Dukung Pasar Keuangan 2025, Bank Indonesia Kembangkan Repo dan DNDF
Merdeka.com - Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI), Donny Hutabarat mengatakan, Bank Indonesia akan mengembangkan instrumen repurchase agreement (repo) dan Domestic Non-Delverable Forward (DNDF) pada 2021-2022. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan pasar uang 2025.
"Repo ini sangat strategis, repo merupakan instrumen yang collateralized (dijaminkan) terutama kalau kolateralnya SBN, resikonyo kecil dan membentuk harganya akan lebih efisien," katanya dalam taklimat media daring, Jumat (25/6).
Donny mengatakan harga yang dibentuk dari repo akan sangat baik dan akan menjadi acuan Bank Indonesia di pasar uang. Pengembangan repo akan mendukung stabilitas keuangan, sedangkan DNDF dipilih karena termasuk instrumen yang cukup simple dan menggunakan metode fixing.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Kapan Redenominasi Rupiah direncanakan? Indonesia telah mencanangkan agenda redenominasi rupiah sejak tahun 2010, dan wacananya masih berlanjut hingga saat ini.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa kebutuhan Bank Indonesia jelang Nataru 2023? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
-
Kapan Redenominasi Rupiah akan diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana DPR mendorong kerja sama investasi? Menutup keterangannya, Puteri juga mengajak Australia untuk terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama investasi di sejumlah sektor prioritas yang digencarkan Pemerintah Indonesia.
"Saat ini DNDF sudah sangat pesat perkembangannya dan perannya dalam mendukung stabilitas juga cukup baik," jelasnya.
Selanjutnya
Pengembangan repo, akan dilakukan dengan perluasan pelaku transaksi repo, perluasan underlying Repo, pengembangan pricing repo yang efisien, kemudian penguatan sertifikasi tresuri dan market conduct, pemanfaatan Mini GMRA Syariah, serta pengembangan Securities Lending and Borrowing.
"Kami akan kembangkan juga ke aset kelas yang lain, katakanlah obligasi korporasi yang high grade. Jadi akan secara bertahap kami kembangkan," tutur Donny.
Sementara, pengembangan DNDF yang dilakukan melalui sejumlah upaya, yakni perluasan transaksi DNDF, menyeimbangkan supply-demand, pengembangan variasi mata uang dan tenor DNDF, dan penguatan JISDOR sebagai kurs fixing DNDF yang kredibel.
"Nanti akan dorong DNDF, katakanhlah DNDF Malaysian Ringgit, Japanese Yen, bahkan Chinese Yuan bisa kita kembangkan secara bertahap. Tentunya tenornya juga lebih bervariatif bahkan sampai satu tahun," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peluncuran CCP akan dilakukan akhir September di Fuction Room.
Baca SelengkapnyaLangkah pengembangan CCP sebagai infrastruktur pasar keuangan (IPK) ini merupakan pemenuhan amanat UU PPSK.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.
Baca SelengkapnyaBanggar DPR RI meyakini pemerintah dapat menurunkan target nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada RAPBN 2025.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaKetua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.
Baca SelengkapnyaBRI terus memperkuat eksistensi dan memberikan layanan terbaik bagi investor dalam ekosistem pasar modal.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaBTN mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan untuk mempermudah akses investor ke investasi properti, baik domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaSaat ini masih di tahap penelitian dan akan menuju fase menengah.
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca Selengkapnya