Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua bulan akhir 2015, Ditjen Pajak kejar setoran pajak Rp 300 T

Dua bulan akhir 2015, Ditjen Pajak kejar setoran pajak Rp 300 T Dirjen Pajak Sigit. ©2015 Merdeka.com/idris

Merdeka.com - Kementerian Keuangan bakal mengejar penerimaan pajak sebesar Rp 300 triliun dalam dua bulan terakhir 2015. Jika tercapai, maka selisih antara realisasi dengan target penerimaan pajak atau shortfall bisa ditekan menjadi sebesar Rp 106 triliun pada akhir tahun.

"Kami sudah memperhitungkan dan berupaya semaksimal mungkin agar shortfall tidak melebihi Rp 106 triliun," kata Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito di kantornya, Jakarta, Kamis (5/11).

Untuk itu, Ditjen Pajak bakal mendorong perusahaan untuk menilai ulang atau revaluasi aset. Di sisi lain, sejumlah perusahaan juga tercatat berencana membayar kekurangan pembayaran pajak pada akhir tahun.

Mereka memanfaatkan kebijakan penghapusan sanksi administratif atau reinventing policy yang digulirkan otoritas pajak.

"Penerimaan itu akan munculnya di Desember, karena semua wajib pajak berjanji membayar di akhir tahun. Mereka tidak ada inisiatif untuk membayar di awal tahun. Karena tidak ada sanksinya, mereka ada yang mulai mencicil."

Berdasarkan data ditjen pajak, per 4 November lalu, penerimaan pajak mencapai Rp 774,4 triliun. Itu setara 59,84 persen dari target penerimaan pajak dalam APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 1.294 triliun.

Penerimaan sebesar itu terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp 400,4 triliun. Kemudian, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Rp 311,9 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp 13,8 triliun, dan Pajak lainnya Rp 4,4 triliun.

Ditambah PPh Migas Rp 43,7 triliun. Itu sekitar 88,35 persen dari target sebesar Rp 49,5 triliun.

"Ada penumbuhan 4,13 persen untuk pajak di luar migas yang merupakan kerja kami. PPh migas sendiri tahun lalu targetnya Rp 87 triliun, realisasinya Rp 74,5 triliun," kata Sigit. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelebihan Bayar Pajak, 1.895 WP Sudah Terima Pengembalian Dana Rp7,3 Miliar
Kelebihan Bayar Pajak, 1.895 WP Sudah Terima Pengembalian Dana Rp7,3 Miliar

Sebanyak 15.419 wajib pajak (WP) yang menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh), dengan kelebihan bayar hingga Rp 100 juta.

Baca Selengkapnya
Target Tercapai, Sri Mulyani Semerigah Peneriman Pajak Tahun 2023 Rp1.738,8 Triliun
Target Tercapai, Sri Mulyani Semerigah Peneriman Pajak Tahun 2023 Rp1.738,8 Triliun

Angka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024

Kendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Tim Transisi Prabowo-Gibran Pastikan Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025
Tim Transisi Prabowo-Gibran Pastikan Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025

Dasco juga mengonfirmasikan jika setoran pajak tahun 2025 telah menghitung kenaikan PPN sebesar 12 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024

Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang

Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024

Pajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen

“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan Bayar PBB-P2 hingga 10 Persen di 2024
Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan Bayar PBB-P2 hingga 10 Persen di 2024

Selain itu, pada 2024 ini juga kembali diberikan pembebasan sanksi administratif kepada wajib pajak.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Pajak Selalu Naik Setiap Masa
Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Pajak Selalu Naik Setiap Masa

Proses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Baca Selengkapnya