Dukungan Kemenkeu Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya telah memberikan sejumlah kebijakan yang mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Ini sebagai upaya meningkatkan peran ekonomi dan keuangan syariah dalam perekonomian nasional.
Dukungan pertama diberikan melalui instrumen surat berharga syariah negara. Adanya instrumen ini telah membawa nama Indonesia menjadi negara dengan pasar sukuk terbesar di dalam maupun luar negeri.
"Indonesia dikenal secara global sebagai issuer untuk sukuk terbesar," kata Sri Mulyani usai rapat pleno KNEKS, Jakarta, Selasa (30/11).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Siapa yang dorong penguatan ekosistem keuangan syariah? Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Siapa yang diberikan arahan soal ekonomi syariah? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan tiga arahan strategis kepada pemerintah daerah (pemda) seluruh Tanah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya masing-masing.
Menurutnya, SBN Syariah memiliki jumlah investor yang terus mengalami peningkatan. Bahkan pasar investasi syariah ini digandrungi para investor pemula dari kalangan milenial.
"Investor pemula untuk SBN Syariah ini penting buat mengembangkan ekonomi dan pasar keuangan syariah," katanya.
Kedua, Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK nomor 57 tahun 2021. Dalam instrumen kebijakan ini, pemerintah memberikan layanan sertifikasi halal secara gratis.
Hal ini dilakukan dalam rangka mengembangkan produk halal sehingga pelaku UMKM tidak dibebani saat mengurus sertifikasi halal. Sementara ongkosnya akan dibayarkan pemerintah menggunakan APBN untuk meringankan beban pelaku usaha.
Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan instrumen lainnya untuk pelaku usaha ultra mikro. Setidaknya sudah da Rp 7 triliun APBN yang disalurkan untuk memiliki pangsa pasar yang sesuai.
"Ultra mikro yang sudah ini Rp 7 triliun karena kita memiliki pangsa pasar khusus produk ultra mikro," katanya.
Pembiayaan tersebut diberikan untuk UMKM yang tidak bisa mendapatkan pembiayaan konvensional. Sekaligus untuk memasukan finansial inklusi ke level yang kecil.
Sementara itu untuk akses pasar produk UMKM ke luar negeri, Sri Mulyani akan bekerja sama dengan bea cukai dan LSN. Tujuannya untuk mendukung industri halal yang baru tahap awal. Selain itu pemerintah juga akan melakukan pegembangan termasuk dengan BPJH Kementerian Agama untuk melakukan kodifikasi produk halal ekspor dan impor.
"Jadi produk halal ekspor ini memiliki sertifikasi sebagai pemberitahuan ekspor barang. Sehingga ini nanti di dalam negeri kemudahan atau kita mendapatkan sertifikasi ," katanya.
Selain itu pihaknya juga sedang meningkatkan dan berjuang untuk memastikan klasifikasi produk halal dalam memberikan kode untuk produk cinderamata perdagangan internasional. Sehingga nanti bisa diidentifikasi neraca perdagangan dan beberapa pangsa pasar produk tersebut. Bahkan bisa dibantu proses pembiayaan ekspornya oleh LPEI.
"Kita akan biayai ekspor melalui skema syariah buat UMKM yang tadi kalau ditelusuri dengan value chain dan pembiayaan serta akses market ini jadi jauh lebih efektif," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan syariah telah menunjukk.an kinerja dan ketahanan yang baik termasuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi
Baca SelengkapnyaPrinsip keadilan diterapkan pada aspek perpajakan di mana pihak yang mampu akan memberikan kontribusi lebih besar.
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta mendorong peningkatan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaPenetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.
Baca SelengkapnyaLiterasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat lebih pesat dengan Islamic ecosystem (ekosistem halal) yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaRuang lingkup kesepahaman ini juga mencakup keagenan koperasi, layanan pendaftaran Haji dan Umrah.
Baca SelengkapnyaOJK bersama DSN-MUI menyelenggarakan Kegiatan Pertemuan Tahunan (Ijtima Sanawi) DPS 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaOJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasan
Baca Selengkapnya