Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR pesimis realisasi ide genteng rumah jadi lahan pertanian

DPR pesimis realisasi ide genteng rumah jadi lahan pertanian kebuh di dalam rumah. shutterstock

Merdeka.com - Ide pemerintah untuk menjadikan genteng rumah warga dijadikan lahan pertanian langsung mendapat penolakan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). DPR menilai rencana ini tidak realistis.

Ketua Komisi IV DPR, Romahurmuziy, menilai rencana pemerintah ini tak masuk akal karena tidak semua warga mengerti masalah pertanian. Hal ini akan menjadi kesia-siaan belaka.

"Bagaimana nanti jika dilakukan di rumah warga yang bukan petani?," ucapnya ragu saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Senin (30/12).

Orang lain juga bertanya?

Masalah lainnya adalah pendanaan. Untuk merubah genteng rumah menjadi lahan pertanian, pemerintah tidak mungkin bisa melaksanakannya hanya mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Maka dari itu, dana swadaya dari masyarakat dibutuhkan. Dana swadaya tentunya membutuhkan kesadaran yang tinggi dari masyarakat.

"Dana swadaya ini sulit dilangsungkan," tuturnya.

Menurutnya, cara yang paling mungkin untuk menggenjot produksi pertanian, ialah salah satunya pemerintah menambah anggaran perbaikan irigasi sebesar Rp 7 triliun. Saat ini, dana perbaikan hanya mencapai Rp 1 triliun.

Cara ini dipercaya akan meningkatkan prosentase irigasi Indonesia yang baru mencapai 54 persen. Meningkatnya prosentase irigasi berdampak pada penambahan areal lahan pertanian baru sekitar 3,6 juta hektare.

"Jika satu hektare bisa menghasilkan 5 juta ton gabah kering giling. Maka 3,6 juta maka produksi bisa meningkat 18 juta ton," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah mengusulkan ide yang tak biasa untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian. Menteri Pertanian, Suswono, menyebut genteng rumah warga diminta menjadi lahan pertanian.

Ide ini untuk mengakali tingginya fenomena penyusutan fungsi dam keterbatasan perluasan areal baru lahan pertanian. Faktor lahan selama ini menjadi tantangan pembangunan pertanian yang cukup sulit.

Selain penggunaan genteng rumah, Suswono juga mengusulkan agar masyarakat memaksimalkan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan produksi pangan tahun depan.

"Pekarangan rumah optimalkan penggunaannya. Nanti kita usulkan agar rumah rumah tak harus pake genteng tapi pakai dak aja, di atas pertanian. Sumber utama kita kan cuma butuh matahari," ucap Suswono dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta.

Dalam penilaian Suswono, untuk menanam bahan pangan tidak membutuhkan lahan pertanian khusus. Menanam padi saja saat ini tidak memerlukan sawah jika masyarakat mau melakukannya.

"Penanaman itu cuma butuh matahari. Semuanya bisa ditanam di pot, padi saja bisa di pot. Ini bisa dilakukan ke depan. Kita harus ada inovasi," tegasnya. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Ajak PDIP Sukseskan Program Food Estate yang Digarap Prabowo
Gerindra Ajak PDIP Sukseskan Program Food Estate yang Digarap Prabowo

Gerindra membantah food estate adalah kejahatan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
DPR Bakal Tanya Implementasi Food Estate
DPR Bakal Tanya Implementasi Food Estate

DPR akan juga menanyakan masalah anggaran proyek-proyek prioritas.

Baca Selengkapnya
Realisasi Penyaluran Dana Peremajaan Sawit Rakyat 2023 Lebih Kecil dari Target, Ternyata Ini Penyebabnya
Realisasi Penyaluran Dana Peremajaan Sawit Rakyat 2023 Lebih Kecil dari Target, Ternyata Ini Penyebabnya

Berdasarkan catatan yang diterima Airlangga, kendala yang kerap terjadi saat realisasi dana PSR yaitu rekomendasi dari dinas terkait.

Baca Selengkapnya
Daftar Lokasi Program Food Estate yang Dicap Gagal dalam Debat Cawapres
Daftar Lokasi Program Food Estate yang Dicap Gagal dalam Debat Cawapres

Cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD kompak menyatakan program food estate era Presiden Jokowi sebagai proyek gagal.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung Akui Rumah DP O Anies Sulit Dijalankan, Apa Solusinya?
Pramono Anung Akui Rumah DP O Anies Sulit Dijalankan, Apa Solusinya?

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengakui rumah DP Rp0 program Anies Baswedan tidak mudah untuk dijalankan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Food Estate, Program Kebanggaan Jokowi yang Dicap Gagal oleh Mahfud MD - Cak Imin
Mengenal Food Estate, Program Kebanggaan Jokowi yang Dicap Gagal oleh Mahfud MD - Cak Imin

Program food estate dianggap gagal oleh cawapres Mahfud MD dan Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Kritik Mahfud MD: Food Estate Tidak Gagal, Tapi Perlu Dievaluasi
Istana Jawab Kritik Mahfud MD: Food Estate Tidak Gagal, Tapi Perlu Dievaluasi

membantah food estate yang diperintahkan Presiden Jokowi kepada Menhan Prabowo gagal.

Baca Selengkapnya
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan

Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi: Nasib Food Estate di Tangan 3 Capres
Adu Solusi: Nasib Food Estate di Tangan 3 Capres

Food estate, proyek strategis Presiden Jokowi ramai jadi perbincangan di ujung era Kabinet Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
Anies Sindir Food Estate di Kalimantan: Cuma Tanam Singkong, Gagal Pula
Anies Sindir Food Estate di Kalimantan: Cuma Tanam Singkong, Gagal Pula

Food Estate digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian hingga Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Baca Selengkapnya