Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR tak heran Jokowi buka keran impor beras

DPR tak heran Jokowi buka keran impor beras Jokowi menanam padi di kalimantan. ©Setpres RI/agus s

Merdeka.com - Lahirnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 tahun 2015 seolah mengisyaratkan menyerahnya Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi dengan kondisi pangan dalam negeri. Walau tetap berambisi mewujudkan swasembada pangan, pemerintahan Jokowi membuka kembali pengadaan beras impor dalam kondisi tertentu.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron tidak heran dengan langkah yang diambil pemerintahan Jokowi. Bahkan dia sudah memprediksi keran impor beras akan dilakukan tahun ini. Alasannya tak lain karena harga beras di Indonesia yang jauh lebih tinggi dibanding negara lain.

"Saya melihat harga begitu tinggi, jadi ada impor beras tahun ini. Beras kita termahal di Asean," ujar Herman kepada merdeka.com, Sabtu (21/3).

Orang lain juga bertanya?

Namun dia meminta pemerintah tidak tergesa-gesa mendatangkan beras dari negara lain. Kecuali Indonesia masuk dalam kondisi kritis beras. "Syaratnya bagi kami, impor beras dalam keadaan terdesak," tegasnya.

Secara institusi, kata Herman, DPR tidak terlalu mempermasalahkan langkah Jokowi membuka impor beras. Apalagi bila terjadi krisis pangan di dalam negeri, maka kebijakan itu tak bisa dihindari.

Kalaupun nantinya impor beras terpaksa dilakukan, politisi Partai Demokrat ini mengingatkan Jokowi agar tidak merusak harga beras petani lokal. Selain itu, pelbagai pertimbangan perlu dikaji secara matang sebelum melakukan impor.

"Saya kira dalam kondisi terdesak, krisis, kalau tidak impor beras bagaimana? Silakan saja, karena pangan itu kan hak asasi manusia juga," terangnya.

Dikutip dari laman Sekretariat kabinet, Sabtu (21/3), Inpres Nomor 5/2015 menginstruksikan, impor beras diperbolehkan bila ketersediaan beras dalam negeri tidak mencukupi.

Selain itu, impor juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan stok dan/atau cadangan beras pemerintah, sekaligus menjaga stabilitas harga dalam negeri. Presiden mengingatkan, impor beras dilakukan harus mengedepankan kepentingan petani dan konsumen.

"Pelaksanaan kebijakan pengadaan beras dari luar negeri dilakukan oleh Perum BULOG," tegas diktum KETUJUH poin 3 (tiga) Inpres yang ditandatangani pada 17 Maret 2015 tersebut.

Dalam inpres tersebut, Presiden tetap menegaskan bahwa pengadaan gabah dan beras mengutamakan pengadaan dari petani lokal.

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah diyakini sebagai upaya menjaga stabilisasi ekonomi, melindungi tingkat pendapatan petani, dan stabilitas harga.

Inpres tersebut mengatur ketentuan harga pembelian gabah dan beras dalam negeri oleh pemerintah yang dilaksanakan oleh Bulog. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen

Megawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Megawati PDIP Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran
VIDEO: Keras Megawati PDIP Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik pemerintah, terkait kebijakan impor produk pertanian.

Baca Selengkapnya
22 Negara Dadakan Setop Ekspor Beras, Jokowi Waspadai Keamanan Stok Dalam Negeri
22 Negara Dadakan Setop Ekspor Beras, Jokowi Waspadai Keamanan Stok Dalam Negeri

Jokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat

Hal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat

Baca Selengkapnya
RI Masih Perlu Impor Beras, Jokowi Lobi China dan Bangladesh
RI Masih Perlu Impor Beras, Jokowi Lobi China dan Bangladesh

Presiden Jokowi berupaya agar cadangan beras di Indonesia cukup.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Impor 1 Juta Ton Beras Asal China, Erick Thohir Bilang Begini
Pemerintah Bakal Impor 1 Juta Ton Beras Asal China, Erick Thohir Bilang Begini

Erick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya
Jokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya

Presiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim

Baca Selengkapnya
Harga Terus Melonjak, Pemerintah Akhirnya Impor 1,6 Juta Ton Beras
Harga Terus Melonjak, Pemerintah Akhirnya Impor 1,6 Juta Ton Beras

Rencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta Pemerintah Waspada Krisis Pangan: Negara yang Impor Beras Ketar-Ketir
Megawati Minta Pemerintah Waspada Krisis Pangan: Negara yang Impor Beras Ketar-Ketir

Megawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Akhirnya Blak-blakan Kenapa Indonesia Harus Impor Beras
Presiden Jokowi Akhirnya Blak-blakan Kenapa Indonesia Harus Impor Beras

Sejauh ini impor beras di Indonesia yang sudah direalisasikan baru mencapai 4,1 persen dari total kebutuhan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya
Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya

Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.

Baca Selengkapnya