 100 M. Kemungkinan," ujarnya saat pidato pembukaan Musrembangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (29/4).
"Kita akan kurangi belanja di pusat dan diarahkan ke provinsi dan daerah," tandas Jokowi.
Namun, presiden menuturkan, besaran dana ini tidak merata untuk tiap daerah. Besaran dana didasarkan sejumlah indikator mulai dari tata kelola pemerintahan, pembangunan bidang pendidikan kesehatan dan infrastruktur dasar, serta luas wilayah dan jumlah penduduk.
Pemberian tambahan dana daerah ini akan diserahkan melalui instruksi presiden (inpres) berdasarkan usulan pembangunan daerah. Jokowi mencontohkan seperti inpres pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK), pasar, atau jalan.
Selain itu, Jokowi belum menjanjikan bahwa dana ini akan diberikan setiap tahun. "Ini tidak bersifat permanen. 2016 diberikan belum tentu 2017 diberikan," jelas Jokowi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.
Baca SelengkapnyaMinimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.
Baca SelengkapnyaRealisasi APBD masih sangat kecil baru sekitar 31 persen untuk kabupaten/kota dan 41 persen untuk provinsi.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mengalokasikan tambahan Dana Desa tahun 2023 sebesar Rp2 triliun untuk Desa yang berprestasi dalam mengelola Dana Desa.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan, urusan di Jakarta terlalu luas untuk diputuskan hanya melalui Balai Kota atau di tingkat gubernur.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.
Baca Selengkapnya