Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dukungan dan keluhan Bos BUMN RNI Ismed pada Jokowi-JK

Dukungan dan keluhan Bos BUMN RNI Ismed pada Jokowi-JK Ismed Hasan Putro. ©blogspot.com

Merdeka.com - Salah satu Badan Usaha Milik Negara PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), yang bergerak dalam bidang pasokan pangan, farmasi, produksi kondom serta mulai merambah pada bisnis ritel saat memasuki usia ke 50 tahun.

Dalam peringatan hari jadinya, Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro optimis jika langkah kinerja perseroan yang dipimpinnya, terus meningkat. Bahkan, dengan pasar domestik yang besar, bisa membuat sehat perseroan.

Perusahaan yang bergerak pada bisa agro industri, farmasi dan kesehatan, serta perdagangan dan distribusi ini saat ini telah memiliki 13 anak usaha. "Perseroan bertujuan bukan semata-mata hanya untuk memperkenalkan bisnis. Namun juga ingin membantu mengatasi inflasi. Agar terjaga stabilitas ekonomi Indonesia," ujar Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro di Kantor RNI, Jakarta, Minggu (12/10).

Lantas, apa saja harapan dan keluhan bos RNI ini pada pemerintahan yang akan datang atau Jokowi-JK? berikut rangkumannya.

Tingkatkan produksi sapi

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berjanji bakal melepaskan sedikitnya 5.000 ekor sapi ke pasaran, saat Jokowi-JK berkuasa. Saat ini, perseroan hanya mampu melepas 1.500 ekor sapi bakalan.Target 5.000 ekor sapi tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap program Jokowi terkait ketahanan pangan. Selain itu, diharapkan harga sapi di pasaran bisa mengalami penurunan, yang selama dua tahun ini terus meningkat. Saat ini, harga daging di pasar tradisional masih berkisar antara Rp 90.000 sampai Rp 100.000 per kilogram. Padahal RNI selama ini sudah mampu menjual dengan harga Rp 70 ribu per kilogram. "Kami akan siapkan program plasma sapi, " ujar Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro di Kantor RNI, Jakarta, Minggu (12/10).

Minta hentikan impor gula rafinasi

Salah satu keluhan PT RNI, sebagai perusahaan yang memasok dan mendistribusi bahan pangan adalah gula rafinasi yang bocor ke pasaran.

Bahkan, kondisi tersebut membuat sekitar 200 ribu milik perseroan dari 1 juta ton stok gula milik petani dan perusahaan BUMN, tidak laku dijual ke pasaran karena kalah bersaing dengan gula rafinasi impor. "Ini yang menyebabkan petani tebu terbunuh dan tidak bisa menjual gulanya," ujarnya di Kantor RNI, Jakarta, Minggu (12/10)."Untuk itu kami minta pemerintah Jokowi untuk menghentikan impor gula rafinasi. Sekarang ini, gula berbasis tebu sudah berkurang dan regulasi memberikan praktik rente dan kartel untuk menguasai gula rafinasi," jelas dia.

Bakal fokus di industri pangan

Sebagai industri yang fokus pada agri industri dan distribusi, RNI berharap impor pangan Indonesia terus mengalami penurunan. Sesuai perkiraannya, jika tidak ada tindakan nyata, impor pangan Indonesia bisa mencapai Rp 1,5 triliun.Pada 2020 diprediksi, kebutuhan pangan semakin besar, seperti beras daging, terigu, bahkan hingga ikan asin dan jengkol. Ini seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Sementara lahan pertanian dalam negeri menyusut."Kita tetap fokus ke bisnis pangan. Indonesia butuh korporasi yang bergerak industrialisasi pangan. Ini tidak bisa lagi diserahkan kepada petani. Mereka masih konservatif dan banyak yang beralih profesi. BUMN harus bergerak ke sini," jelas dia.

Minta hentikan diskriminasi perdagangan

PT Rajawali Nusantara Indonesia, berhadap adanya dukungan penuh pemerintah terutama untuk produksi sektor pangan seperti daging sapi. Perseroan mengaku mengalami diskriminasi dari pemerintah atau Kementerian Perdagangan.Program yang masih terhalang di klaim Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro adalah impor sapi indukan untuk dikembangkan di Indonesia. Padahal, perseroan berjanji memberikan dampak dengan menurunkan harga daging sapi yang sampai saat ini masih bertahan Rp 90 ribu. "RNI masih diperlakukan diskriminatif oleh Kemendag. Padahal RNI bisa memanfaatkan ini untuk menurunkan harga daging sapi. Ini karena adanya keterlibatan kartel dan impor sapi," jelas dia.

