Dunia butuh satu miliar rumah baru di 2025
Merdeka.com - Rumah saat ini sudah menjadi kebutuhan primer setiap orang. Namun, penyediaan rumah tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat setiap waktunya.
Pada 2025 mendatang, dunia diprediksi akan membutuhkan sekitar satu miliar rumah baru. Oleh karena itu, diperlukan kajian dan rencana yang komprehensif guna mengatasi permasalahan urbanisasi agar dapat mencapai pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
"Berdasarkan perkiraan global pada 2025 dibutuhkan sekitar 1 miliar rumah baru," kata Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Bidang Sosial dan Peran Masyarakat, Lana Widayatin seperti ditulis Antara, Senin (3/10).
-
Berapa UMP Jakarta di tahun 2025? Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, mengungkapkan bahwa UMP 2025 di DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp5.396.761.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Apa yang mau dijalankan Kementan di 2025? Ketua Marga Gebze di Kampung Urumb (Dusun Serapuh) Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Johanes Gebze mengajak masyarakat Papua Selatan untuk sama-sama mendukung penuh kegiatan cetak sawah yang akan dijalankan pemerintah di tahun 2025 mendatang.
-
Gimana cara hitung biaya rumah pertahun? Menurut laporan bulan Juni yang disampaikan oleh Zillow dan Thumbtack, satu unit rumah dapat menghabiskan biaya USD14,155 juta per tahun, yakni setara dengan Rp221,74 miliar, jumlah tersebut belum termasuk dengan biaya perawatan, dan sebagainya.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
Menurut Lana, peringatan Hari Habitat Dunia digelar PBB untuk mengingatkan dunia akan tanggung jawab dunia dalam rangka membangun pemukiman yang layak untuk semua di seluruh negara. Apalagi, dia mengingatkan bahwa tema tahun ini yaitu "Perumahan Penggerak Kota Berkelanjutan" yang berarti rumah dianggap sebagai pusat untuk membina keluarga dan generasi masa depan.
"Rumah adalah pusat untuk membangun jati diri bangsa dan peradaban," katanya.
Dengan demikian, ujar dia, bila ditata dengan baik maka rumah dapat menjadi inti penggerak kota berkelanjutan dan agenda baru perkotaan global pembangunan itu harus bertumpu kepada masyarakat (people-centered).
Lana juga mengingatkan bahwa kebutuhan perumahan yang layak diakui sebagai bagian standar hidup layak dalam berbagai deklarasi internasional seperti Piagam HAM PBB dan Kovenan PBB tentang Hak Ekonomi-Sosial.
"Bukan sekadar fisik rumah tapi ada beberapa kondisi baik dari segi administrasi, tata ruang, dan ekologis," katanya dan menambahkan, aspek lainnya adalah ketersediaan sarana-prasarana dasar dan standar bahan bangunan.
Dia menyesalkan bahwa pada saat ini masih ada bangunan rumah yang masih memakai bahan berbahaya seperti asbestos.
Dalam perencanaan perumahan, Lana juga menyatakan bahwa rumah adalah bagian dari sistem perkotaan yang harus didukung sistem infrastruktur termasuk layanan transportasi publik, serta penting juga untuk aspek keterjangkauan harga bagi masyarakat untuk rumah yang memenuhi standar hidup yang layak.
Berdasarkan target RPJMN 2015-2019, pemerintah Indonesia menargetkan pada akhir 2019 jumlah "backlog" (kekurangan) perumahan berdasarkan konsep kepemilikan berkurang menjadi 6,8 juta unit.
Serta rumah tidak layak huni berkurang menjadi 1,9 juta unit. Untuk mencapai itu pemerintah juga telah mencanangkan Program Satu Juta Rumah sejak 2015.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hashim membantah kabar pembangunan tiga juta rumah itu dalam waktu satu periode atau lima tahun.
Baca SelengkapnyaKementerian ini bertugas membangun rumah untuk warga miskin.
Baca SelengkapnyaMenteri Ara mengaku anggaran yang tersedia di kementeriannya tidak mampu untuk membangun target Program 3 Juta Rumah Rakyat.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN sudah melakukan koordinasi awal dengan Satgas Perumahan mengenai penataan satu juta rumah.
Baca SelengkapnyaKementerian PKP memiliki rencana untuk meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 800.000 unit.
Baca SelengkapnyaAra akan membicarakan lebih lanjut dan mendengar masukan dari semua pihak.
Baca SelengkapnyaDalam pelaksanaan Program 3 Juta Rumah, pemerintah menargetkan pembangunan 2 Juta Rumah di kawasan pedesaan dan 1 Juta Rumah di kawasan perkotaan.
Baca SelengkapnyaAra, Menteri Perumahan juga akan memprioritaskan pembangunan rumah bagi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaAngka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.
Baca SelengkapnyaBila dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, ini setara dengan penambahan sekitar 1 gigawatt per tahun.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dibagi dua dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
Baca SelengkapnyaSejak era kabinet kerja Presiden Joko Widodo dari tahun 2015-2022 ini telah membangun atau memfasilitasi sebanyak 1.553.459 unit rumah layak huni.
Baca Selengkapnya