Dunia Dibayangi Krisis Pangan di 2023, Apa Langkah Disiapkan Kementan?
Merdeka.com - Tahun depan, dunia tidak hanya dihadapkan dengan ancaman resesi global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ada ancaman krisis pangan di berbagai negara-negara dunia.
Menanggapi itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut pemerintah telah melakukan intervensi dalam 3 hal. Pertama, memperkuat ketahanan pangan terhadap kenaikan inflasi nasional.
"Kita berusaha untuk mempersiapkan cadangan-cadangan kita," kata Syarul di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (12/10).
-
Apa tujuan utama Kementan dalam menangani potensi krisis pangan? Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton. Kondisi ini diprediksi cenderung stagnan di tahun 2023 karena adanya iklim ekstrem El-Nino. Hal ini menjadikan peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung menjadi upaya - upaya yang wajib untuk dilakukan.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi beras? 'Pemerintah telah melakukan langkah dengan pengadaan beras luar negeri melalui impor dan juga melakukan stabilisasi melalui intervensi dari distribusi harga pangan, terutama beras.' ungkap Sri Mulyani.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Siapa yang membantu Mentan untuk memperkuat pangan? Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
Syahrul menjelaskan, tingkat inflasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan. Sehingga langkah utama yang dilakukan menjaga harga-harga pangan agar tidak banyak berkontribusi kepada inflasi.
"Karena kontribusi inflasi pangan sangat besar terhadap inflasi," kata dia.
Kedua, intervensi yang dilakukan pemerintah dengan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Upaya yang dilakukan pun dengan mempersiapkan substitusi bahan pangan yang selama ini impor dengan produk hasil dalam negeri.
"Ketergantungan importasi ini harus ada subtitusinya. Dipersiapkan pangan yang lain, yang kemungkinan bisa dibuat sendiri dalam kebijakan nasional," katanya.
Bahkan, hal ini telah didorong Presiden Joko Widodo. Sehingga tidak boleh ada lagi keterbatasan mendapatkan bahan pangan karena kondisi ketidakpastian global.
"Kita tidak boleh dibatasi hanya karena kondisi-kondisi global yang belum pulih dengan baik atau terjadi diskresi," tuturnya.
Strategi Selanjutnya
Ketiga, Syahrul menyebut Indonesia harus membuka kerja sama ekspor baru dengan negara lain. Maksudnya untuk mengatasi ancaman krisis pangan global, Indonesia harus berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan global.
Dia mengatakan ancaman krisis pangan sudah menjadi perhatian serius berbagai negara. Sehingga diperlukan langkah konkret untuk melakukan mitigasi sebelum krisis pangan benar-benar terjadi.
"Jadi semua negara merasa ini menjadi sesuatu yang membutuhkan perhatian serius dan salah satu yang menjadi orientasi ke depan adalah hadirnya mitigasi," kata dia.
Selain itu, setiap negara juga harus bisa beradaptasi dengan tantangan baru. Utamanya perubahan iklim yang sangat memberikan dampak pada proses produksi pangan. Tak hanya itu, dampak pandemi dan geopolitik juga telah mendorong hilangnya pupuk dari peredaran.
"Pandmei covid maupun ketegangan-ketegangan geopolitik yang ada berakibat pada pupuk yang hilang dan langka dan sebagainya," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaDampak El Nino tidak bisa diprediksi namun upaya mengatasi dampak yang akan terjadi utamanya pada sektor pangan
Baca SelengkapnyaMentan minta seluruh pelaku pertanian fokus bekerja dalam mempersiapkan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan petani Indonesia.
Baca SelengkapnyaKolaborasi ini penting, mengingat dunia saat ini dihadapkan tantangan berat.
Baca SelengkapnyaPangan menjadi tantangan dunia, dan ASEAN harus bisa menghadapi itu.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian melakukan akselerasi di sektor pangan dan memberikan solusi yang cepat seperti pompanisasi optimasi lahan, benih unggul, dan alsintan.
Baca SelengkapnyaSYL berharap FAO bisa mengambil peran dalam hadirnya paradigma baru itu.
Baca SelengkapnyaKementan beri bantuan pada Pemprov Sulsel berupa 30 unit traktor roda 4, 30 unit traktor roda 2, 30 unit kultivator, 40 unit pompa air, dan 50 unit handsprayer.
Baca Selengkapnyasektor pertanian harus dipastikan aman dan terus berproduksi terlebih dibawah ancaman perubahan iklim ekstrim Elnino.
Baca SelengkapnyaPenanaman 1000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya.
Baca SelengkapnyaPenggunaan Alsintan menurut SYL dapat menjaga dan meningkatkan produktivitas nasional.
Baca SelengkapnyaKementan) melakukan Gerakan Nasional (Gernas) El Nino di Sulawesi Selatan seluas 80.619 ha dan Kabupaten 16.065 ha.
Baca Selengkapnya