Tidak mau tergantung pada pemerintah

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro bercerita, sejarah panjang perusahaan tersebut,  menjadikan RNI untuk terus memberikan eksistensinya dalam industri bisnis. Terutama bisnis pangan.

Menurut dia, RNI sebagai perusahaan di bawah BUMN, tidak mau bergantung pada Pemerintah. Namun, harus berkontribusi kepada pertumbuhan nasional.

Dia berharap, anak usahanya yakni agri bisnis dan industri farmasi, dapat memperkuat basis perseroan. "Perseroan ingin membantu mengatasi inflasi. Agar terjaga stabilitas ekonomi Indonesia," ujarnya.

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN

meminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
VIDEO: IKN Keras Dikritik Kubu Anies, Presiden Jokowi: Proyek Terbesar Untuk Apa?
VIDEO: IKN Keras Dikritik Kubu Anies, Presiden Jokowi: Proyek Terbesar Untuk Apa?

Jokowi menyinggung alasan pemerintah fokus membangun infrastruktur

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Sentil Investor Lokal Dulu Tolak IKN Kini Rebutan Ingin Cuan
VIDEO: Jokowi Sentil Investor Lokal Dulu Tolak IKN Kini Rebutan Ingin Cuan

Presiden Jokowi memberi sambutan saat groundbreaking Hotel Nusantara, Penajam Paser Utara, Kamis (21/9)

Baca Selengkapnya
Capres Anies Baswedan Tolak Pembangunan IKN, Begini Respons Badan Otorita IKN
Capres Anies Baswedan Tolak Pembangunan IKN, Begini Respons Badan Otorita IKN

Anies menyebut, mega proyek tersebut hanya dinikmati oleh aparat negara, bukan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya
Begini Upaya BUMN Indonesia Re Jalankan Transparansi Bisnis untuk Tingkatkan Kepercayaan Investor dan Masyarakat
Begini Upaya BUMN Indonesia Re Jalankan Transparansi Bisnis untuk Tingkatkan Kepercayaan Investor dan Masyarakat

perusahaan menggelar Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik untuk mempersiapkan layanan informasi publik yang terintegrasi di Indonesia Re Group.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Depan Pengusaha Kaya Indonesia, Presiden Jokowi Singgung IKN Bilang Soal Haus Pujian
VIDEO: Depan Pengusaha Kaya Indonesia, Presiden Jokowi Singgung IKN Bilang Soal Haus Pujian

Presiden Jokowi mengumpulan para investor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (4/6).

Baca Selengkapnya
Jokowi Dukung Pengusaha Lokal Jadi Pemain Utama Pembangunan IKN
Jokowi Dukung Pengusaha Lokal Jadi Pemain Utama Pembangunan IKN

Jokowi menekankan pentingnya peran KADIN dan HIPMI tidak hanya sebagai subkontraktor, tetapi sebagai pemain utama dalam proyek ini.

Baca Selengkapnya
BUMN Indonesia Re Punya Program Pengembangan UMKM untuk Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Begini Penjelasannya
BUMN Indonesia Re Punya Program Pengembangan UMKM untuk Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Begini Penjelasannya

Melalui program tersebut, Indonesia Re berharap dapat mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Jadi Wamen BUMN Baru, Rosan Roeslani Dapat Tugas Ini dari Erick Thohir
Jadi Wamen BUMN Baru, Rosan Roeslani Dapat Tugas Ini dari Erick Thohir

Usai dilantik Presiden Jokowi, Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani bertemu dengan Erick Thohir di Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya
Di Depan PM Malaysia, Jokowi Pamer Keberhasilan BUMN era Erick Thohir
Di Depan PM Malaysia, Jokowi Pamer Keberhasilan BUMN era Erick Thohir

PM Malaysia, Anwar Ibrahim menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya
Anies Bakal Ubah BUMN Jika Terpilih Jadi Presiden, Tak Lagi Orientasi Cari Untung
Anies Bakal Ubah BUMN Jika Terpilih Jadi Presiden, Tak Lagi Orientasi Cari Untung

Anies Baswedan ingin mengubah fokus BUMN agar tak selalu mencari profit.

Baca Selengkapnya
Anies: Negara Jangan Berdagang dengan Rakyat, Semua Urusan Rusak
Anies: Negara Jangan Berdagang dengan Rakyat, Semua Urusan Rusak

Menurut Anies, jangan sampai negara melihat masyarakat sebagai konsumen untuk seluruh urusan.

Baca Selengkapnya