Ekonom: Kalau Rupiah melemah sampai Rp 14.000 per USD tidak masalah
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (24/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.922 atau hanya mampu menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.975 per USD.
Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah menilai pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD dinilai tidak terlalu mengkhawatirkan. Menurutnya, nilai tukar menyentuh Rp 14.000 per USD-pun juga masih biasa saja.
"Kalau Rp 14.000 no problem. Karena sebenarnya kenaikan sangat kecil sebenarnya kalau dibandingkan dengan Rp 13.800," ungkapnya di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (24/4).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana Soeharto stabilkan nilai tukar rupiah? Soeharto kemudian tampil menggantikan Soekarno sebagai presiden. Dia mampu menstabilkan perekonomian dengan memangkas angka inflasi dari 635 persen di tahun 1965 menjadi 9,90 persen di tahun 1969. Soeharto menerapkan sistem kerja pembangunan nasional dengan istilah “Repelita“ yaitu rencana pembangunan lima tahun. Ini dibuat agar fokus kerja pemerintah lebih terarah di berbagai sektor.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa yang terjadi dengan rupiah di era Soeharto? Perekonomian era Soeharto juga sangat kental dengan pro asing. Namun, stabilitas rupiah tidak berumur panjang di era Soeharto. Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
Meski demikian, pelemahan nilai tukar Rupiah tetap harus diwaspadai karena berdampak pada psikologi pasar. Salah satu hal yang harus diperhatikan pemerintah adalah jangan sampai pelemahan Rupiah ini membuat pasar panik.
"Dari sisi angka tidak (masalah), tapi yang mengkhawatirkan adalah dampak psikologisnya pada waktu Rp 14.000 bagaimana tanggapan market. Kalau market-nya panik itu yang bikin bahaya," kata dia.
Oleh karena itu, dia yakin Bank Indonesia bakal berupaya menjaga agar nilai tukar rupiah tidak terus-menerus melemah, apalagi sampai melewati Rp 14.000. "Saya yakin BI berusaha untuk menahan tidak lewat dari Rp 14.000. Itu yang dilakukan Bank Indonesia dalam minggu minggu ini. BI akan melakukan segala upaya dengan intervensi untuk mencegah agar tidak melewati Rp 14.000," jelasnya.
"BI akan berusaha menarik (agar) nilai tukar di sekitar Rp 13.800. Sehingga itu menimbulkan keyakinan bahwa Bank Indonesia ada di pasar. Sehingga bulan depan menjelang The Fed memutuskan akan menaikkan atau menahan suku bunga pasar sudah tidak panik lagi," imbuh dia.
Dia memprediksi bahwa BI akan menggunakan cadangan devisa untuk melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar, maka posisi cadangan devisa Indonesia masih cukup aman. Sebab, menurut dia cadangan devisa Indonesia saat ini yakni USD 130 miliar masih sangat besar. Sehingga tidak akan terganggu.
"Cadangan devisa kita sekarang ini sudah jauh sekali di atas trend selama ini. Kita punya cadangan devisa di atas USD 130 miliar ini yang tertinggi. Ini jauh di atas kebutuhan kita. Jadi misalkan seandainya berkurang USD 20 miliar (untuk untuk intervensi) pun sebenarnya no problem," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca Selengkapnya