Dunia akan Habiskan Rp2.263 Triliun untuk Vaksin Covid-19 Hingga 2025
Merdeka.com - Total pengeluaran global untuk vaksin Covid-19 diproyeksikan mencapai USD 157 miliar atau sekitar Rp2.263,7 triliun pada 2025. Angka ini didapat menurut laporan perusahaan data kesehatan Amerika Serikat, IQVIA Holdings Inc.
Proyeksi pengeluaran itu didorong oleh program vaksinasi massal yang sedang berlangsung dan suntikan penguat imun yang diharapkan bisa dilakukan setiap dua tahun,
Merujuk pada laporan tersebut, pembelanjaan vaksin diperkirakan akan menjadi yang tertinggi tahun ini pada angka USD 54 miliar atau sekitar Rp778,7 triliun, dengan kampanye vaksinasi besar-besaran yang sedang berlangsung di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
Kemudian, pengeluaran negara-negara untuk vaksin Covid-19 diperkirakan menurun hingga menjadi USD 11 miliar atau sekitar Rp158,6 triliun pada 2025, karena meningkatnya persaingan dan volume vaksin, kata wakil presiden senior IQVIA Murray Aitken.
"Sementara vaksin Covid-19 akan menelan biaya USD 157 miliar selama lima tahun ke depan. Itu adalah harga yang sangat kecil untuk dibayar dibandingkan dengan hilangnya nyawa manusia akibat pandemi," ujar Aitken dikutip dari Antara, Kamis (29/4).
IQVIA, yang menyediakan data dan analitis untuk industri perawatan kesehatan, memperkirakan gelombang pertama vaksinasi Covid-19 akan mencapai sekitar 70 persen dari populasi dunia pada akhir tahun 2022.
Suntikan booster atau penguat kemungkinan akan mengikuti vaksinasi awal setiap dua tahun, berdasarkan data terkini tentang durasi efek vaksin.
Amerika Serikat sedang mempersiapkan kemungkinan bahwa suntikan penguat akan diperlukan antara 9 hingga 12 bulan setelah seseorang menerima dosis penuh vaksin Covid-19, kata seorang pejabat Gedung Putih awal bulan ini.
Perusahaan farmasi AS, Pfizer Inc juga mengatakan suntikan penguat mungkin diperlukan dalam 12 bulan.
Pengeluaran Obat
Perkiraan pengeluaran untuk vaksin Covid-19 mewakili dua persen dari perkiraan sekitar USD 7 triliun atua sekitar Rp100.947,3 triliun untuk semua obat yang diresepkan bagi pasien selama periode waktu itu, kata IQVIA.
Tidak termasuk biaya vaksin Covid-19, pengeluaran obat secara keseluruhan diperkirakan lebih rendah USD 68 miliar atau sekitar Rp980,6 triliun selama enam tahun dari 2020 hingga 2025, jika dibandingkan dengan kondisi dunia tanpa pandemi.
Laporan itu juga menyebut bahwa pandemi menyebabkan gangguan besar pada kunjungan dokter serta prosedur dan penggunaan obat-obatan, yang menyebabkan penimbunan beberapa obat di masa-masa awal dan kemudian kembali ke tren yang lebih normal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaProgram pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnya