Duniatex Target Awal September Paparkan Solusi Konkret Terkait Masalah Keuangan
Merdeka.com - Duniatex Group, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, memilih untuk memprioritaskan nasib karyawannya yang jumlahnya mencapai 45.000 orang dalam menghadapi persoalan keuangan yang dihadapi salah satu anak usahanya. Sejauh ini, pihaknya masih melakukan produksi seperti biasanya.
"Kami ingin meluruskan berita-berita terkait persoalan keuangan dihadapi Duniatex bahwasanya sampai saat ini perusahaan dan produksi masih berjalan seperti biasa tidak mengalami gangguan," kata Manajer Humas Duniatex Group, Donalia S. Erlina, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (10/8).
Donalia yang juga didampingi Fransiscus Alip konsultan keuangan dari AJ Capital Advisory menjelaskan Duniatex bersama-sama pihak konsultan saat ini terus berupaya membenahi keuangan perusahaan agar mendapatkan solusi penyelesaian terbaik.
-
Siapa yang lebih diutamakan oleh perusahaan? Ada banyak kandidat cemerlang yang tidak memiliki gelar sarjana, namun berhasil naik pangkat dan unggul dalam profesi mereka; sementara para pemberi kerja juga menyadari bahwa ada banyak lulusan yang sayangnya harus dipecat setelah beberapa bulan bekerja, karena kurangnya keterampilan interpersonal, pola pikir berkembang, dan etos kerja.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang terdampak Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? 'Sedang bekerja menaikan barang dari lantai 1 ke lantai 5, lift tersebut mengalami overload,' kata Ade Ary dalam keteranganya, Selasa (3/9).
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Siapa saja yang bekerja di usaha ini? Setelah usahanya berkembang, Delli dan Aulia mempekerjakan lima karyawan tetap, serta freelance untuk membantu.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
Donalia menargetkan pada akhir Agustus/awal September 2019, sudah ada langkah-langkah yang konkret dan terukur untuk menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga perusahaan nasional ini dapat terus berkembang.
Alip pada kesempatan itu juga ingin meluruskan bahwasanya persoalan keuangan yang dihadapi Duniatex Group disebabkan keterlambatan pembayaran bunga dan utang pokok kredit anak usaha PT Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) sebesar USD 13,4 juta yang berasal dari sindikasi bank yang dipimpin HSBC dan BNP Paribas.
"Kami ingin meluruskan pemberitaan di salah satu media yang menyebutkan kalau kesulitan keuangan itu disebabkan pembayaran obligasi jatuh tempo. Padahal persoalan keuangan yang dihadapi Duniatex Group lebih terkait soal kredit sindikasi dari anak usaha," ujar Alip.
Alip menjelaskan soal obligasi PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) senilai USD 300 juta, dengan kupon pertama jatuh tempo September 2019 dipastikan akan dibayar. "Uang senilai USD 12,9 juta sudah tersedia di rekening penampungan bunga (interest reserve account) dan akan dibayarkan sesuai tanggal yang ditetapkan," ujar Alip.
Alip berpandangan keterlambatan pembayaran utang kredit sindikasi ini disebabkan adanya penurunan kinerja DDST imbas dari kondisi industri yang dinamis akibat efek tidak langsung dari perang dagang AS-China.
Bahkan saat ini, guna mengantisipasi kondisi pasar global dan menjaga tingkat profitabilitas, PT DDST telah melakukan sejumlah langkah efisiensi antara lain mengurangi kapasitas produksi, bahkan mengurangi waktu lembur karyawan. "Namun, kami pastikan kondisi yang dihadapi oleh PT DDST, tidak berkorelasi dengan obligasi PT DMDT," ujar Alip.
Alip pada kesempatan itu belum menyampaikan langkah restrukturisasi keuangan apa yang bakal ditempuh untuk menghadapi persoalan tersebut, namun yang akan dilakukan segera mungkin adalah memeriksa kinerja 25 pabrik yang dimiliki perusahaan.
Langkah selanjutnya mengunjungi bank-bank pendukung Duniatex Group untuk menjelaskan duduk persoalannya. "Kasih saya waktu untuk mengumpulkan persoalan yang dihadapi. Nanti kita ketemu lagi semoga sudah ada hal lain yang dapat disampaikan tekait persoalan keuangan perusahaan," ujar Alip.
Didirikan pada 1974, saat ini Duniatex Group telah menjadi salah satu perusahaan tekstil besar di Indonesia dan memiliki 25 pabrik yang bergerak dari hulu hingga hilir dengan produk yang dihasilkan berupa pemintalan benang, knitting, kain mentah, kain jadi, hingga printing.
Perusahaan ini beroperasi hampir di semua wilayah kabupaten Jawa Tengah serta banyak dari masyarakat yang menggantungkan terhadap kelangsungan dari perusahaan ini.
Produk tekstil Duniatex telah masuk ke pasar domestik bahkan mancanegara. Sementara jumlah tenaga kerja yang terserap di Duniatex Grup mencapai sekitar 45.000 karyawan yang sebagian besar berasal dari daerah sekitar pabrik di Jawa Tengah.
"Kami akan melakukan segala upaya agar perusahaan tekstil nasional ini dapat terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi puluhan ribu masyarakat di Jawa Tengah, yang menggantungkan hidup di perusahaan kami. Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak agar langkah-langkah penyelesaian yang kami lakukan dapat berjalan dengan baik," kata Donalia.
Sebagai langkah awal, sebut Donalia, Duniatex menempuh upaya perbaikan pada arus kas terlebih dahulu kemudian dibarengi dengan mengurangi kapasitas produksi serta mengurangi biaya lembur (overtime) karyawan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.
Baca SelengkapnyaBerada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.
Baca SelengkapnyaPengusaha ingin agar pemerintah melakukan kebijakan untuk menekan angka PHK.
Baca SelengkapnyaKondisi kritis sektor tekstil tidak hanya dialami oleh Sritex.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSritex memastikan hak-hak karyawan seperti gaji, terpenuhi.
Baca SelengkapnyaManajemen Sritex telah melakukan konsolidasi internal dan memutuskan untuk melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK).
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti putusan pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.
Baca SelengkapnyaSaleh mengapresiasi arahan Presiden Prabowo untuk menyelamatkan PT. Sritex.
Baca SelengkapnyaPihak Sritex berharap Bea Cukai dan kurator bergerak cepat terkait izin bahan baku agar pabrik bisa kembali produksi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk hadir bersama para buruh dalam menghadapi situasi ini.
Baca SelengkapnyaSerikat buruh tengah mendata buruh yang terdampak PHK PT Sritex.
Baca Selengkapnya