Dua Acara Besar Dunia Batal karena Menyebarnya Virus Corona Varian Omicron
Merdeka.com - Pandemi virus corona nampaknya belum akan berakhir. Ini disebabkan karena masih ditemukan varian baru yaitu omicron yang diklaim lebih cepat menular dibanding varian lainnya. World Health Organization (WHO) pun kini sedang memantau varian Covid-19 baru yang pertama kali diidentifikasi di Botswana ini.
Tentu ini menjadi kekhawatiran termasuk di Indonesia sendiri perihal kemungkinan gelombang ketiga. Varian omicron atau varian B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta. Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
Namun demikian, WHO mengatakan bahwa sejauh ini belum ada bukti tentang tingkat penularan dan keparahan virus corona varian Omicron. "Belum diketahui pasti apakah Omicron lebih menular (misalnya, lebih mudah menular di antara manusia) dibanding varian lainnya, seperti Delta," kata WHO lewat pernyataan seperti dilansir dari Antara.
WHO mengatakan lonjakan jumlah orang yang positif Covid-19 dan pasien rawat inap di Afrika Selatan, tempat varian baru itu pertama kali dilaporkan dan dianggap sebagai sumbernya, tidak berarti bahwa penularan atau keparahan dari Omicron lebih tinggi.
Namun demikian, dunia dibuat panik dengan kehadiran varian baru ini. Dunia tak mau kembali terdampak parah Covid-19. Oleh karena itu, berbagai acara besar dunia pun dibatalkan. Berikut acara besar dunia batal karena kehadiran varian omicron ini:
Konferensi Komunitas Muslim Dunia
Dewan Komunitas Muslim Dunia menunda konferensi internasional di Uni Emirat Arab (UEA) karena kekhawatiran dunia yang meningkat terkait penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Konferensi yang bertema "Persatuan Islam: Konsep, Kesempatan, dan Tantangan" itu dijadwalkan berlangsung pada 12-14 Desember, namun dibatalkan "karena perkembangan varian baru virus corona Omicron", seperti dilaporkan kantor berita pemerintah WAM.
Ketua Dewan Komunitas Muslim Dunia, Dr Ali Rashid al-Nuaimi menyampaikan, jadwal baru penyelenggaraan konferensi tersebut akan diumumkan nanti, setelah keadaan darurat ini berakhir.
"Walaupun UEA, yang menyelenggarakan agenda ini, tidak terdampak varian baru ini, tapi tindakan pencegahan di beberapa negara mungkin akan mengarah ke lockdown, sehingga kepulangan para tamu undangan yang datang dari negara-negara ini sangat sulit," jelasnya, dilansir Al Arabiya, Senin (29/11).
WTO Tunda Konferensi Jenewa
Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) menunda konferensi tingkat menteri secara langsung di Jenewa, Swiss. Ini dilakukan karena ditemukannya jenis atau varian baru virus corona.
Ketua Dewan Umum Dacio Castillo, menerangkan, anggota WTO mengambil keputusan pada pertemuan darurat yang diadakan pada Jumat malam guna membahas kemungkinan pengaturan alternatif untuk konferensi menteri mereka. Konferensi akan diadakan segera setelah kondisi memungkinkan.
"Prioritas saya adalah kesehatan dan keselamatan semua peserta MC12 menteri, delegasi dan masyarakat sipil. Lebih baik berbuat salah, di sisi hati-hati," kata kata Direktur Jenderal Ngozi Okonjo-Iweala dikutip dari laman Bloomberg, Minggu (28/11).
Saat ini, Pemerintah Swiss mengumumkan larangan semua penerbangan langsung dari Afrika Selatan setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan varian baru virus yang berpotensi lebih berisiko bernama omicron.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya