Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua BUMN Farmasi Produksi 3 Jenis Obat untuk Perawatan Pasien Covid-19

Dua BUMN Farmasi Produksi 3 Jenis Obat untuk Perawatan Pasien Covid-19 Budi Gunadi Sadikin. ©2017 Merdeka.com/Desi Aditia Ningrum

Merdeka.com - Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa ada dua perusahaan BUMN sudah bisa memproduksi obat-obatan yang digunakan untuk perawatan pasien terjangkit Covid-19. Perusahaan tersebut yaitu Indofarma dan Kimia Farma, yang telah mampu membuat tiga jenis obat yakni antiviral, antibiotik dan antiinflamasi.

"Ketiga obat itu sudah bisa diproduksi Indofarma dan Kimia Farma," kata Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Gabungan Komisi VI, VII dan Komisi IX secara virtual, Jakarta, Selasa (5/5).

Pada jenis obat antiviral yang sudah diproduksi yaitu oseltamivir. Budi mengakui bahwa dalam produksi obat ini, perusahaan BUMN mengalami kesulitan bahan baku yang masih impor dari India dan China.

Dalam hal ini pihaknya telah menyewa pesawat Garuda Indonesia untuk membawa oseltamivir. Sehingga obat itu sudah cukup diproduksi Kimia Farma dan Indofarma.

Perusahaan BUMN Farmasi juga sudah memproduksi chloroquine dan azithromycin yang merupakan obat antibiotik dan antiinflamasi dalam jumlah yang cukup. Produk obat ini pun sudah siap distribusikan ke seluruh RS Indonesia.

BUMN juga bekerjasama dengan LBM Eijkman dan lembaga riset perguruan tinggi untuk bisa berpartisipasi baik ditataran lokal maupun internasional. Pada tataran internasional Bio Farma sudah masuk dalam grup solitaire WHO.

Aktif Temukan Vaksin

Dalam kerjasama ini Bio Farma sudah bisa melakukan clinical trial untuk vaksin Covid-19. Kerja sama juga dilakukan dengan Sinovac, sebuah perusahaan Bioteknologi dari China yang pertama kali bergerak menghadapi virus Covid-19.

"Kami juga sudah aktif di organisasi dunia mengenai epidemic innovation yang bergerak di bidang vaksin," kata dia.

Sementara itu di dalam negeri, BUMN sudah berkoordinasi dengan seluruh lembaga penelitian mikrobiologi perguruan tinggi, balitbangkes, dan LBM Eijkman. Salah satu yang sedang dikembangkan yakni terapi plasma konvalesen.

Saat ini prosesnya sudah sampai pada tahap tahap uji klinis terakhir. Tahap ini dilakukan bersama RS Angkatan Darat, Eijkman dan Bio Farma. Jika hal ini sudah lulus uji bisa, maka bisa segera digunakan untuk pasien terjangkit.

"Apabila uji clinical sudah lulus dan izin dari Kemenkes untuk bisa segera mengimplementasikan terapi plasma konvalesen," kata dia mengakhiri.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Ternyata Ini Biang Kerok Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 400% dari Negara Lain
Terungkap, Ternyata Ini Biang Kerok Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 400% dari Negara Lain

Presiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Obat Bakal Naik Imbas Kurs Rupiah Terus Anjlok
Siap-Siap, Harga Obat Bakal Naik Imbas Kurs Rupiah Terus Anjlok

Dampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Bahan Baku Obat Masih Impor, Anies: Kita Berencana Tambah Produsen BBO dari Industri Dalam Negeri
Bahan Baku Obat Masih Impor, Anies: Kita Berencana Tambah Produsen BBO dari Industri Dalam Negeri

"Kita berencana menambah produsen komponen BBO yang berasal dari industri dalam negeri, karena saat ini kita masih bergantung pada import," kata Anies

Baca Selengkapnya
Menkes Targetkan 33 Rumah Sakit Vertikal Dapat CPOB dari BPOM Tahun Ini
Menkes Targetkan 33 Rumah Sakit Vertikal Dapat CPOB dari BPOM Tahun Ini

Budi menyebut, pemerintah terus menggencarkan transformasi kesehatan.

Baca Selengkapnya
Sido Muncul Dapat Apresiasi Dari BPOM Sebagai Industri Obat Tradisional Dalam Menjamin Mutu Bahan Baku
Sido Muncul Dapat Apresiasi Dari BPOM Sebagai Industri Obat Tradisional Dalam Menjamin Mutu Bahan Baku

Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Heboh Utang Gaji ke Pegawai hingga Rp95 Miliar, Pemerintah Bakal Ubah Pola Bisnis Indofarma
Heboh Utang Gaji ke Pegawai hingga Rp95 Miliar, Pemerintah Bakal Ubah Pola Bisnis Indofarma

Tiko bilang, produksi Indofarma akan mengikuti permintaan dari Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero).

Baca Selengkapnya
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.

Baca Selengkapnya
Diserang Produk Impor, Industri Manufaktur Butuh Aturan Perlindungan
Diserang Produk Impor, Industri Manufaktur Butuh Aturan Perlindungan

Industri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya