Dubes minta Indonesia contek cara Vietnam genjot ekspor
Merdeka.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengakui nilai ekspor Indonesia masih kalah dengan Vietnam. Menurutnya, Indonesia bisa menjadikan Vietnam sebagai tolak ukur untuk menaikkan ekspor dalam negeri.
"Yang disampaikan Presiden Jokowi benar. Kita tidak boleh pandang sebelah mata lagi kepada Vietnam pada perkembangan ekonomi. Bahkan beberapa indikator kita kalah dari vietnam," jelasnya di Restoran Cikang, Jakarta Pusat, Kamis, (15/2).
Secara keseluruhan, kata dia, pertumbuhan ekonomi di Vietnam lebih maju dari Indonesia. Sehingga, pemerintah bisa lebih mencontoh dan mengambil sikap agar nilai ekspor di Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara Asean.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa Kementan RI ingin tingkatkan kerja sama dengan Vietnam? Indonesia ingin mendorong Program Prioritas Pertanian untuk mengantisipasi krisis global yang terjadi saat ini dan mengatasi kemungkinan terjadinya kekeringan/basah ekstrim (banjir) di berbagai wilayah.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Bagaimana Kementan RI harap tingkatkan kerja sama dengan Vietnam? Terkait dengan program prioritas Indonesia tersebut, Mentan Andi Amran berharap Kerjasama yang kuat dengan pemerintah Vietnam untuk mendorong pengembangan mesin pertanian modern, Memperkuat sistem pengelolaan irigasi pertanian, Digitalisasi dan mesin pertanian yang presisi serta fasilitasi Akses Pasar.
-
Kenapa Bahasa Indonesia jadi bahasa resmi kedua di Vietnam? Pada 2007, bahasa Indonesia resmi digunakan di Vietnam. Hal ini untuk meningkatkan studi Bahasa Indonesia, sekaligus menjaga hubungan bilateral kedua negara.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
"Untuk, itu intinya saya ingin menempatkan Vietnam oke sebagai pesaing kita, di luar itu tetap rekanan kita. Tugas saya adalah memberikan masukan kepada pemerintah. Harusnya mereka mengambil sikap," imbuhnya.
Dia menjelaskan, nilai ekspor Indonesia sepanjang tahun 2017 baru mampu mencapai USD 168,7 milliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam yang mencapai USD 214,0 milliar. Sementara untuk nilai impor Indonesia berada di angka USD 156,9 milliar, dan Vietnam mencapai USD 211,1 dollar.
Tidak hanya itu, pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2017 hanya mampu berada di 5,05 persen. Sementara, Vietnam berada di 6,81 persen. "Akan tetapi jumlah inflasi Indonesia unggul berada di 3,60 persen. Vietnam masih berada di angka 1,41 persen," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaPerjanjian dagang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaJokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.
Baca SelengkapnyaKKP dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam sebelumnya telah menandatangani kerja sama perikanan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Le Minh Hoan menyetujui kerjasama Indonesa-Vietnam dalam memperkuat ketahanan pangan global.
Baca SelengkapnyaVolume perdagangan antara Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD 85 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya lebih dari 300 juta ekor benur mengalir secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaSYL berharap ke depan Indonesia-Vietnam dapat segera melakukan pertemuan kelompok kerja teknis melalui Joint Commite on Agriculture
Baca SelengkapnyaPrabowo menemui Perdana Menteri Vietnam HE Pham Minh Chinh
Baca SelengkapnyaMendag Budi juga mengapresiasi asistensi teknis dan program peningkatan kapasitas yang diberikan Hongkong melalui program kerja sama ekonomi dan teknis.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Vietnam juga telah menyepakati penguatan kerja sama ketahanan pangan.
Baca Selengkapnya