Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duduk Perkara Terancam Batalnya Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh di Indonesia

Duduk Perkara Terancam Batalnya Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh di Indonesia Ilustrasi e-Money. ©2017 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Sistem bayar tol tanpa sentuh atau multi lane free flow (MLFF) disebut-sebut telah memakan dana sebanyak USD 80 juta atau setara Rp1,19 triliun. Namun, sistem ini terancam batal diterapkan di Indonesia. Sebab, Badan Usaha Pelaksana (BUP) telah menunda uji coba pada 1 Juni 2023 mendatang.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS,) Musfihin Dahlan menerangkan, masa persiapan menuju uji coba 1 Juni 2023 di Bali mendatang sebetulnya sudah masuk tahap final. Hanya saja, ada kendala yang membuat sejumlah persyaratan sistem dinilai tak memadai.

Musfihin menjelaskan, ada 9 tahapan secara total, mulai dari studi kelayakan, hingga proses komersialisasi sistem multi lane free flow (MLFF) ini. Kemudian, ada sejumlah sub kontraktor yang terlibat dalam menyiapkan sistem MLFF di Indonesia ini.

Secara struktur organisasi, RITS berada di bawah Roatex Ltd Zrt yang bermarkas di Hungaria. RITS meneken kerja sama dengan beberapa kontraktor dalam konsorsium multicontact. Di dalamnya, ada ICEL sebagai penggarap sistem sentral, Asyura sebagai penggarap AI-camera, dan Metalcom sebagai penggarap pekerjaan sipil.

"Semua ditunjuk pihak Hungaria, kami hanya bisa mengusulkan misal mengusulkan untuk pekerjaan untuk gantry, kita usulkan PT Perencana Jaya, itu yang memutuskan mereka dan mereka yang berkontrak langsung," kata dia di Kantor Pusat RITS, Jakarta, Selasa (31/5).

"80 persen lebih pekerjaan juga dilakukan dari Hungaria. Ini sehingga kami dari RITS terutama Indonesian partner, anggota BOD dari Indonesia tak bisa fully control terhadap proses pengembangan teknologi yang dilakukan oleh pihak Hungaria. Sebenarnya ini sudah diketahui juga oleh pemerintah," sambungnya.

Hitung-hitungan Uang Sudah Dihabiskan

Sementara itu, hitungan total USD 80 juta berasal dari biaya yang dikeluarkan mulai tahap 1, tahap 2, tahap 3, tahap 4, tahap 5, dan tahap 6. Mengingat, tahap 7 merupakan finalisasi, tahap 8 ada lah uji coba, sementara tahap 9 adalah proses komersialisasi.

Musfihin menegaskan, biaya ini bukan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Tapi, ini adalah biaya yang dikeluarkan Roatex Ltd Zrt Hungaria, di mana pencairan biaya ke kontraktor perlu mendapat persetujuan RITS.

"Sampai hari ini, total yang sudah dikeluarkan itu kurang lebih USD 80 juta. Ini kan ada tahapan proses pembangunan sistem dan apa itu, setiap saat di invoicing, tahap pertama, kedua, ketiga, ini sudah sampai tahap ketujuh, ini sudah deliver final process. Tahap 7 ini kita lihat, gak ketemu nih barang nih (tidak cocok)," jelasnya.

Direksi RITS Dicopot

Pada kesempatan ini, dia menjelaskan kalau polemik beda misi antara Indonesia dan Hungaria sudah terjadi sejak lama. Setidaknya, tercium sejak Agustus 2022 lalu.

Alasannya, pihak Hungaria bersikukuh teknologi yang diterapkan dan skema penerapannya mengikuti skema yang berlaku di Hungaria. Sementara, untuk penerapan di Indonesia masih perlu beberapa penyesuaian. Namun, kedua pihak tidak menemukan titik terang.

Alhasil, berujung pada pencopotan direksi di PT RITS. Yang dicopot adalah Direktur Utama RITS Musfihin Dahlan dan Direktur RITS Peter Ong.

"Karena perbedaan visi yang keras ini, BOD dari PT ROTS khususnya yang orang Indonesianya sejak 22 (Mei 2023) kemarin kita diberhentikan, di-dismiss," kata dia.

Informasi, Dirut RITS saat ini diduduki oleh Attila Keszeg dan Direktur RITS dijabat Orozs Gyula. "Jadi sekarang direksi dari RITS dua-duanya Hungaria, tidak ada Indonesianya. Ini karena masalah ini, karena kita menolak terus," paparnya.

Risiko Batal

Musfihin menjelaskan, awal mulanya, pihak Hungaria menawarkan sistem MLFF ini. Kemudian, pemerintah Indonesia sepakat untuk menjajalnya dengan catatan pada tahap perencanaan hingga uji coba, biaya dan risiko ditanggung oleh Roatex Ltd. Zrt Hungaria.

