Dua Bandara Sepi Penumpang Usai Diresmikan
Merdeka.com - Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman yang berlokasi di Purbalingga sepi penumpang hingga maskapai satu-satunya yang beroperasi harus menyetop sementara operasional. Kabar ini mencuat setelah ada unggahan dari pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio yang urung mendapatkan tiket perjalanan dari Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Agus menilai ada kesalahan pada sisi perencanaan awal serta potensi ekonomi yang belum dibangun sempurna, sehingga mengurangi tingkat penumpang di sana.
Jauh sebelum Bandara JB Soedirman, ada Bandara Internasional Jawa Barat atau bandara Kertajati di Majalengka yang juga sepi penumpang setelah beberapa waktu diresmikan. Bahkan banyak langkah yang dilakukan di bandara Kertajati untuk menutup biaya operasional, misalnya menyediakan lahan untuk jasa foto prewedding.
-
Kenapa pembangunan jalur KA Besitang-Langsa tidak sesuai rencana? Lebih lanjut, Kuntadi membeberkan proyek tersebut tidak sesuai dengan perencanaan awal.
-
Siapa arsitek Bandara Banyuwangi? Berdirinya Bandara Banyuwangi berkat peran besar sang arsitek, Andra Matin.
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara memperbaiki proyek? Mendapati ketidaksesuaian ini, Rudy menegur pelaksana proyek dan meminta untuk memperbaiki sesuai dengan kontrak perjanjian proyek.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Kenapa pembangunan Pelabuhan Gesing terlambat? Namun diperkirakan proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena pengerukan kolam pelabuhan mengalami kendala karena keberadaan batuan yang keras.
Dalam langkah mengantisipasi sepinya peminat, Bandara Kertajati juga melirik pemberangkatan jemaah umrah dari sana. Lalu sempat berencana untuk fokus pada sektor industri dan logistik agar tetap beroperasi.
Menurut Agus, pemerintah tidak tepat menerapkan strategi dalam pengembangan Bandara Kertajati, hal yang mirip yang disoroti pengamat di Bandara JB Soedirman. Agus berharap, sepinya peminat di Bandara JB Soedirman tak mengikuti nasib dari Bandara Kertajati.
Agus menulis di akun Facebook-nya bahwa Citilink berhenti beroperasi sementara di Bandara JB Soedirman. Hal itu dia ketahui setelah mencoba membeli tiket dari bandara tersebut, namun tak mendapatkannya.
Atas persoalan tersebut, Agus menilai bahwa minimnya penumpang yang memanfaatkan penerbangan dari dan ke bandara JB Soedirman terbilang minim. Sehingga berimbas pada pemberhentian operasi sementara oleh maskapai Citilink.
"Harus dibangun potensinya agar ada orang yang mau kesana. Sehingga bisa menarik orang (penumpang)," katanya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (25/10/2021).
Dia menuturkan, misalnya dengan membangun potensi perekonomian seperti perkebunan atau potensi industri di wilayah Purbalingga. "Harus diupayakan manusia yang terbang ke sana, misalnya dibangun industri atau perkebunan, supaya jadi ada yang kesitu, menimbulkan pertumbuhan ekonomi disitu," katanya.
Selain itu dia juga menyinggung ada kesalahan dari Feasibility Study atau studi kelayakan proyek yang dibentuk. "Apakah itu ada industri perkebunan ada atau tidak, nah feasibility study tadi bagaimana, itu dihentikan karena tak ada penumpang, yaitu itu harus ada bukan cuma salah citilink," katanya.
Terkait kajian tersebut, Agus mengatakan pembangunan suatu bandara perlu melalui kajian yang menyeluruh. Misalnya dalam kajian tersebut harus dihitung terkait potensi penumpang yang akan menggunakan fasilitas bandara tersebut. "kan harus dikaji, bangun bandara bukan bangun secara politis, pesawat gak bisa kesitu kalau hanya diperintah regulator, tapi harus ada penumpangnya," tegasnya.
Masih Beroperasi
Angkasa Pura II selaku pengelola bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga masih beroperasi meski maskapai penerbangan Citilink menyetop sementara operasinya di bandara tersebut.
VP Corporate Communication Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengatakan bahwa bandara JB Soedirman masih beroperasi dengan optimal.
"Untuk bandara JB Soedirman masih tetap beroperasi,' katanya kepada Liputan6.com, Senin (25/10).
Kendati demikian, terkait data jumlah peningkatan atau penurunan penumpang di bandara tersebut, dia menyerahkan ke maskapai penerbangan yang beroperasi. "Terkait penerbangannya bisa di konfirmasi ke maskapai ya," kata dia.
Informasi, bandara JB Soedirman tengah menjadi perbincangan setelah Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengunggah pernyataan tak bisa mendapati tiket penerbangan Citilink dari bandara tersebut.
Bahkan, dia menyebut menurut konfirmasinya ke Citilink, bahwa maskapai tersebut menyetop operasinya sementara waktu.
Mulai Beroperasi Juni 2021
Setelah 15 tahun menanti, Kabupaten Purbalingga akhirnya memiliki bandara komersial. Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) yang berangkat dari pangkalan udara TNI AU akan diresmikan Kamis (3/6).
Meskipun belum diresmikan, namun Bandara JB Soedirman telah beroperasi sejak Selasa (1/6). Hal ini setelah PT Angkasa Pura II selaku operator menggelar penerbangan simulasi.
Pada proving flight atau penerbangan simulasi tahap akhir ini, pesawat baling-baling jenis turboprop (ATR 72) milik maskapai penerbangan Citilink terbang dari Bandara Juanda Surabaya pada Selasa (1/6/2021) pukul 09.30 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan IG 1856 mendarat mulus di Bandara JB Soedirman, Purbalingga tepat pukul 11.05.
Dari seluruh parameter yang diukur dan dilaksanakan tim operasi Bandara, maskapai dan stakeholder sejak 25 Mei 2021 menunjukkan semua standar pengoperasian bandara JBS terealisasi dengan baik.
"Mulai hari ini 1 Juni 2021, secara resmi Bandara Jenderal Besar Soedirman berstatus 'In Active Operation' sehingga semua yang akan memasuki bandara diperlakukan SOP oleh operator bandara," kata Muhamad Awaludin, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Persero usai turun dari pesawat.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, penerbangan komersial perdana akan dimulai pada 3 Juni 2021. Citilink menjadi maskapai penerbangan pertama yang membuka rute penerbangan dari dan ke Purbalingga.
Kondisi Kertajati
Pengelola Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau juga dikenal sebagai Bandara Kertajati tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 dengan membuka penerbangan domestik untuk beberapa maskapai seperti Garuda Indonesia, Citilink dan Air Asia.
Namun, Direktur Utama PT BIJB Salahuddin Rafi mengaku saat ini bandara masih kosong penumpang karena masalah konektivitas yang belum tersambung.
"Penumpang kan biasa menunggu 2-3 jam di bandara sebelum pemberangkatan. Jadi mereka butuh konektivitas. Sementara Tol Cisumdawu saat ini kan belum tersambung. Dengan adanya tol itu nanti akses ke Bandara (Kertajati) bisa 40 menit sampai 1 jam," jelas dia lewat sambungan telepon kepada Liputan6.com, Jumat (6/11/2020).
Untuk itu, Salahuddin berharap PT BIJB bisa segera mendapat izin pemberangkatan untuk jamaah umrah asal Jawa Barat. Izin tersebut jadi kunci agar Bandara Kertajati bisa kembali ramai akan penumpang dan pergerakan pesawat.
"Kami masih menunggu izin dari Menkumham dan Menag untuk keberangkatan umrah dari bandara Internasional Kertajati," ujar dia
"Soalnya potensi penumpang umrah asal Jawa Barat kan besar banget, sekarang bisa sampai 6.000 penumpang. Tahun 2019 aja ada sekitar 200 ribu orang penumpang umrah dari Jawa Barat," terangnya.
Menindaki kekosongan penumpang tersebut, pengelola Bandara Kertajati menggencarkan lini bisnis lain untuk tetap mendapat pemasukan. Salah satunya menyediakan spot foto di public area untuk kepentingan prewedding.
Meski demikian, Salahuddin menyampaikan, bisnis prewedding foto tersebut belum banyak membantu kegiatan usaha perseroan yang mati suri akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
"Jadi kalau mau kawin bisa pakai public area kami buat foto-foto. Enggak ramai, tapi ada aja. Makanya diharapkan izin umrah bisa kami dapatkan sih," pungkas dia.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca SelengkapnyaPembangunan Bandara Kertajati sangat rumit. Bahkan proyek ini sempat mangkrak selama beberapa tahun.
Baca Selengkapnya"Ada yang protes kenapa bandaranya sepi, pelabuhannya sepi, jalan tolnya kok belum menghasilkan," ujar Ganjar.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR kritik pelayanan dan fasilitas buruk di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaRencana pemindahan penerbangan komersial Bandara Husein Sastranegara ditolak warga Bandung.
Baca SelengkapnyaImbasnya usaha restoran hingga hotel di sepanjang wilayah Pantura menjadi gulung tikar.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaKereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca Selengkapnya