DPR sepakati kenaikan subsidi biodiesel dan bioethanol
Merdeka.com - Pemerintah dan DPR menyetujui subsidi untuk biodiesel sebesar Rp 4.000 per liter dan bioethanol sebesar Rp 3.000 per liter. Subsidi tersebut mengalami kenaikan dari APBN 2015 yang dipatok biodiesel Rp 1.500 per liter dan bioethanol Rp 2.000 per liter.
Subsidi tersebut hanya berlaku untuk campuran Bahan Bakar Nabati ke BBM bersubsidi. Sedangkan untuk ke BBM non subsidi atau non PSO tidak mendapat subsidi. Awalnya, Kementerian ESDM mengusulkan subsidi BBN jenis biodiesel sebesar Rp 5.000 per liter dan subsidi BBN jenis bioethanol diusulkan Rp 4.000 per liter.
"Subsidi Rp 5.000 itu terlalu besar. Di global patokannya hanya Rp 4.000. Jadi kita sepakati subsidi biodiesel Rp 4.000 dan bioethanol Rp 3.000," ujar Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4/2).
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Apa yang direvisi BPH Migas tentang BBM subsidi? Pertimbangkan Masukan Masyarakat Menurut Kepala BPH Migas Erika Retnowati, masukan dari masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan revisi regulasi tersebut.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pengajuan tambahan subsidi BBN tersebut bertujuan agar program diversifikasi energi dengan penyerapan BBN tetap berjalan. Pasalnya, saat ini harga BBN lebih mahal ketimbang harga BBM.
"Secara umum kami usulkan karena perbedaan harga antara minyak bumi dan biofuel subsidi, dinaikkan supaya program diversifikasi tetap jalan, malah kalau setuju jumlah subsidi lebih besar tapi memerlukan persiapan teknis," kata dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaImplementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM terdiri dari minyak tanah dan minyak solar sebesar 18,33 sampai dengan 19,44 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di seluruh SPBU Indonesia per 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan bahwa ethanol yang digunakan untuk keperluan bahan bakar tidak akan dikenakan cukai.
Baca SelengkapnyaUntuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.
Baca SelengkapnyaKini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang merupakan salah satu pengelola perkebunan sawit terbesar di dunia ini juga sedang menyiapkan berbagai strategi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.
Baca Selengkapnya