Atas perjanjian itu, jika pun batal diterapkan, pemerintah dinilai tidak akan mengalami kerugian secara finansial. Namun, ada waktu dan citra pemerintah yang jadi taruhannya.

"Pemerintah gak rugi, pemerintah belum bayar apa-apa, jadi saya kira pemerintahnya enggak rugi, cuma pemerintah rugi waktu, tenaga, dan image. Citra pemerintah, dan itu yang saya sangat kecewa sekali. Ini kan amanah presiden ya. Dan itu yang saya lihat kawan-kawan Hungaria, kontraktor itu gak kena ini," bebernya.

Reporter: Arief Rahman Hakim

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hungaria Siap Implementasikan Tol Tanpa Sentuh di Indonesia Awal 2025, Pemerintah Siap?
Hungaria Siap Implementasikan Tol Tanpa Sentuh di Indonesia Awal 2025, Pemerintah Siap?

Teknologi pembayaran tol tanpa gerbang yang dilakukan pihaknya sebenarnya sudah siap diimplementasikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Bentuk BLU Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh, Aturan Keluar dalam 2 Bulan
Pemerintah Bakal Bentuk BLU Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh, Aturan Keluar dalam 2 Bulan

Kementerian PUPR tengah menyiapkan BLU untuk mengkoordinasikan penerapan sistem pembayaran tol tanpa gerbang, atau Multi Lane Free Flow (MLFF).

Baca Selengkapnya
Aturan Sudah Disahkan, Pintu Tol untuk Tap E-Money Bakal Dihilangkan
Aturan Sudah Disahkan, Pintu Tol untuk Tap E-Money Bakal Dihilangkan

Namun pemerintah tak ingin perusahaan tol baik BUMN maupun swasta kesulitan secara finansial lewat sistem itu.

Baca Selengkapnya
Tol Atas Laut Bali Uji Coba Bayar Tanpa Sentuh di Pekan Kedua Desember 2024
Tol Atas Laut Bali Uji Coba Bayar Tanpa Sentuh di Pekan Kedua Desember 2024

Basuki percaya sistem pembayaran tol tanpa gerbang dan tanpa sentuh ini perlahan dapat diterima oleh para pengguna.

Baca Selengkapnya
Sistem Transaksi Tol Tanpa Sentuh dan Berhenti Bakal Dilaksanakan Mulai Desember 2024
Sistem Transaksi Tol Tanpa Sentuh dan Berhenti Bakal Dilaksanakan Mulai Desember 2024

Adapun ketujuh ruas jalan tol yang akan menerapkan MLFF.

Baca Selengkapnya
Sistem Tol Tanpa Sentuh Diklaim Bisa Hemat BBM Kendaraan
Sistem Tol Tanpa Sentuh Diklaim Bisa Hemat BBM Kendaraan

Penerapan sistem bayar tol tanpa sentuh tersebut dinilai memberikan sejumlah dampak positif bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Diuji Coba Tahun Ini, Begini Cara Kerja Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh
Diuji Coba Tahun Ini, Begini Cara Kerja Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh

Mekanisme MLFF mengadopsi teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan transaksi melalui aplikasi smartphone dan terdeteksi via satelit

Baca Selengkapnya
Pasca Bali Mandara, 6 Ruas Tol di Jakarta Bakal Uji Coba Sistem Pembayaran Tanpa Sentuh
Pasca Bali Mandara, 6 Ruas Tol di Jakarta Bakal Uji Coba Sistem Pembayaran Tanpa Sentuh

Jalan Tol Bali Mandara jadi jalan bebas hambatan pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sistem Pembayaran di Gerbang Tol dengan Tap E-Money Dihapus Akhir Tahun
Sistem Pembayaran di Gerbang Tol dengan Tap E-Money Dihapus Akhir Tahun

Penggunaan skema nirsentuh tidak membebani Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Indonesia, Malaysia dan Singapura Juga Rintis Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh
Tak Hanya Indonesia, Malaysia dan Singapura Juga Rintis Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh

GNSS memang akan menjadi teknologi masa depan yang tak hanya dipakai untuk sistem pengelolaan tol.

Baca Selengkapnya
Tapping e-Toll Tak Lagi Dipakai, Tol Atas Laut Bali Terapkan MLFF Mulai Desember
Tapping e-Toll Tak Lagi Dipakai, Tol Atas Laut Bali Terapkan MLFF Mulai Desember

Kementerian PUPR mulai melakukan uji coba transaksi nirsentuh dengan menggunakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) di tol laut Bali.

Baca Selengkapnya
DPR Sebut Teknologi MLFF Barang Rongsokan, Ini Pembelaan Asosiasi
DPR Sebut Teknologi MLFF Barang Rongsokan, Ini Pembelaan Asosiasi

Anggota DPR Andre Rosiade menyebut teknologi MLFF sebagai barang rongsokan.

Baca Selengkapnya