Dunia penerbangan RI punya banyak pekerjaan rumah jelang Open Sky
Merdeka.com - Indonesia dinilai masih memiliki banyak pekerjaan rumah menjelang penerapan ASEAN Open Sky pada 2016. Baik dari sisi operator penerbangan, infrastruktur, maupun manajemen sumber daya manusia.
Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fari Djemi Francis menilai secara umum tantangan yang dihadapi Indonesia ini paling utamanya infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Bandara, menurutnya, tidak mempunyai kualitas yang mumpuni dan tak jelas standar pelayanannya.
"Beberapa bandara di Indonesia kerap mengalami mati radar dan listrik padam yang tentu menimbulkan gangguan penerbangan, akses darat ke bandara juga masih kurang dan perencanaan pemanfaatan lahan yang belum optimal," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/11).
-
Mengapa SDM di Indonesia maju? Secara keseluruhan, angka IPM Indonesia mengalami peningkatan di hampir semua provinsi, yang mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, serta berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
-
Apa tantangan telekomunikasi di Indonesia menurut Wamenkomdigi? Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan masih ada tantangan berkaitan dengan kualitas jaringan telekomunikasi di beberapa wilayah.
-
Apa keterampilan yang dianggap penting oleh perusahaan di Indonesia? Menariknya adalah sebanyak 69 persen pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.
-
Bagaimana Indonesia mengatasi tantangan air? Indonesia telah merestorasi sungai Citarum, Cirata di Cianjur dan kita berharap dunia memperkuat kolaborasi ini dalam mengatasi tantangan global terkait air,' katanya.
-
Apa saja tantangan utama dalam penanganan HIV di Indonesia? Lebih lanjut, Ina menekankan bahwa 'Pemberian paket pencegahan, termasuk kondom dan PrEP, belum optimal, dan tidak semua kabupaten/kota memiliki komunitas yang dapat menjangkau kelompok populasi kunci.'
-
Kenapa Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat? Dari berbagai sudut pandang, grup tersebut akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Pertandingan melawan Bahrain dan China pun dipastikan tidak akan mudah. Kedua negara tersebut masih berada di atas level tim nasional kita.
Sementara, di sisi sumber daya manusia, menurutnya pemerintah harus memperhatikan jumlah kekurangan inspektur dan kebutuhan pilot.
"Jumlah pesawat udara di Indonesia sekarang sekitar 950 buah, jika satu pesawat membutuhkan empat inspektur maka pemerintah harus mempunyai sekitar 3.800 inspektur," jelas dia.
Demikian juga untuk kebutuhan pilot per tahun mencapai 800 orang di mana saat ini hanya ada sekitar 400-500 pilot per tahun. Terkait kesetaraan kemampuan Airnav Indonesia dengan negara lain juga masih terdapat kekurangan di mana kebutuhan personel ATC 200 orang per tahun, dan yang ada hanya 40-60 personel per tahun.
"Jumlah pilot saat ini 7.800 orang (dalam negeri) dan 600 (asing)," ungkapnya.
Padahal menurutnya Open Sky merupakan pasar bersama dan membuka peluang bisnis bagi Indonesia. "Tentunya pasar akan menjadi lebih besar, jumlah penumpang yang akan diangkut juga lebih besar dan tujuan atau rutenya juga terbuka lebih banyak pilihan," tutup dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSaat ini megatren ketenagakerjaan dipengaruhi beberapa hal antara lain globalisasi dan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang
Baca SelengkapnyaMeski demikian, dia mengingatkan, kalau keyakinan pertumbuhan 300 persen itu hanya akan bisa tercapai jika ada dukungan dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan sulitnya membangun ibu kota baru, terlebih untuk negara sebesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi seperti memindahkan ASN hingga fasilitas seperti sekolah hingga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMenurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar Sanusi mengunjungi Head Quarters Kementerian SDM dan Jaminan Sosial RRT di Beijing.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca Selengkapnya