Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR nilai kapal ternak Pelni tak efektif turunkan harga daging sapi

DPR nilai kapal ternak Pelni tak efektif turunkan harga daging sapi Kapal ternak sapi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai kapal ternak yang dioperasikan oleh PT Pelni tidak efektif. Sebab, kapal ternak ini tak mampu menurunkan harga daging sapi hingga Rp 80.000 per kilogram (kg).

Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi menilai pemerintah tak jeli melihat persoalan daging sapi ini.

"Pemerintah kurang jeli memilah soal daging. Contohnya ada ayam kampung, ada ayam ras beda harganya, ayam kampung lebih tinggi. Di sapi pasar juga sama. Sapi kampung, sapi bali, sapi aceh, sapi madura, harganya lebih tinggi dibandingkan sapi ras, apalagi lebih tinggi dibanding daging beku impor. Kalau pemerintah menyatakan Rp 80.000 kg sebelum lebaran, mungkin konteksnya daging sapi beku impor, pengusaha sudah dapat untung," ujarnya di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (18/6).

Dia pun meminta kapal ternak untuk diberhentikan saja. Lantaran, kapal ternak ini menggunakan subsidi dari negara sebesar Rp 500.000 per ekor. Padahal, suplai daging sapi di Jabodetabek, Jabar dan Jateng hanya 1 persen dari kebutuhan total.

"Apakah mensubsidi 1 persen bisa menurunkan harga pasar? Tidak mungkin toh, makanya diberhentikan saja, karena itu uang negara tidak akan mampu," jelasnya.

Untuk itu, dia menawarkan beberapa solusi yang bisa digunakan pemerintah untuk menekan harga daging sapi yaitu dengan memperbanyak sentra peternakan.

"Yang punya sapi kan bukan pemerintah, 95 persen punya rakyat, sapi potong peternakan rakyat. BUMN harus dimanfaatkan, dibangun baik," tegas dia.

Selain itu, pemerintah juga harus melakukan diversifikasi daging sapi. Menurut Viva, banyak protein hewani yang bisa dipenuhi tidak hanya dari sapi saja.

"Diversifikasi pemenuhan protein hewani bukan daging sapi saja. Kita punya kerbau lokal banyak, hanya bergantung pada sapi ada apa, setelah diimportasi berasal dari negara tertentu. Kami tidak berharap seperti itu, mengkonsumsi yang layak dan aman memenuhi prosedur," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Kesejahteraan Peternak, Mentan Amran Upayakan Harga Daging Sapi Minimal Rp 50.000 per Kilogram
Demi Kesejahteraan Peternak, Mentan Amran Upayakan Harga Daging Sapi Minimal Rp 50.000 per Kilogram

Dalam kunjungan ke Lampung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dia ingin harga daging sapi minimal bisa Rp 50.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal

Timing dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Kemendag Ini Bikin Peternak Sapi Kesulitan Jual Susu
Kebijakan Kemendag Ini Bikin Peternak Sapi Kesulitan Jual Susu

Wakil Menteri Kementerian UKM menilai kebijakan Kemendag menyulitkan peternak sapi lokal.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Saat Politikus PDIP Kritik Sektor Maritim Era Jokowi: Banyak Aturan Ditolak Rakyat
Saat Politikus PDIP Kritik Sektor Maritim Era Jokowi: Banyak Aturan Ditolak Rakyat

Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.

Baca Selengkapnya
Polemik Wacana Susu Ikan Gantikan Susu Sapi, Wamentan Singgung Tujuan Program Makan Bergizi Gratis
Polemik Wacana Susu Ikan Gantikan Susu Sapi, Wamentan Singgung Tujuan Program Makan Bergizi Gratis

Banyak pihak menilai, pengolahan ikan menjadi susu tidak tepat.

Baca Selengkapnya
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor

Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Yakin Harga Susu Ikan Bisa Bersaing dengan Susu Sapi
Menkop Teten Yakin Harga Susu Ikan Bisa Bersaing dengan Susu Sapi

Pembangunan pabrik susu ikan tidak memerlukan anggaran yang sangat besar, cukup Rp20 miliar untuk mendirikan satu pabrik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Geger! DPR Bongkar Impor Daging Ilegal dari Malaysia, Bikin Petani & Peternak Nangis
VIDEO: Geger! DPR Bongkar Impor Daging Ilegal dari Malaysia, Bikin Petani & Peternak Nangis

Daniel juga menyoroti sikap pemerintah yang belakangan semakin suka impor.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu

Kondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.

Baca Selengkapnya
DPR ‘Colek’ Pemerintah Usai Viral Peternak di Pasuruan Buang 500.000 Liter Susu Protes Industri Pilih Impor
DPR ‘Colek’ Pemerintah Usai Viral Peternak di Pasuruan Buang 500.000 Liter Susu Protes Industri Pilih Impor

Beredar di media sosial video peternak sapi perah di Pasuruan yang membuang 500.000 liter susu.

Baca Selengkapnya