DPR nilai pemerintah terbitkan utang baru hanya untuk bayar bunga
Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan tingginya utang dianggap mengkhawatirkan di masa yang akan datang. Apalagi, setiap bulan utang pemerintah mengalami peningkatan.
Hingga Juli 2017, utang pemerintah Indonesia tercatat mencapai Rp 3.779,98 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp 73,46 triliun, dibandingkan Juni tahun ini yang mencapai Rp 3.706,52 triliun.
"Pemerintah mengelola utang secara produktif, tapi keseimbangan primer masih negatif, artinya kita masih terbitkan utang baru untuk bayar bunganya," ungkapnya di Universitas Pertamina, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8).
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
Menurutnya, jika dalam struktur APBN pos keseimbangan primernya masih negatif, maka artinya utang yang diterbitkan pemerintah masih belum dapat menyelesaikan persoalan utang secara menyeluruh.
"Jadi gali lubang tutup lubang, itu masih belum mampu atasi pokoknya," tegasnya.
Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan utang yang dilakukan pemerintah kebanyakan untuk kegiatan yang produktif. Apalagi, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) masih dalam posisi yang terkendali.
Rasio utang pemerintah baru mencapai sekitar 27 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Dibandingkan dengan negara-negara seperti Malaysia, Thailand, hingga Jepang masih cukup baik.
"Utang tidak menjadi masalah selama itu dipakai untuk hal produktif," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMegawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaMenghitung utang tidak sama dengan membagi secara rata jumlah utang pemerintah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta jiwa.
Baca Selengkapnya